Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Kandidat Ultra Kanan Gauland: Islam Tidak Punya Tempat di Jerman

Kandidat Ultra Kanan Gauland: Islam Tidak Punya Tempat di Jerman Dunia Kandidat Ultra Kanan Gauland: Islam Tidak Punya Tempat di Jerman ...

Kandidat Ultra Kanan Gauland: Islam Tidak Punya Tempat di Jerman

Dunia

Kandidat Ultra Kanan Gauland: Islam Tidak Punya Tempat di Jerman

Kandidat utama partai ultra konservatif kanan AfD Alexander Gauland adalah gambaran politisi Eropa yang terutama memanfaatkan Islamofobia untuk menjaring suara. Wawancara DW dengan Gauland.

Deutschland wählt DW Interview mit Alexander Gauland AfD (DW/R. Oberhammer)

Wakil Ketua partai ultrakonservatif kanan AfD, Alexander Gauland (76 tahun) adalah kandidat utama partainya yang menggalang kampanye dengan isu-isu anti-imigran, anti-islam dan anti Eropa.

Dalam wawancara dengan editor DW Ines Pohl dan Jaafar Abdul Karim, Gauland kembali mempertegas posisi partainya. AfD belakangan mengalami keretakan dan sengketa di tingkat jajaran pimpina n. Gauland adalah salah satu pelaku penting yang berusaha mendongkel pimpinan partai saat Frauke Petri.

Deutschland wählt DW Interview mit Alexander Gauland AfD (DW/R. Oberhammer)

Menjelang pemilu Jerman 24 September, DW mewawancarai serangkaian politisi teras. Kali ini: Alexander Gauland (AfD)

Gauland sebelumnya adalah anggota CDU yang sekarang dinakhodai oleh kanselir Angela Merkel. Tidak heran, dia sekarang mengeritik setiap kebijakan kanselir Jerman itu. Terutama politik pengungsi Angela Merkel.

"Orang-orang ini (pengungsi) seharusnya malah tidak boleh diizinkan menginjak Jerman", kata Gauland. Permohonan suaka politik, menurutnya, harus diajukan di luar Jerman, bahkan di luar Eropa. Sedangkan pengungsi dari daerah konflik seperti misalnya Suriah bisa dib erikan status suaka yang terbatas, sesuai Konvensi Jenewa.

Tonton video 25:33

Bagi artikel

#Germany Decides - Meet the Candidate Alexander Gauland

Kirim Facebook Twitter google+ Whatsapp Tumblr linkedin stumble Digg reddit Newsvine

Permalink http://p.dw.com/p/2iPDN

Partai ultra kanan AfD (Alternative für Deutschland) memang mulai naik daun setelah muncul krisis pengungsi dua tahun lalu. Gauland mengatakan, kebanyakan migran sebenarnya datang ke Jerman karena alasan ekonomi.

"Kita harus melihat kepentingan kita sendiri. Dan menerima banyak pengungsi bukanlah kepentingan Jerman", kata Gauland.

AfD juga punya posisi berbeda dengan partai-partai politik lain di Jerman dalam isu Islam. Saat ini, ada sekitar 5 juta warga muslim di Jerman. Tapi bagi AfD, Islam tidak punya tempat di negara ini.

"Islam sebagai entitas kebudayaan dan agama tidak punya t empat di Jerman," tandas Gauland. „Islam, dengan hukum syariah dan beberapa posisinya adalah agama yang jelas-jelas dapat kita katakan tidak kompatibel dengan konstitusi Jerman," tambahnya.

Gauland mengatakan, konstitusi Jerman memang melindungai agama seorang individu. Tapi tidak boleh ada penyusupan nilai-nilai Islam lewat pintu belakang.

  • Deutschland Zentralmoschee Köln Ehrenfeld (picture-alliance/dpa/O. Berg)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Masjid terbesar di Jerman

    Masjid Pusat Cologne (Zentralmoschee Köln) yang berukuran 4500 m2 ini mampu menampung 1200 jamaah. Inilah yang membuat Masjid Cologne dianggap sebagai masjid terbesar di Jerman. Masjid yang dibangun oleh organisasi muslim Turki DiTiB ini dilengkapi perpustakaan, tempat kursus, ruang seminar, pusat olah raga , kantor serta pertokoan.

  • Gebetssaal der Kölner Moschee (Picture alliance/dpa/M. Becker)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Nuansa oritental yang modern

    Layaknya Masjid Sultan Ahmed di Turki, masjid di Cologne ini juga menghadirkan nuasana biru yang khas. Suasana modern terlihat lewat desain kaca-kaca yang menyatu di dinding. Kesan Islam yang modern juga tampak dari tulisan kaligrafi emas di masjid. Nama nabi penting di agama Yahudi dan Kristen turut ditoreh, diantaranya Abraham, Musa, Nuh dan Isa Almasih.

  • Flash-Galerie Jahresrückblick 2011 Deutschland Kultur Rohbau Moschee Köln (picture-alliance/dpa)

    Masjid Colog ne, Masjid Terbesar di Jerman

    Perjalanan panjang hingga tegak berdiri

    20 tahun lamanya warga muslim Turki di Cologne bermimpi mendirikan masjid yang mumpuni. Rencana ini baru mulai terealisasi tahun 2009, namun sempat tersendat tahun 2011 karena munculnya penolakan warga anti imigran. Jajak pendapat yang dilakukan surat kabar lokal mengungkap 63% warga sebenarnya mendukung pembangunan masjid, namun 27% diantaranya ingin ukuran masjid diperkecil.

  • Zentralmoschee in Köln (Picture alliance/dpa/O. Berg)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Tak lagi di pojok terpencil

    Diperkirakan 4,7 juta umat Muslim, mayoritas berlatar belakang Turki, hidup di Jerman. Di Cologne, kota berpenduduk sekitar 10 juta ini terdapat 70 masjid yang tersedia bagi sekitar 120 ribu umat Muslim. Biasanya masjid ini terletak di poj ok terpencil. Namun berbeda halnya dengan Masjid Cologne yang terletak di Ehrenfeld, sudut kota yang biasa dikenal sebagai salah satu pusat budaya di Cologne.

  • DITIB-Zentralmoschee in Köln (picture alliance/dpa/Geisler)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Donasi untuk Masjid

    Biaya pembangunan masjid berkisar 30 juta Euro atau 450 miliar Rupiah. 2/3 diantaranya berasal dari sumbangan jamaah dan 884 organisasi Islam. Donasi juga datang dari Gereja Katolik St. Theodore yang khusus menggalang dana untuk membangun masjid ini.

  • Deutschland Köln Religion Islam Moschee Bau Architekt (AP)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Paul Böhm, arsitek yang cipta kan integrasi

    Paul Böhm adalah arsitek di balik Masjid Pusat Cologne. Keluarga besarnya merupakan arsitek terkenal di Jerman. Ia dan ayahnya, Gottfired Böhm adalah ahli di bidang arsitekur gereja Katolik. Bagi dekan fakultas arsitektur TH Köln ini, Masjid Cologne adalah karya terbaiknya sebab lewat karya arsitektur ini ia mampu menjawab tantangan integrasi di Jerman.

  • Bildergalerie Böhm (Lichtblick Film GmbH/Raphael Beinder)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Rumah ibadah yang transparan

    "Terbuka" dan “terang“, secuil komentar yang mendeskripsikan masjid karya Paul Böhm itu. Bangunan masjid didesain transparan dengan menggunakan kaca yang menonjolkan pencahayaan natural. Namun, tak sekadar bentuk fisik, masjid ini juga membuka diri untuk dikunjungi warga yang berbeda agama. Tujuannya agar Masjid Cologne dapat menjembatani komunikasi antar agama di Jerman.

  • Bildergalerie Gottfried Böhm Moschee Köln (picture alliance / dpa)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Masjid "bergaya Jerman"

    Masjid bermoto "Unsere Moschee für Kölle“ atau "Masjid Kita untuk Cologne" ini dijuluki sebagai "Masjid Kölsch“, sebutan bagi dialek dan bir lokal. Desain masjid juga dianggap "sangat Jerman“ karena mampu menciptakan gebrakan di bidang arsitektur rumah ibadah yang .mengawinkan arsitektur masjid era Ottoman Turki dengan arsitektur bergaya romawi khas Eropa.

  • Blick auf Kölner Zentralmoschee (picture alliance/dpa/H.K   aiser)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Menara yang menjulang di langit Cologne

    Dua menara Masjid Cologne sempat menjadi topik perdebatan karena dianggap akan merubah citra kota dan "membayang-bayangi" menara Katedral Cologne. Gereja gotik tersebut diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia sehingga tata kota di sekitar katedral memang harus dijaga orisinalitasnya. Menara masjid Cologne dibangun setinggi 55 meter - atau 1/3 dari 157 meter ukuran puncak Katedral Cologne.

  • Tag der offenen Moschee 2013 (picture-alliance/dpa)

    Masjid Cologne, Masjid Terbesar di Jerman

    Delapan syarat Masjid Cologne

    Kursus bahasa Jerman bagi jamaah menjadi satu dari delapan syarat berbasis integrasi yang diwajibkan agar Masjid Cologne dapat dibangun. Para Imam juga harus mahir berbahasa Jerman, karena m ereka dituntut untuk berkotbah dalam bahasa yang dimengerti semua pengunjung. Selain itu, persamaan perlakuan bagi perempuan dan laki-laki juga menjadi poin penting prasyarat tersebut.


Gauland sendiri menolak melakukan pertemuan dengan kalangan muslim.

"Saya tidak punya kebutuhan untuk berbicara dengan orang muslim dalam kapasitas resmi saya. Tapi tentu saja, saya siap berbicara dengan seseorang secara pribadi. Itu tidak malah", katanya.

DW mewawancarai serangkaian politisi teras di Jerman dalam rangka pemilihan umum nasional yang akan diselenggarakan 24 September mendatang.

  • Deutschkurs für Asylbewerber (picture-alliance/dpa)

    Seberapa Terintegrasi Muslim di Eropa?

    Seberapa sukseskah integrasi linguistik?

    3/4 warga Muslim kelahiran Jerman memakai bahasa Jerman sebagai bahasa ibunya. Di antara para imigran, hanya 1/5 yang mengaku bahasa Jerman sebagai bahasa pertama. Semakin lama suatu generasi di suatu negara, maka semakin baik kemampuan bahasanya. Tren ini terlihat di seluruh Eropa. Di Jerman, 46% Muslim mengaku bahasa nasional mereka adalah bahasa Jerman. Bandingkan di Austria 37% dan Swiss 34%.

  • Deutschland Muslime Integration (Imago/R. Peters)

    Seberapa Terintegrasi Muslim di Eropa?

    Bagaimana pandangan Muslim atas hubungan antar-agama?

    Studi yang dirilis Religion Monitor (2017) mengungkap 87% Muslim Swiss mengisi waktu luang mereka dengan menjalin relasi secara teratur dengan warga non-Muslim. Di Jerman dan Perancis hasilnya 78%, sementara di Inggris 68% dan Austria 62%. Sebagian besar Muslim dari generasi terkini secara konstan menjalin kontak dengan warga non-Muslim, terlepas dari berbagai ri ntangan yang muncul di masyarakat.

  • Deutschland Wahlen (Getty Images/S. Gallup)

    Seberapa Terintegrasi Muslim di Eropa?

    Apakah Muslim merasa terkoneksi dengan Eropa?

    96% Muslim Jerman merasa terkoneksi dengan negara yang mereka tinggali. Persentase setinggi ini juga dirasakan warga Muslim di Perancis, namun persentase tertinggi dimiliki Swiss dengan perolehan 98%. Terlepas dari sejarahnya yang sejak lama dikenal memiliki institusi yang terbuka terhadap keragaman budaya dan agama, hanya sedikit Muslim (89%) yang mengaku memiliki hubungan dekat dengan Inggris.

  • Berlin Ramadan Fest (DW/A. Ammar)

    Seberapa Terintegrasi Muslim di Eropa?

    Seberapa pentingkah agama dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim Erop a?

    Muslim dari keluarga imigran memiliki komitmen religius yang tinggi, yang terus dipertahankan lintas generasi. 64% Muslim yang tinggal di Inggris menyebut diri mereka "sangat religius". Perbandingan Muslim yang saleh di antara negara di Eropa yakni Austria 42%, Jerman 39%, Perancis 33% dan Swiss 26%.

  • Deutschland Muslime Integration (picture-alliance/dpa/O. Berg)

    Seberapa Terintegrasi Muslim di Eropa?

    Berapa banyak mahasiswa Muslim yang meraih gelar sarjana?

    36% Muslim kelahiran Jerman meninggalkan bangku sekolah pada umur 17 tahun, tanpa melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Di Austria proporsinya mencapai 39%. Di Perancis, dengan sistem pendidikan yang lebih setara, warga Muslim memiliki hasil pendidikan yang lebih baik. Hanya satu dari sepuluh siswa Muslim yang meninggalkan sekolah s ebelum mencapai usia 17 tahun.

  • Asklepios Kinderklinik Sankt Augustin Ärztin mit Kopftuch Hijab (picture alliance/dpa/U.Baumgarten)

    Seberapa Terintegrasi Muslim di Eropa?

    Berapa banyak warga Muslim yang mampu memasuki pasar kerja?

    60% Muslim yang pindah ke Jerman sebelum tahun 2010 memiliki jam kerja penuh-waktu, sementara hanya 20% yang memiliki kerja paruh-waktu. Persentase ini sama bagi non-Muslim. Warga Muslim Jerman memiliki peluang kerja yang lebih tinggi dibandingkan negara lainnya di Eropa. Angka pengangguran di Perancis di antara warga Muslim mencapai 14%, lebih tinggi 8% dibandingkan dengan warga non-Muslim.

  • Minarette und Moscheen in Deutschland und Europa, Moschee Duisburg Flash-Galerie (AP)

    Seberapa Terintegrasi Muslim di Eropa?

    Seberapa luas penolakan terhadap Islam?

    Satu dari empat non-Muslim di Austria mengaku tidak mau tinggal bersebelahan dengan Muslim. Persentase di Inggris juga cukup tinggi, mencapai 21%. Di Jerman, 19% responden non-Muslim menyebut mereka tidak menerima Muslim sebagai tetangga. Angkanya tak jauh berbeda di Swiss 17% dan Perancis 14%. Di antara golongan minoritas lainnya, Muslim adalah kelompok sosial yang paling banyak ditolak.

  • Startbild Bildergalerie Studie Muslime in Europa ENG

    Seberapa Terintegrasi Muslim di Eropa?

    ‘Muslim di Eropa - terintegrasi namun tak diterima’

    Seluruh informasi terkait bagaimana integrasi Muslim di Eropa dirilis oleh Yayasan Bertelsma nn dengan judul riset ‘‘Muslims in Europe - Integrated but not accepted?’ Kesimpulan diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan terhadap lebih dari 10.000 orang di Jerman, Austria, Swiss, Perancis dan Inggris. Pengungsi Muslim yang tiba di Eropa sebelum tahun 2010 tidak termasuk dalam kelompok responden.


http://www.dw.com/en/afd-top-candidate-alexander-gauland-close-germanys-borders/a-40123318

Laporan Pilihan

  • Tanggal 29.08.2017
  • Tema Merkel, Angela
  • Kata Kunci Jerman, BTW2017, pemilu, 2017, AfD, Angela Merkel, CDU
  • Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
  • Feedback: Kirim Feedback
  • Cetak Cetak halaman ini
  • Permalink http://p.dw.com/p/2j1II

Konten terkait

Deutschland Angela Merkel

Angela Merkel: Terorisme Tak Akan Mengalahkan Kita 18.08.2017

Kanselir Jerman Angela Merkel menyampaikan pesan bersemangat setelah serangan teroris di Barcelona hari Kamis (18/8). 14 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Jumlah korban yang tewas diperkirakan bertambah.

Deutschland wählt DW Interview mit Christian Lindner

Kandidat Partai Liberal FDP Christian Lindner Kritik Misi Militer Jerman di Afghanistan 24.08.2017

Dalam wawancara d engan DW Ketua FDP Lindner mengritik juga Turki dan politik pengungsi Kanselir Merkel.

Bundeskanzlerin Merkel & Familienministerin Barley mit Jugendlichen aus G20-Staaten

Jajak Pendapat: Lanjut Bersama Angela Merkel 09.06.2017

Partai CDU pimpinan Kanselir Angela Merkel kembali populer di Jerman. Sementara SPD dengan ketua barunya Martin Schulz secara dramatis kehilangan dukungan.

Sumber: DW

Reponsive Ads