Peneliti Indodata : AHY Berpotensi Pecah Konstelasi Pilkada Jabar 2018 Bandung- Kandidat Pilkada Jabar 2018 mulai mengerucut pada berber...
Bandung- Kandidat Pilkada Jabar 2018 mulai mengerucut pada berberapa nama, Dedi Mizwar atau yang lebih akrab disapa “DEMIZ” sudah hampir dipastikan akan berduet dengan Ahmad Syaikhu melalui Partai Gerindra dan PKS, sedangkan Ridwan Kamil yang menjadi salah satu rival “DEMIZ” terberat pada Pilkada Jawa Barat, masih mencari-cari pasangan yang tepat, Aceng Fikri dan Bima Arya diduga akan menjadi pasangan Ridwan Kamil pada pilkada Jawa Barat 2018.
Pada posisi yang lain, Dedi Mulyadi muncul dengan dukungan dua partai besar yaitu Golkar dan PDIP, diduga kuat Puti Guntur Sukarno yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI akan mendampingi Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat 2018 yang akan datang.
“Berdasarkan hasil survei INDODATA yang dilakukan pada awal bulan Agustus 2017 pada 800 responden, paling tidak ada tujuh tokoh lokal maupun Nasional yang muncul dalam bursa Pilkada Jabar, mereka adalah Ridwan Kamil 32,7%, Dedi Mizwar 30,9%, Dedi Mulyadi 21,2%, Agus Yudodyono 5,1%, Yossi Irianto 4,3%, Netty Prasetiyani 2,3%, Puti Guntur Soekarno 1,8%, dan Tatang Zaenudin (Basarnas) aebesar 1,7%” Kata Permana Sendaya, Peneliti INDODATA
AHY diakui Permana Sendaya masuk dalam radar INDODATA untuk PIlkada Jawa Barat 2018, kekuatannya saat ini masih belum terlalu besar namun elektabilitasnya menguat, “Survei pilkada Jabar masih terus kami lakukan dengan berbagai metode, harus kami akui Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan Dedi Mizwar masih leading, namun diluar dugaan elektabilitas AHY menguat pada beberapa survei, kekuatan ini tentu berpotensi memecah konstelasi Pilkada Jabar 2018, jika AHY bertekad bulat dan jadi mencalonkan diri pada Pilkada Jawa Barat, semua masih Bisa terjadi di Jawa Barat, konstelasi masih cair, partai politik masih belum memiliki format koalisi yang baku, kecuali Partai Gerindra dan PKS yang sudah memasangkan Dedi Mizwar dan Ahmad Syaikhu” Tutur Permana Sendaya
Lebih Lanjut lagi, Permana Sendaya menekankan bahwa masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat terbuka, siapapun dan dari suku apapun bisa menjadi Gubernur Jawa Barat, asalkan mereka memiliki visi dan misi yang jelas untujk membangun Jawa Barat.
Kemunculan nama AHY dalam bursa Pilkada Jawa Barat, menjadi pembicaraan dan pertanyaan semua pihak, namun menurut Permana Sendaya “tidak ada yang tidak mungkin, di politik semua biasa terjadi, apalagi masyarakat Jawa Barat adalah pemilih rasional, yang penting pembangunan Jawa Barat semakin baik “ (Pjm)
Tidak ada komentar