Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Siapa para bintang yang berkarya dengan nama palsu dan mengelabui fans?

Siapa para bintang yang berkarya dengan nama palsu dan mengelabui fans? Image ca...

Siapa para bintang yang berkarya dengan nama palsu dan mengelabui fans?

The Network
Image caption Kelompok band Green Day menyamar menjadi kelompok musik The Network.

Alter ego adalah bagian tak terpisahkan dari industri pop. Mulai dari penyanyi Hank Williams yang menyamar menjadi Luke the Drifter dan David Bowie sebagai Ziggy Stardust hingga Beyonce yang menjadi Sasha Fierce, banyak karya besar diciptakan melalui indentitas baru.

Dalam kasus-kasus tersebut, kita tahu siapa yang berada di balik kepribadian alternatif ini, tapi tidak selalu demikian adanya. Banyak sekali berbagai tindakan mengadopsi penyamaran secara rahasia, berharap bisa mengelabui para penggemar dan pengamat musik, seperti yang dilakukan oleh enam musisi ini dalam jangka waktu yang berbeda-beda.

Mereka akhirnya ketahuan juga, dan menciptrakan kehebohan tapi kita jadi bertanya-tanya apakah masih ada yang belum terbongkar.

  • Selebritas terkaya di dunia: Beyonce, JK Rowling atau Sean Combs?
  • Paul McCartney upayakan kembalinya hak cipta lagu The Beatles
  • Album David Bowie di posisi teratas AS untuk pertama kalinya

Mereka akhirnya ketahuan juga, dan menciptrakan kehebohan tapi kita jadi bertanya-tanya apakah masih ada yang belum terbongkar.

1. The Network (Green Day)

Persis apa yang terjadi dengan kelompok band Green Day, di tengah-tengah peluncuran album mereka yang berjudul Warning (2000) dan American Idiot (2004), terjadi berbagai spekulasi di antara penggemar. Warning dimaksudkan untuk diikuti oleh album berjudul Cigarettes and Valentines, namun band ini mengklaim bahwa kaset master mereka dicuri, dan mem aksa mereka untuk mengerjakan album American Idiot yang kemudian laris terjual itu, dari awal.

Sementara itu, pada tahun 2003, muncul The Network, sebuah kelompok musik misterius ala-Devo yang merilis sebuah album berjudul Money Money 2020 di studio rekaman Green Day, Adeline Records. Banyak yang menyangka The Network adalah kelompok musik Green Day yang menyamar. "Jika The Network bukan Green Day, maka mereka sukses hebat dalam tampil seperti Green Day yang berusaha tidak mirip Green Day," demikian baris pembuka dalam ulasan yang ditulis Punk News tentang album tersebut. Namun untuk ulasan ini, "kami menyatakan bahwa Billie (Joe Armstrong), Mike (Dirnt), dan Tré (Cool) adalah 3/5 dari kelompok The Network ini."

Para pengamat lain mengambil garis pendapat yang sama, namun hanya Mike Dirnt yang akhirnya mengaku menjadi bagian dari proyek The Network. Dan apakah album Money Money 2020 sebenarnya adalah album Cigarettes and Valentines, atau versi lain dari album itu? Beberapa saat kemudian, band tersebut mengatakan pada NME bahwa album yang diduga hilang sebenarnya "ada dalam tempat penyimpanan." Bagai tak cukup membingungkan, muncul lagi band tiruan Green Day, yaitu Foxboro Hot Tubs - band rock yang merilis sebuah album di tahun 2008, Stop Drop and Roll !!!, yang terdiri dari tiga musisi lainnya.

2. Nils Sjöberg (Taylor Swift)

Image caption Taylor Siwft memakai nama samaran Nils Sjoberg dalam pembuatan lagu This Is What You Came For.

Para penikmat berita-berita musik atau gosip di tahun 2015-2016 pasti mengetahui kalau Taylor Swift dan Calvin Harris memang sepasang kekasih. Namun dalam rentang waktu kebersamaan tersebut, mereka tidak pernah berkolaborasi dalam sebuah lagu - a tau begitulah tampaknya. Pada bulan April 2016, produser musik dari Skotlandia merilis sebuah lagu berjudul This Is What You Came For, yang menampilkan Rihanna, yang melesat naik ke tangga lagu ke No.2 di Inggris. Lagu ini dipersembahkan untuk Harris dan Nils Sjöberg, diasumsikan sebagai penulis lagu sewaan, mungkin dari Swedia.

Mungkin kita tidak pernah tahu bahwa Nils Sjöberg adalah Swift, jika pasangan itu tidak berpisah setelah lagu This Is What You Came For dirilis. Setelah mereka putus, tim Taylor Swift langsung mengatakan bahwa lagu itu merupakan kolaborasi Harris dan Swift, yang membuat Harris jengkel, yang merasa hal itu memberi kesan seakan dia tak jujur soal penciptaan lagu itu.

Dia mengungkapkan penyesalannya dalam Twitter. "Menyakitkan rasanya bahwa dia dan timnya akan berusaha seluas-luasnya untuk mencoba dan membuat SAYA terlihat buruk," tulisnya. Ia menambahkan, "Saya menulis musik, membuat lagu, mengaturnya dan menyunting vokal. Dan awa lnya Swift ingin hal itu dirahasiakan, dengan nama samaran. Dan dia juga ikut menyanyi meski hanya sedikit. Dia penulis lirik yang menakjubkan dan hebat seperti biasanya. "

3. The Fireman (Paul McCartney and Youth)

Image caption Paul McCartney sebetulnya senang menciptakan musik tekno eksperimental ketimbang membuat lagu-lagu untuk kepentingan eksperimental.

Apa yang Anda lakukan jika Anda adalah musisi paling sukses dalam sejarah, dengan setiap lirik lagu yang diciptakan kemudia n ditafsir-tafsirkan maknanya, tapi sebenarnya Anda cukup suka menciptakan beberapa musik elektronik eksperimental untuk bersenang-senang dan bukan untuk keuntungan komersial? Itulah dilema yang dihadapi Paul McCartney pada tahun 1993 setelah dia bertemu dengan Youth (Martin Glover), seorang produser rekaman dan anggota pendiri band rock Killing Joke.

McCartney merekrut Youth untuk membantu menggabungkan album solo kesembilannya, Off the Ground, dan keduanya menjadi teman. Setelah album selesai, mereka terus bekerja sama menciptakan album beraliran techno Strawberries Oceans Ships Forest, kebanyakan terdiri dari sampel dari sesi Off the Ground.

Album ini ini pun diumumkan dirilis oleh The Fireman tanpa menyebutkan nama McCartney ataupun Youth, meskipun keterlibatan mereka sangat dicurigai. Mereka terus bekerja sampai tahun 2008 sampai album ketiga mereka, Electric Arguments, keluar, setelah Rushes tahun 1998.

Macca pernah menggunakan nama samaran dlam menulis lirik lagu sebelumnya. Misalnya dengan menggunakan nama Bernard Webb pada tahun 1966, dia menulis sebuah lagu berjudul Woman untuk duo pop Peter dan Gordon, kemudian saat Percy 'Thrills' hadir dengan Thrillington, sebuah rekaman cover versi instrumental P aul dan Linda McCartney dari album Ram tahun 1971.

4. The Poppy Fields (The Alarm)

Kelompok musik asal Wales, The Alarm bertahan di tangga lagu pada tahun 1980an, dengan mencetak banyak lagu-lagu hits Top 40, namun tidak pernah memecahkan rekor Top 10 (lagu berjudul 68 Guns adalah hits mereka paling sukses, menduduki posisi no.17 pada tahun 1983). Muncul pada awal tahun 90an, dan memiliki banyak penggemar yang hadir ke setiap pertunjukan, mereka tidak disukai oleh radio, sehingga semakin sulit bagi album kelompok tersebut untuk mendapat perhatian. Pada tahun 1991, vokalis utama mereka Mike Peters keluar.

Memasuki tahun 2004 ada band remaja bernama The Poppy Fields yang lagunya bertengger di tangga lagu di no.28, 45 RPM. Mereka memang terlihat masih muda dan lagu-lagunya pun sesuai dengan selera para remaja, jadi sangat mengejutkan ketika Peters mengungkapkan di Radio 1 bahwa The Poppy Fields sebenarnya adalah The Alarm, namun menggunakan sekelompok musisi muda da ri Chester yang disebut Wayriders.

Peters menyatakan di situs band saat itu: "Jika kita merilis album atas nama The Alarm, maka ada perasaan negatif, karena -terlepas dari apakah para eksekutif perusahaan rekaman dan jurnalis musik mengakuinya - citranya dinilai jauh lebih tinggi dari musik saat ini. Mengapa musik baru harus dibuat oleh band baru? Saya berusia 44 tahun tapi saya menulis lagu baru seasyik dan sesemarak yang pernah saya lakukan. Kita di inggris terlalu cepat ingin menemukan hal besar yang baru. "

Hoax itu kembali memunculkan The Alarm ke permukaan. Sebuah film yang dibintangi Phil Daniels dan Keith Allen, Vinyl, dibuat untuk mengisahkan tentang kabar bohong itu pada tahun 2012 dan The Alarm masih trusdikenal di tahun 2017.

5. Mick Greenberg (Harry Styles)

Pada tahun 2014, duo pop Alex & Sierra merilis sebuah lagu berjudul I Love You, mereka mengatakan kepada program Entertainment Tonight, "Kami diberitahu bahwa Mick Greenb erg yang menulisnya. Itu saja yang kami ketahui. Bisa jadi Shaq! Kami tidak tahu, Shaquille O'Neil mungkin yang telah menulisnya. "

Bagi para penggemar kelompok One Direction, lonceng alarm segera berdering. Setahun sebelumnya, Harry Styles mengatakan kepada Radio 1's Scott Mills bahwa dia kadang-kadang check-in ke hotel menyamar dengan menggunakan nama Mick Green dan lirik lagunya sepertinya mengandung beberpa hal yang mengacu pada mantan Harry Styles, Taylor Swift, dengan menyentil sejumlah lirik lagu Swift.

Pada tahun 2015, para wartawan MTV harus bekerja, mereka mencari naskah lagu lainnya yang ditulis Mick Greenberg di situs ASCAP (American Society of Composers, Authors and Publishers). Mereka menemukan 35 lagu yang terkait dengan Greenberg, 13 di antaranya karya One Direction. Apakah mereka akhirnya bisa mengeluarkan kucing itu dari karung? Hampir pasti.

6. Paul Klenovsky (Sir Henry Wood)

Image caption Sir Henry Wood seringkali menyusun nada-nada sesuai keinginannya untuk mengelabui para pengamat musik.

Oke, dia memang bukan seorang bintang pop, tapi kami akan menutupnya dengan berbicara tentang Sir Henry Wood, konduktor festival musik klasik yang sangat dipuja. Dari awal Proms dilahirkan 1895 sampai Wood wafat pada tahun 1944, dia adalah sang maestro festival ini. Ia seringkali harus menyusun nada-nada baru dari karya-karya terkenal yang sesuai dengan orkestra yang sedang dia tangani. Para pengamat musik seringkali mengeluh, membuat Wood membuat lelucon tentang mereka.

"Saya sangat dongkol pada mereka, karena selalu menemukan kesalahan pada aransemen atau orkestrasi apa pun yang saya buat... dikatakan 'merusak keaslian' dan lain-lain dan lain-lain," katanya. Maka dia menyebutkan bahwa salah satu orkestranya dari Toccata karya Bach dan Fugue dalam D minor sebagai karya seorang komposer Rusia bernama Paul Klenovsky. Pers, lanjutnya, "jatuh ke dalam perangkap dan mengatakan bahwa penataan musik itu luar biasa, bahwa Klenovsky memiliki bakat sejati untuk karya sejati - dan pertunjukan demi pertunjukan pun dilakukan serta diminta."

Butuh waktu lima tahun bagi Wood untuk mengungkapkan hal sebenarnya, dan setelah itu majalah Times menerbitkan suatu penghormatan khusus kepada Klenovsky.

Sumber: BBC

Reponsive Ads