Terdakwa Bom Panci Divonis 7 Tahun Penjara Dunia Terdakwa Bom Panci Divonis 7 Tahun Penjara Dian Yulia Novi mendapat vonis tujuh seteng...
Dunia
Terdakwa Bom Panci Divonis 7 Tahun PenjaraDian Yulia Novi mendapat vonis tujuh setengah tahun penjara setelah terbukti bersalah merencanakan serangan teror terhadap Istana Negara. Putusan tersebut dibuat lebih dini karena terdakwa sedang hamil tua.
Ilustrasi penjara
Terdakwa teroris Dian Yulia Novi divonis tujuh setengah tahun penjara setelah terbukti merencanakan serangan bom terhadap istana negara. Putusan tersebut lebih ringan ketimbang tuntutan jaksa yaitu 10 tahun penjara.
"Hukumannya dikurangi karena dia mengakui perbuatannya," kata Kamsi, kuasa hukum Novi. Ia mengklaim vonis tersebut telah dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 25 Agustus. Majelis hakim sepakat mengumumkan vonis Novi lebih dini karena yang bersangkutan sedang hamil. Kams i memastikan kliennya tidak berniat menggugat keputusan tersebut ke instansi yang lebih tinggi.
Dian adalah perempuan pertama Indonesia yang merelakan diri menjadi pengantin teror. Bekas tenaga kerja migran di Singapura dan Taiwan itu mengaku mendapat perintah langsung dari Bahrun Naim, gembong ISIS di Indonesia. Menurut kepolisian, Dian sempat mengirimkan surat ke orangtuanya dan meminta restu untuk melakukan jihad.
-
Buah Haram Wahabisme
Wahabisme Telurkan Radikalisme?
Sejak 2013 silam parlemen Eropa mewanti-wanti terhadap paham Wahabisme. Bahkan Dewan Fatwa Malaysia menilai faham tersebut kerap melahirkan pandangan radikal dan bisa berujung pada tindak terorisme. Pasalnya Wahabisme menganut prinsip pemurnian Islam. Bentuknya yang cenderung eksklusif dan intoleran terhadap ajaran lai n membuat penganut Wahabisme rentan terhadap radikalisasi.
-
Buah Haram Wahabisme
Sumber Ideologi
Kebanyakan kelompok teror dari Nigeria, Suriah, Irak hingga ke Pakistan mengklaim Wahabisme atau Salafisme sebagai ideologi dasar. Al-Qaida, Islamic State, Taliban, Lashkar-e-Toiba, Front al Nusra dan Boko Haram adalah kelompok terbesar yang jantung ideologinya merujuk pada paham Islam puritan itu.
-
Buah Haram Wahabisme
Propaganda dari Riyadh
Hingga kini pemerintah Arab Saudi sudah mengucurkan dana hingga 100 milyar Dollar AS untuk mempromosikan paham Wahabisme ke seluruh dunia. Sebagai perbandingan, Uni Sovyet cuma menghabiskan dana pr opaganda Komunisme sebesar 7 milyar Dollar AS selama 70 tahun sejak dekade 1920an. Pakar keamanan mencurigai, sebagian dana dakwah itu disalahgunakan untuk membiayai terorisme.
-
Buah Haram Wahabisme
Dana Gelap di Musim Haji
Pada nota rahasia senat AS dari tahun 2009 yang bocor ke publik, calon presiden AS Hillary Clinton menyebut hartawan Arab Saudi sebagai "donor terbesar" kelompok terorisme di seluruh dunia. Biasanya teroris memanfaatkan musim haji untuk masuk ke Arab Saudi tanpa mengundang kecurigaan aparat keamanan.
-
Buah Haram Wahabisme
Bisnis Perang
Penyandang dana teror terbesar di Arab Saudi tidak lain adalah hartawan berkocek tebal. D engan mengandalkan uang minyak, mereka secara langsung atau tidak langsung menyokong konflik bersenjata di Pakistan atau Afghanistan. Hal tersebut terungkap dalam dokumen rahasia Kementerian Pertahanan AS yang bocor di Wikileaks.
-
Buah Haram Wahabisme
Sumbangan buat Laskar Tuhan
Kelompok teroris tidak jarang menggunakan perusahaan atau yayasan untuk mengumpulkan dana perang. Lashkar-e-Toiba di Pakistan misalnya menggunakan lembaga kemanusiaan Jamaat-ud Dakwa, untuk meminta sumbangan. Kedoknya adalah dakwah Islam. Salah satu sumber dana terbesar biasanya adalah Arab Saudi.
-
Buah Haram Wahabisme
Senjata dari Emir
Arab Saudi bukan satu-satunya negara Islam yang menyokong terorisme. Menurut catatan Pentagon yang dipublikasikan majalah The Atlantic, Qatar membantu Jabhat al-Nusra dengan perlengkapan militer dan dana. Kelompok teror tersebut sempat beroperasi sebagai perpanjangan tangan Al-Qaida di Suriah. Jerman juga pernah melayangkan tudingan serupa terhadap pemerintah Qatar ihwal dana untuk Islamic State
-
Buah Haram Wahabisme
Dinar untuk al Nusra
Tahun 2014 silam Washington Post memublikasikan laporan yang mengungkap keterlibatan Kuwait dalam pembiayaan kelompok teror di Suriah, seperti Jabhat al Nusra. Laporan yang berlandaskan kesaksikan perwira militer dan intelijen AS itu menyebut dana sumbangan raksasa senilai ratusan juta Dollar AS.
-
Buah Haram Wahabisme
Dukungan "tak langsung"
Harus ditekankan tidak ada bukti keterlibatan kerajaan al-Saud dalam berbagai aksi teror di seluruh dunia. Namun pada serangan teror 11 September 2001 di New York, AS, komite bentukan senat menemukan bahwa pelaku memiliki hubungan "tidak langsung" dengan kerajaan dan "mendapat dukungan dari kaum kaya Saudi dan pejabat tinggi di pemerintahan."
-
Buah Haram Wahabisme
Penceg ahan Setengah Hati
Sejauh ini pemerintah Arab Saudi terkesan setengah hati membatasi transaksi keuangan gelap untuk pendanaan terorisme dari warga negaranya. Dalam dokumen rahasia Kementerian Pertahanan AS yang bocor ke publik, Riyadh misalnya aktif melumat sumber dana Al-Qaida, tapi banyak membiarkan transaksi keuangan untuk kelompok teror lain seperti Taliban atau Lashkar-e-Toiba.
-
Buah Haram Wahabisme
Bantahan Riyadh
Namun Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, membantah hubungan antara ideologi Wahabi dengan terorisme. "Anggapan bahwa Saudi membiayai ekstremisme atau Ideologi kami menyokong ekstremisme adalah omong kosong. Kami aktif memburu pelaku, uang dan dalang di balik tindak terorisme," tukasnya.
Penulis: Rizki Nugraha/yf
"Jihad adalah kewajiban buat semua muslim. Seperti juga Sholat. Semua orang harus berjihad," ujarnya kepada mingguan Time beberapa waktu lalu.
Dokumen pengadilan mencatat Dian menerima propaganda teror dari Islamic State via internet selama bekerja di Taiwan.
Di Bekasi ia menyewa sebuah kamar untuk membangun bom yang bakal digunakan untuk menyerang Istana Negara pada 11 September 2016. Polisi kemudian menggerebek kamar tersebut dan menemukan sejumlah bahan peledak dan identitas terdakwa.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Ujung Tombak Deradikalisasi
Seperti banyak pesantren lain di Sumatera, pesantren Al-Hidayah di Deli Serdang, Sumatera Utara, didi rikan ala kadarnya dengan bangunan sederhana dan ruang kelas terbuka. Padahal pesantren ini adalah ujung tombak program deradikalisasi pemerintah.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Mantan Teroris Perangi Teror
Perbedaan paling mencolok justru bisa dilihat pada sosok Khairul Ghazali, pemimpin pondok yang merupakan bekas teroris. Dia pernah mendekam empat tahun di penjara setelah divonis bersalah ikut membantu pendanaan aktivitas terorisme dengan merampok sebuah bank di Medan.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Tameng Radikalisme
Bersama pesantren tersebut Al-Ghazali mengemban misi pelik, yakni mendidik putra mantan terpidana teroris agar menjauhi faham radikal. Radikalisme "melukai anak-anak kita yang tidak berdosa," ujar pria yang dibebaskan 2015 silam itu. Jika tidak dibimbing, mereka dikhawatirkan bisa terpengaruh ideologi teror.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Derita Warisan Orangtua
Saat ini Pesantren al-Hidayah menampung 20 putra bekas teroris. Sebagian pernah menyaksikan ayahnya tewas di tangan Densus 88. Beberapa harus hidup sebatang kara setelah ditinggal orangtua ke penjara. Menurut Ghazali saat ini terdapat lebih dari 2.000 putra atau putri jihadis yang telah terbunuh atau mendekam di penjara.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Uluran Tangan Pemerintah
Pesantren al-Hidayah adalah bagian dari program deradikalisasi yang digulirkan pemerintah untuk meredam ideologi radikal. Untuk itu Presiden Joko Widodo mengalihkan lebih dari 900 milyar dari dana program Satu Juta Rumah untuk membantu pembangunan pondok pesantren yang terlibat dalam program deradikalisasi.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Perlawanan Penduduk Lokal
Meski mendapat bantuan dana pemerintah buat membangun asrama, pembangunan masjid dan ruang belajar di pesantren al Hidayah tidak menggunakan dana dari APBN. Ironisnya keberadaan Pesantren al-Hidayah di Deli Serdang sempat menuai kecurigaan dan sikap antipati penduduk lokal. Mulai dari papan nama yang dibakar hingga laporan ke kepolisian, niat baik Ghazali dihadang prasangka warga.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Peran Besar Pesantren Kecil
Al-Hidayah adalah contoh pertama pesantren yang menggiatkan program deradikalisasi. Tidak heran jika pesantren ini acap disambangi tokoh masyarakat, entah itu pejabat provinsi atau perwira militer dan polisi. Bahkan pejabat badan antiterorisme Belanda pernah menyambangi pesantren milik Ghazali buat menyimak strategi lunak Indonesia melawan radikalisme.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Trauma Masa Lalu
Melindungi anak-anak mantan teroris dianggap perlu oleh Kepala BNPT, Suhardi Alius. Abdullah, salah seorang santri, berkisah betapa ia kerap mengalami perundungan di sekolah. "Saya berhenti di kelas tiga dan harus hidup berpindah," ujarnya. "Saya dikatai sebagai anak teroris. Saya sangat sed ih." Pengalaman tersebut berbekas pada bocah berusia 13 tahun itu. Suatu saat ia ingin menjadi guru agama.
-
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Stigma Negatif Bahayakan Deradikalisasi
Stigma negatif masyatakat terhadap keluarga mantan teroris dinilai membahayakan rencana pemerintah memutus rantai terorisme. Terutama pengucilan yang dialami beberapa keluarga dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada kondisi kejiwaan anak-anak. Ghazali tidak mengutip biaya dari santrinya. Ia membiayai operasional pesantren dengan beternak dan bercocok tanam, serta menjual hasil panen.
rzn/hp (rtr, antara)
Laporan Pilihan
Tanggal 28.08.2017- Tema ISIS
- Kata Kunci Terorisme, Dian Yulia Novi, ISIS, Bom Panci, Istana Negara, TKW/TKI, Radikalisme
- Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
- Feedback: Kirim Feedback
- Cetak Cetak halaman ini
- Permalink http://p.dw.com/p/2iwIo
Konten terkait
Perempuan Rawan Jerat Radikalisasi? 23.08.2017
Kasus Dian Yulia Novi menjadi peringatan betapa perempuan kini berada dalam bidikan radikalis asi kelompok teror. Bekas TKW itu didakwa 10 tahun penjara lantaran merencanakan pemboman Istana Negara
Bahrun Naim Diduga Danai dan Dalangi Bom Bunuh Diri Istana 15.12.2016
Perempuan calon pembom bunuh diri yang ditangkap pekan lalu, sehari sebelum melancarkan serangan mengakui menerima perintah dari Bahrun Naim. Penyelidikan polisi tunjukan gembong teroris ini alirkan dana untuk aksi itu.
Polisi Gagalkan Rencana Serangan Teror Malam Tahun Baru 26.12.2016
Densus 88 kembali menggagalkan rencana serangan teror malam tahun baru. Pengg erebekan di Jatiluhur melengkapi tahun penuh razia oleh kepolisian yang hingga kini telah membuahkan lebih dari 150 penangkapan terduga teroris
Sumber: DW
Tidak ada komentar