Tontowi/Liliyana meraih emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis Image caption ...
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali mempersembahkan emas untuk Indonesia, kali ini di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 di Glasgow, Minggu (27/08) malam atau Senin dini hari WIB.
Di babak final ganda campuran yang berlangsung di Emirates Arena, Tontowi/Liliyana menekuk pasangan Cina, Zheng Siwei/Chen Qingchen, dengan angka 15-21, 21-16, dan 21-15.
Liliyana mengatakan keberhasilan kali ini tak lepas dari komunikasi yang baik di lap angan dan juga faktor pengalaman.
"Kami sudah beberapa kali tampil di kejuaraan utama. Jadi kami bermain tenang, bermain penuh percaya diri," kata Liliyana kepada wartawan BBC Indonesia, Mohamad Susilo, usai pertandingan.
- Kejuaraan Dunia Bulutangkis: Tontowi/Liliyana ingin kembali raih emas
- Bagaimana Spanyol cetak pebulu tangkis peraih emas Olimpiade?
- Di balik kekalahan nama-nama besar di Indonesia Open
Sementara Tontowi mengatakan medali emas ini mereka persembahkan untuk perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
Bagi Liliyana ini adalah emas yang keempat di Kejuaraan Dunia, sedang bagi Tontowi adalah emasnya yang kedua.
Sebelum laga final, Tontowi mengatakan ingin mempersembahkan emas sebagai kado perayaan kemerdekaan Indonesia, mengulangi prestasi gemilang di Olimpiade Rio 2016.
Tunggal direbut Denmark dan Jepang
Prestasi Tontowi/Liliyana tak diikuti Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro yang meraih perak, setelah di final ganda putra ditundukkan pasangan Cina, Liu Cheng/Zhang Nan, 21-10 21-17.
Ahsan mengakui puncak penampilannya di turnamen ini sudah lewat. "Sudah habis, selain itu strategi lawan sangat rapi dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Ahsan.
Soal stamina juga diakui oleh pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi. "Ini pertandingan Ahsan/Rian yang keenam, jadi dari sisi tenaga agak berat, padahal menurut saya, pemain Cina bermain biasa saja di babak final," kata Herry.
Selain itu, Ahsan dianggap terlalu berhati-hati, yang membuat pasangan Indonesia lebih sering membuat kesalahan. Di set pertama misalnya, Liu/Zhang langsung melesat dengan poin yang diperoleh dari bola-bola lambung Ahsan/Rian.
Tadinya sempat muncul harapan Ahsan/Rian akan melengkapi kejutan setelah dalam perjalanan menuju final menumbangkan unggulan pertama.
Di tunggal putra, pemain Denmark, Viktor Axelsen, tampil gemilang dan mengalahkan pemain veteran asal Cina, Lin Dan, dua set langsung 22-20, 21-16.
Di tunggal putri, medali emas diraih pemain Jepang, Nozomi Okuhara, yang melalui permainan yang sangat ketat menyudahi perlawanan Pusarla Sindhu, dengan angka 21-19, 20-22, dan 22-20.
Dalam laga ini Okuhara tampil dengan stamina yang lebih baik, yang membuatnya menempatkan bola-bola secara lebih akurat.
"Saya hanya mencoba menikmati pertandingan dan mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa saya masih punya tenaga," ujar Okuhara saat ditanya kunci kemenangan di set penentuan.
Di ganda putri, gelar juara disabet oleh pasangan Cina, Chen Qingchen/Jia Yifan, yang mengalahkan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hi rota, 21-18, 17-21, dan 21-15.
Sumber: BBC
Tidak ada komentar