Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Terkini: KPK: Tuduhan Pansus Hak Angket kepada Agus Rahardjo Membingungkan

KPK: Tuduhan Pansus Hak Angket kepada Agus Rahardjo Membingungkan Kompas.com/Robertus Belarminus Jubir KPK Febri Diansyah, Kamis (24/8/2017)...

KPK: Tuduhan Pansus Hak Angket kepada Agus Rahardjo Membingungkan

Jubir KPK Febri Diansyah, Kamis (24/8/2017).Kompas.com/Robertus Belarminus Jubir KPK Febri Diansyah, Kamis (24/8/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Khusus Angket DPR terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuduh Ketua KPK Agus Rahardjo terindikasi korupsi. Agus diduga terlibat dalam kasus korupsi tsaat menjabat sebagai Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Menanggapi itu, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan bahwa tudingan Pansus Angket tersebut membingungkan pihaknya. Menurut Febri, Pansus Angket harusnya mengkritisi kinerja institusi KPK sebagai lembaga penegak huk um, bukan individu yang ada di dalamnya.

"Agak membingungkan ya. Setahu kami pansus angket membahas tugas terkait pelaksanaan dan kewenangan KPK," Febri di gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Lebih jauh, Febri tidak mau ambil pusing dengan tuduhan para wakil rakyat tersebut.

(Baca: Di Akhir Masa Kerja, Pansus DPR Tuduh Ketua KPK Terindikasi Korupsi)

"Tapi saya kira itu tidak perlu ditanggapi, kami fokus kerja saja," ucap mantan aktivis Indonesia Corruption Watch tersebut.

Tuduhan Pansus

Diketahui, dalam konferensi pers Pansus DPR di Hotel Santika, Jakarta, Rabu (20/9/2017). Anggota Pansus DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan mengatakan bahwa Agus diduga terlibat dalam kasus korupsi pengadaan alat berat penunjang perbaikan jalan pada Dinas Bina Marga di Provinsi DKI Jakarta, pada tahun 2015.

"Kami temukan indikasi penyimpangan di internal LKPP yang sa at itu pimpinannya adalah Agus Rahardjo," ujar Arteria.

Menurut Arteria, proyek yang bekerja sama dengan PT Dormauli tersebut senilai Rp 36,1 miliar. Pihak yang terlibat sebagai pelaksana proyek, menurut Arteria, diduga melakukan rekayasa dalam proses pengadaan. Diduga telah terjadi penyimpangan dalam proses penetapan spesifikasi dan harga perkiraan.

(Baca: Mengapa Baru Sekarang Pansus DPR Sebut Ketua KPK Terindikasi Korupsi?)

Berdasarkan laporan yang diterima Pansus, pada saat pengadaan barang tersebut dilakukan, ada pihak-pihak di internal LKPP yang ikut terlibat dalam praktik korupsi.

"Kami juga menemukan fakta ada pihak yang dalam hal ini pimpinan LKPP diduga kuat memerintahkan direktur pengembangan sistem katalog LKPP untuk melaksanakan e-catalogue. Jadi ada transaksi dulu baru rekayasa," kata Arteria.

Saat ini, kata Arteria, kasus tersebut tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya. Arteria juga mengatakan, terdapa t kerugian negara Rp 22,4 miliar dalam proyek tersebut.

Kompas TV Surat Setya Novanto soal permohonan pengunduran pemeriksaan KPK, yang diteruskan oleh Fadli Zon, dikritik. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Pansus Hak Angket KPK

Berita Terkait

PPP Yakin Presiden Akan Terima Rekomendasi Pansus Angket KPK

Dicopot sebagai Pimpinan Pansus Angket KPK, Ini Komentar Masinton

PDI-P Copot Masinton Pasaribu sebagai Pimpinan Pansus Angket KPK

Apakah Akan Bertemu Pansus Hak Angket KPK? Ini Jawaban Jokowi

Konsultasi Pansus Angket dengan Presiden Diusulkan Setelah Ada Rekomendasi

Terkini Lainnya

Menurut Dokter, KPK Sudah Bisa Periksa Setya Novanto

Menurut Dokter, KPK Sudah Bisa Periksa Setya Novanto

Nasional 21/09/2017, 05:14 WIB Beras 25,5 Ton Dirampok, Korban Berharap Polisi Usut Kasusnya

Beras 25,5 Ton Dirampok, Korban Berharap Polisi Usut Kasusnya

Nasional 21/09/2017, 00:51 WIB Indonesia Masih di Puncak Klasemen

Indonesia Masih di Puncak Klasemen

Olahraga 20/09/2017, 23:29 WIB Diduga Epilepsinya Kambuh, Ramli Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

Diduga Epilepsinya Kambuh, Ramli Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

Regional 20/09/2017, 23:11 WIB KPK: Tuduhan Pansus Hak Angket kepada Agus Rahardjo Membingungkan

KPK: Tuduhan Pansus Hak Angket kepada Agus Rahardjo Membingungkan

Nasional 20/09/2017, 22:55 WIB Masa Penahanan Politisi PKS Yudi Widiana Adia Kembali Diperpanjang KPK

Masa Penahanan Politisi PKS Yudi Widiana Adia Kembali Diperpanjang KPK

Nasional 20/09/2017, 22:32 WIB Divonis 11 Tahun Penjara, Bupati Klaten Menangis di Ruang Tahanan

Divonis 11 Tahun Penjara, Bupati Klaten Menangis di Ruang Tahanan

Regional 20/09/2017, 22:26 WIB Korban Begal yang Jatuh dari JPO di Bekasi Meninggal Dunia

Korban Begal yang Jatuh dari JPO di Bekasi Meninggal Dunia

Megapolitan 20/09/2017, 22:23 WIB Menteri Desa Ragu saat Dicecar Jaksa soal Arahan Opini WTP

Menteri Desa Ragu saat Dicecar Jaksa soal Arahan Opini WTP

Nasional 20/09/2017, 22:10 WIB Polisi Tangkap Dua Begal yang Beraksi di Atas JPO Tol JORR Bekasi

Polisi Tangkap Dua Begal yang Beraksi di Atas JPO Tol JORR Bekasi

Megapolitan 20/09/2017, 22:09 WIB Geledah Rumah Tersangka BLBI, KPK Sita Sejumlah Dokumen

Geledah Rumah Tersangka BLBI, KPK Sita Sejumlah Dokumen

Nasional 20/09/2017, 21:51 WIB Mengapa Baru Sekarang Pansus DPR Sebut Ketua KPK Terindikasi Korupsi?

Mengapa Baru Sekarang Pansus DPR Sebut Ketua KPK Terindikasi Korupsi?

Nasional 20/09/2017, 21:49 WIB PKS Minta Ada Audit Terhadap Dana Partai

PKS Minta Ada Audit Terhadap Dana Partai

Nasional 20/09/2017, 21:45 WIB Mohon Keselamatan, Masyarakat Bali Sembahyang di Tujuh Pura

Mohon Keselamatan, Masyarakat Bali Sembahyang di Tujuh Pura

Regional 20/09/2017, 21:44 WIB PPP Yakin Presiden Akan Terima R   ekomendasi Pansus Angket KPK

PPP Yakin Presiden Akan Terima Rekomendasi Pansus Angket KPK

Nasional 20/09/2017, 21:18 WIB Load MoreSumber: Google News

Reponsive Ads