Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Terkini: Bagaimana Caranya agar Tak Muncul "Dwi Hartanto Baru" di Indonesia?

Bagaimana Caranya agar Tak Muncul "Dwi Hartanto Baru" di Indonesia? tudelft.nl Profil Dwi Hartanto yang ditemukan di halaman web t...

Bagaimana Caranya agar Tak Muncul "Dwi Hartanto Baru" di Indonesia?

Profil Dwi Hartanto yang ditemukan di halaman web tudelft.nl.tudelft.nl Profil Dwi Hartanto yang ditemukan di halaman web tudelft.nl.

KOMPAS.com - Pada akhir 2016, nama Dwi Hartanto tiba-tiba mencuat di Indonesia. Pria tersebut sempat dielu-elukan sebagai "The Next Habibie" karena terlibat dalam dalam berbagai proyek teknologi besar, termasuk satelit TARAV7s dan sebuah satelit pesanan Airbus.

Namun, ternyata semua itu hanya bohong belaka.

Setelah mengakui kebohongan tersebut, hampir semua rakyat Indonesia marah dan mengutuk Dwi.

Bahkan, Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie, sendiri sempa t melontarkan pesan pedas ketika diminta menanggapi kasus Dwi.

Diwawancara Kompas.com pada hari ini (9/10/2017), Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Dr Laksana Tri Handoko berkata bahwa kasus Dwi ini sebenarnya sudah sering terjadi di Indonesia.

"Pada banyak kasus, meski yang bersangkutan tidak secara proaktif dan vulgar seperti Dwi, tetapi mereka mendiamkan dan seolah menikmati," ujarnya.

Daripada mengutuk Dwi, Handoko berpendapat bahwa kasus ini seharusnya dijadikan waktu untuk bercermin.

Dia mengatakan, fenomena ini menunjukkan bahwa bangsa ini haus prestasi dan inspirasi, sehingga mudah termakan oleh hal yang sifatnya gegap gempita.

"Pada saat yang sama, ini menunjukkan bahwa literasi iptek bangsa Indonesia masih rendah," katanya.

Baca Juga: Dwi Hartanto, "The Next Habibie", Akhiri Kebohongan Besarnya

Untuk mencegah kejadian serupa, Handoko punya beberapa usulan.

< p>"Pertama, media harus berhati-hati dan tetap melakukan cek dan ricek. Bila perlu ditanyakan ke pakar terkait untuk mengetahui kebenaran dan level' klaim," katanya.

Lalu, media juga tidak diperbolehkan melakukan over-claimed atau ekspose, meski maksudnya untuk memberi apresiasi.

"Karena apresiasi yang tidak proporsional malah bisa menjatuhkan (yang bersangkutan)," imbuhnya.

Kemudian, ilmuwan yang bersangkutan sendiri juga harus mengingatkan media untuk tidak over claimed. Kalau perlu membuat klarifikasi dalam bentuk hal jawab.

Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satrio Soemantri Brodjonegoro, mengatakan, "Perlu keteladanan ilmuwan yang ikhlas dalam berkarya untuk umat."

Ia menambahkan, pemerintah perlu menghargai profesi peneliti dengan memberikan pengakuan dan peran, misalnya dalam pengambilan kebijakan.

Mengenai Dwi sendiri, Handoko berpesan ke publik untuk tidak mengutuk Dwi. "Sebaiknya kita biarkan Dwi kembali hidup tenang dan fokus meningkatkan diri untuk masa depannya yang lebih panjang," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus Dwi Hartanto, Haruskah Kita Menguliti dan Membunuhnya?

Terkini Lainnya

Setelah 110 Tahun, 1.081 Tengkorak Curian dari Afrika Diteliti

Setelah 110 Tahun, 1.081 Tengkorak Curian dari Afrika Diteliti

Fenomena 09/10/2017, 22:26 WIB Bagaimana Caranya agar Tak Muncul 'Dwi Hartanto Baru' di Indonesia?

Bagaimana Caranya agar Tak Muncul "Dwi Hartanto Baru" di Indonesia?

Kita 09/10/2017, 20:58 WIB Kasus Dwi Hartanto, Haruskah Kita 'Menguliti' dan 'Membunuhnya'?

Kasus Dwi Hartanto, Haruskah Kita "Menguliti" dan "Membunuhnya"?

Fenomena 09/10/2017, 20:36 WIB Lem Super untuk Luka Manusia Tercipta, Paru-paru Pun Bisa Direkatkan

Lem Super untuk Luka Manusia Tercipta, Paru-paru Pun Bisa Direkatkan

Fenomena 09/10/2017, 17:07 WIB Cegah Badai Matahari, Peneliti Rencanakan Perisai Magnet di Antariksa

Cegah Badai Matahari, Peneliti Rencanakan Perisai Magnet di Antariksa

Fenomena 09/10/2017, 16:05 WIB Penyakit Kaki Gajah Tidak Akan Bisa Sembuh, Ini Cara Pencegahannya

Penyakit Kaki Gajah Tidak Akan Bisa Sembuh, Ini Cara Pencegahannya

Oh Begitu 09/10/2017, 15:04 WIB Siapa Saja yang Berisiko Alami Kebocoran Pembuluh Darah Retina?

Siapa Saja yang Berisiko Alami Kebocoran Pembuluh Darah Retina?

Oh Begitu 09/10/2017, 11:07 WIB Dwi Hartanto, 'The Next Habibie', Akhiri Kebohongan Besarnya

Dwi Hartanto, "The Next Habibie", Akhiri Kebohongan Besarnya

Kita 08/10/2017, 19:21 WIB 13 Daerah Terima Sertifikat Eliminasi Kaki Gajah

13 Daerah Terima Sertifikat Eliminasi Kaki Gajah

Oh Begitu 07/10/2017, 21:04 WIB Kenapa Penglihatan Bisa Buram Kembali setelah Operasi Katarak?

Kenapa Penglihatan Bisa Buram Kembali setelah Operasi Katarak?

Oh Begitu 07/10/2017, 20:07 WIB Hati-hati, Konsumsi Suplemen Bisa Berujung pada Katarak

Hati-hati, Konsumsi Suplemen Bisa Berujung pada Katarak

Kita 07/10/2017, 19:05 WIB Jangan Salah, Manusia Prasejarah Sudah Paham Bahaya Perkawinan Sedarah

Jangan Salah, Manusia Prasejarah Sudah Paham Bahaya Perkawinan Sedarah

Kita 07/10/2017, 17:05 WIB Fakta atau mitosâ€

Fakta atau mitosâ€"apakah gula bikin kecanduan?

Oh Begitu 07/10/2017, 16:06 WIB Yakin, Anda Sudah Benar-benar Mengenal Kucing?

Yakin, Anda Sudah Benar-benar Mengenal Kucing?

Oh Begitu 06/10/2017, 17:07 WIB Panda Tak Lagi Terancam Punah, Bagaimana China Melakukannya?

Panda Tak Lagi Terancam Punah, Bagaimana China Melakukannya?

Fenomena 06/10/2017, 16:07 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles