Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Pemerintah Akan Hapus Golongan Listrik 900 VA hingga 2.200 VA

Pemerintah Akan Hapus Golongan Listrik 900 VA hingga 2.200 VA KOMPAS.com/SRI LESTARI Ilustrasi Listrik ...

Pemerintah Akan Hapus Golongan Listrik 900 VA hingga 2.200 VA

Ilustrasi ListrikKOMPAS.com/SRI LESTARI Ilustrasi Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menghapus daya listrik di bawah golongan 4.400 Volt Ampere (VA). Sehingga, pelanggan rumah tangga hanya akan menjadi satu golongan.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebutkan, penghapusan golongan pelanggan listrik dengan daya 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA tersebut sebagai upaya agar masyarakat bisa menikmati listrik dengan daya yang lebih besar. Dengan begitu, masyarakat dipastikan tidak lagi mengalami mati lampu akibat daya listriknya yang tidak mencuk upi.

"Misalnya tiba-tiba pasang setrika, listriknya mati karena dayanya kurang. Nah, sekarang mau dinaikkan dayanya," ucap dia di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/11/2017).

Saat ini, kelas golongan pelanggan PLN non-subsidi adalah golongan Rumah Tanggal (R-1) 900 VA-RTM (Rumah Tangga Mampu), 1.300 VA, dan 2.200 VA.

Penghapusan kelas golongan pelanggan itu dilakukan karena jarak batas dayanya sangat kecil, yakni 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

Baca juga : Ada Proyek Menteri Susi, PLN Tambah Daya 5 MW di Natuna

"Untuk yang subsidi, tidak berubah. Untuk yang ini, (rencana) harga per KwH-nya tetap sama," sebutnya.

Adapun terkait biaya pemasangan perubahan daya masih dibahas dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sementara itu, pengamat Energi dari Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menyatakan, ide penyederhanaan golongan pelanggan listrik ini membuat administ rasi pelanggan lebih sederhana, demikian juga dengan penghitungan tarif.

Dengan meningkatkan daya tersambung, kata Fabby, masyarakat bisa menggunakan listrik secara bebas dan lebih banyak. Dengan begitu, hal ini juga bisa menekan pemborosan konsumsi listrik apabila tidak digunakan secara hati-hati. (Kontan/Pratama Guitarra)

Kompas TV Seorang pemuda dari Kasihan, Bantul, Yogyakarta membuat inovasi alat membatik yaitu kompor pemanas malam listrik.

Berita Terkait

Luhut: Tidak Salah Saya Kritik PLN...

Rini Sebut Sri Mulyani Tepat Ingatkan Risiko Gagal Bayar PLN untuk Proyek 35.000 MW

Hari Listrik N asional, YLKI Minta PLN Tingkatkan Pelayanan

Sri Mulyani Terus Memantau Kondisi Keuangan PLN

Terkini Lainnya

Pharrell Williams Buka Festival Belanja Online 11.11 Alibaba

Pharrell Williams Buka Festival Belanja Online 11.11 Alibaba

Bisnis 11/11/2017, 09:43 WIB Soa   l Penghapusan Golongan Listrik, Jonan Akan Bahas dengan DPR

Soal Penghapusan Golongan Listrik, Jonan Akan Bahas dengan DPR

Makro 11/11/2017, 08:44 WIB Bisnis Ternak, Astra Agro Lestari Datangkan Ribuan Sapi Australia

Bisnis Ternak, Astra Agro Lestari Datangkan Ribuan Sapi Australia

Bisnis 11/11/2017, 07:40 WIB Pelaku Ekonomi Mikro Memerlukan Penguatan Kapasitas

Pelaku Ekonomi Mikro Memerlukan Penguatan Kapasitas

Rilis 11/11/2017, 00:10 WIB Revolusi 1.000 Layar Media Digital di    Kereta

Revolusi 1.000 Layar Media Digital di Kereta

Rilis 10/11/2017, 22:35 WIB Indef: Pencabutan Subsidi Listrik Sebabkan Daya Beli Masyarakat Turun

Indef: Pencabutan Subsidi Listrik Sebabkan Daya Beli Masyarakat Turun

Makro 10/11/2017, 22:15 WIB Ritel Alibaba Pasarkan Kerupuk Udang Asal Indonesia

Ritel Alibaba Pasarkan Kerupuk Udang Asal Indonesia

Bisnis 10/11/2017, 20:55 WIB Pemerintah Akan Hapus Golongan Listrik 900 VA hingga 2.200 VA

Pemerintah Akan Hapus Golonga n Listrik 900 VA hingga 2.200 VA

Makro 10/11/2017, 19:19 WIB Akhir Pekan, Rupiah Melemah

Akhir Pekan, Rupiah Melemah

Keuangan 10/11/2017, 18:33 WIB Kuartal III 2017, Defisit Transaksi Berjalan Membaik

Kuartal III 2017, Defisit Transaksi Berjalan Membaik

Rilis 10/11/2017, 18:03 WIB Mandiri Sekuritas Fasilitasi Investor Asing yang Ingin Masuk ke Infrastruktur

Mandiri Sekuritas Fasilitasi Investor Asing yang Ingin Masuk ke Infrastruktur

Keuangan 10/11/2017, 17:56 WIB Sejarah dan Perkembangan 'Singles Day', dari China ke Indonesia

Sejarah dan Perkembangan "Singles Day", dari China ke Indonesia

Makro 10/11/2017, 17:47 WIB Dirjen Bea Cukai: Perusahan KITE dan KB Gerakkan Ekonomi Regional

Dirjen Bea Cukai: Perusahan KITE dan KB Gerakkan Ekonomi Regional

Rilis 10/11/2017, 16:46 WIB AirAsia Sediakan WiFi di Pesawat Selama Penerbangan

AirAsia Sediakan WiFi di Pesawat Selama Penerbangan

Rilis 10/11/2017, 16:43 WIB China Punya Kapal Keruk Raksasa yang Bisa Bikin Pulau Buatan

China Punya Kapal Keruk Raksasa yang Bisa Bikin Pulau Buatan

Makro 10/11/2017, 16:00 WIB Load MoreSumber: Google News Pemerintah

Tidak ada komentar

Latest Articles