Anggota DPD Bali Dilaporkan Ilustrasi: Net radarlampung.co.id â" Dugaan persekusi terhadap Ustad Abdul Somad ber...
radarlampung.co.id â" Dugaan persekusi terhadap Ustad Abdul Somad berbuntut panjang. Anggota DPD RI dari Bali Arya Wedakarna dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPD. Arya dianggap sebagai dalang dalam penolakan Somad ketika hendak berceramah di Denpasar, Bali, pada 8â"9 Desember.
Laporan itu disampaikan Lukman Edy selaku anggota DPR dari Fraksi PKB ke BK DPD kemarin (12/12). Menurut Lukman, Arya memprovokasi masyarakat untuk menolak kedatangan tokoh asal Riau itu. Bahkan, Somad dituduh anti-Pancasila dan memecah belah bangsa. âSaya melapor ke Badan Kehormatan DPD karena menghormati dia (Arya, Red) sebagai anggota DPD,â terang Lukman saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, kemarin.
Wakil ketua komisi I I itu mendesak BK untuk menindak tegas Arya dengan memberhentikannya dari keanggotaan DPD. Sebab, sebelumnya Arya juga pernah dilaporkan ke BK dan dijatuhi sanksi.
Politikus asal Riau tersebut menambahkan, provokasi yang dilakukan Arya berpotensi memunculkan konflik SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). Apalagi, masalah itu muncul menjelang tahun politik, yakni pilkada 2018 dan Pemilu 2019. âJangan sampai para kandidat atau calon kepala daerah menggunakan isu SARA dalam berkompetisi,â imbuhnya.
Lukman juga menilai tindakan Arya bisa merusak citra DPD. Marwah wakil rakyat secara keseluruhan bisa jatuh karena ulah anggota DPD yang seperti itu. âSaya ikut bertanggung jawab menjaga marwah dan nama baik lembaga negara,â papar pria yang juga ketua DPP PKB tersebut.
Pada 8 Desember, Ustad Abdul Somad diundang ke Denpasar, Bali, untuk memberikan ceramah agama. Ketika berada di hotel, sejumlah orang mendatanginya dan menolak kehadirannya. Dia juga dituduh anti-NKRI. Namun, setelah dilakukan mediasi, Somad akhirnya tetap bisa memberikan ceramah agama.
Menurut Lukman, persekusi terhadap Somad sangat menyakitkan hati masyarakat Riau. Sebab, Somad merupakan tokoh panutan dan ulama yang diidolakan masyarakat. Tentu, lanjut dia, masyarakat Riau tidak bisa menerima jika panutan mereka diperlakukan seperti itu. Apalagi dituduh anti-Pancasila.
Sementara itu, Arya Wedakarna menghargai langkah Lukman Edy yang melaporkan dirinya ke BK DPD. Dia mengaku tidak gentar dan akan menghadapi laporan itu. âSaya juga akan sampaikan bukti-bukti yang saya miliki,â terangnya.
Pria kelahiran 23 Agustus 1980 tersebut juga membantah terlibat dalam aksi persekusi terhadap Somad. Saat massa mendatangi Somad, dia mengaku sedang sibuk membantu para pengungsi Gunung Agung. Karena itulah, Arya menolak dikait-kaitkan dengan aksi penolakan terhadap Somad.
Dia juga mengatakan tidak pernah menolak kedatangan Somad di Bali. âSaya tidak pe rnah berkomentar seperti itu,â ucapnya. Memang, lanjut dia, ada beberapa ormas yang menolak Somad. Penolakan tersebut disuarakan sebelum peristiwa persekusi terjadi. âSaya tidak ada hubungannya dengan ormas itu,â tandas Arya.
Di bagian lain, kepada Radar Lampung, Ustad Abdul Somad secara pribadi mengaku telah memaafkan para pelaku persekusi kepada dirinya. Namun, Ustad yang tenar melalui media sosial ini, meminta proses secara hukum harus tetap dilakukan.
Hal ini, menurut dia, harus dilakukan untuk memberikan efek jera. Sehingga ke depan, kejadian serupa tidak terulang kembali. âAgar ke depan tidak ada lagi ulama yang ditolak dan diusir,â tegasnya saat wawancara exclusive di Hotel Bukit Randu sebelum memberi tausyiah pada tabligh akbar di lapangan Korem 043/Gatam, tadi malam.
Pada kesempatan itu, jebolan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, ini sempat membeber kronologis lengkap insiden kedatangannya di Bali. Alumni Darul Hadist Maroko ini menya takan dirinya terpaksa mengikuti permintaan para oknum yang mengatasnamakan masyarakat Bali. âLama saya berfikir. Sebab, ada informasi lima ribu umat yang menunggu saya mengisi pengajian hendak datang ke hotel. Saya tidak bisa bayangkan kalau itu terjadi. Tentu akan memicu konflik yang sangat besar. Akan ada aksi sweeping di Bali bahkan seluruh Indonesia. Saya tidak mau ini terjadi,â ungkapnya. (fik/jpg/c1/fik)
Sumber: Google News Wakil Rakyat
Tidak ada komentar