Begini Perjalanan Karier Peraih Ballon d'Or yang Kini Jadi Presiden BOLASPORT.COM - Pemain Terbaik Dunia tahun 1995, George Weah, resmi ...
BOLASPORT.COM - Pemain Terbaik Dunia tahun 1995, George Weah, resmi terpilih menjadi Presiden Liberia.
George Weah adalah pemain asal Afrika pertama dan satu-satunya yang berhasil memenangi gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA sekaligus Ballon d'Or pada 1995.
Mantan penyerang AC Milan, Manchester City, dan Chelsea ini memang terjun ke dunia politik setelah kariernya usai.
Ia sempat terpilih menjadi wakil rakyat pada 2014 setelah gagal menjadi wakil presiden pada pemilihan tahun 2011.
Kini ia resmi terpilih menjadi Presiden Liberia yang baru.
Weah memenangi 12 dari 15 daerah pemilihan di negara Afrika Barat tersebut.
Lawannya dalam pemilihan, Joseph Boakai, adalah wakil presiden dalam 12 tahun terakhir. Ia hanya mendapat dua suara dalam pemilihan itu.
Weah lalu mengucapkan terima kasih kepada rakyat Li beria melalui akun Twitter pribadinya.
"Dengan rasa yang terdalam saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Liberia yang sudah memilih saya hari ini," tulis Weah pada Selasa (26/12/2017), seperti dilansir BolaSport.com.
"Hal ini adalah harapan yang luar biasa," ujar pria berusia 51 tahun tersebut.
Menurut Undang-undang Liberia, Weah akan menjabat selama enam tahun dan maksimal berkuasa selama dua periode.
Sebelum terjun ke dunia politik, Weah memiliki sederet prestasi mentereng di dunia sepak bola.
Weah sempat terpilih menjadi pemain terbanyak Afrika selama 3 kali.
Weah mengantarkan AC Milan meraih Trofi Serie A Italia sebanyak 2 kali pada tahun 1995 dan 1999.
Bersama PSG, Weah juga memenangkan Trofi Ligue 1 Prancis. Ia juga menjadi top skorer Liga Champions 1994/1995 ketika PSG berhasil mencapai babak semi final.
Sementara di Inggris weah juga sukses membawa Chelsea memenangi piala FA 1999/2000.
Weah sempat diterpa kontroversi setelah mematahkan hidung penyerang asal Portugal Jorge Costa pada November 1996 di lorong menuju ruang ganti.
Peristiwa ini terjadi setelah hasil imbang yang dialami milan kala melawan Porto di Liga Champions 1996/1997.
Sumber: Google News Wakil Rakyat
Tidak ada komentar