Bertemu Majelis Syuro Arab Saudi, Fahri Hamzah Bahas Tiga ... JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (FPKS) mengatakan bahwa masyarakat b...
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (FPKS) mengatakan bahwa masyarakat berharap eksekutif (pemerintah) dapat menurunkan UU No 18/ 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) dalam kerja teknis di lapangan.
âUU PPMI adalah kemenangan untuk pekerja migran Indonesia. Setelah 9 kali pembahasan di masa sidang lalu disahkan Oktober lalu, pemerintah harus merealisasikannya,â kata Fahri Hamzah usai melakukan pertemuan dengan sekitar 100 warga Indonesia di Kedubes RI di Riyadh, Arab Saudi, kemarin.
- Dalam Dua Pekan, 500 Warga Palestina Ditangkap Israel
- Tolak Pengakuan AS, Muslim dan Kristen Malaysia Bersatu
- Rayakan Hari Ibu di Palestina, Melly Goeslaw Unggah Video Mengharukan Ini
- Inilah Empat Negara Kecil Pro-AS Soal Yerusalem
Dubes Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abugebriel menemani delegasi parlemen Indonesia selama muhibah. Dalam sambutannya di depan masyarakat Indonesia Dubes mengatakan bahwa soft diplomacy yang dilaksanakan DPR RI sangat membantu perbaikan hubungan yang lebih setara antara Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi. âSekarang kita jauh lebih percaya diri. Setahun terakhir ada progress hubungan yang luar biasa antar kita dengan Saudi. Sebuah sejarah (bagi Indonesia),â kata Agus.
Selama tiga hari 19-21 Desember Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bersama anggota delegasi yaitu Henry Yosodininingrat (FPDIP), M. Safrudin (FPAN), Nurhasan Zaidi (FPKS) dan Tengku Taufiqulhadi (FNASDEM), berada di Riyadh, Arab Saudi untuk melaksanakan muhibah dan pertemuan diplomatik denga n beberapa pihak.
Setelah pertemuan-pertemuan dengan pihak Kedubes, para pekerja migran Indonesia di shelter (RUHAMA/ Rumah Harapan Mandiri), dan berdialog dengan LSM migran, delegasi DPR akan mengadakan pertemuan dengan Majelis Syuro (parlemen) Arab Saudi, membawa agenda ketenagakerjaan, tindak lanjut MoU Indonesia & Arab Saudi pasca kedatangan Raja Salman, dan suara Indonesia terkait Palestina.
Tidak ada komentar