Elektabilitas Jeblok, Politisi Golkar Optimistis Bisa Bangkit SIGID KURNIAWAN Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid (tengah) bersama Sekje...
SIGID KURNIAWAN Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid (tengah) bersama Sekjen Idrus Marham (ketiga kanan) dan sejumlah ketua koordinator bidang melaksanakan rapat pleno di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (21/11). Rapat tersebut membahas posisi Setya Novanto baik sebagai ketua umum Partai Golkar maupun anggota DPR pasca ditahan KPK atas kasus korupsi proyek KTP Elektronik. ANTARA FOT O/Sigid Kurniawan/aww/17.
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno menilai wajar bila saat ini elektabilitas partainya di bawah PDI-P dan Partai Gerindra.
Hal itu disampaikan Dave menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia yang menempatkan Golkar di posisi ketiga dengan elektabilitas 11,6 persen.
"Kalau dilihat surveinya itu, itu kan ada fluktuasi. Golkar waktu itu pas waktu kisruh antara dualisme 12 persen, 11 persen, terus pada saat Pak (Setya) Novanto terpilih langsung melonjak jadi 16 persen. Nah sekarang lagi kisruh lagi, drop lagi," kata Dave kepada Kompas.com, Jumat (15/12/2017).
Ia menilai Partai Golkar masih memiliki cukup waktu untuk mengatrol elektabilitasnya selama setahun ke depan hingga Pemilu 2019.
(Baca juga: Golkar Diprediksi Hanya Jadi "Penyanyi Latar" di Pilpres 2019)
Dave menambahkan, kekuatan utama Partai Golkar bukan pada elitenya, melainkan pada kadernya di daerah. Ia pun meyakini seluruh kader Golkar di daerah siap untuk memperbaiki citra dengan menjalankan program partai.
"Karena kekuatan terbesar di Golkar itu bukan pada di figur atas. Akan tetapi ada di kader bawah," ucap Dave.
"Para caleg nanti yang akan turun ke bawah yang akan meyakinkan masyarakat untuk memilih dirinya dan juga Partai Golkar," kata putra mantan Ketua DPR Agung Laksono itu.
Elektabilitas Partai Golkar disalip oleh Partai Gerindra berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia pada 1-14 November 2017.
(Baca: Survei LSI: Elektabilitas Golkar Disalip Gerindra)
Saat responden ditanya partai mana yang akan dipilih apabila pemilu dilakukan saat ini, sebanyak 24,2 persen menjatuhkan pilihan kepada PDI-P.
Partai Gerindra berada di urutan kedua dengan 13,0 persen. Sementara Partai Golkar di urutan ketiga dengan 11,6 persen.
"Pertama kalinya dalam sejarah, Golkar terancam terlempar ke urutan ketiga," kata peneliti LSI Ardian Sopa saat merilis hasil survei di kantornya di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Kompas TV Partai Golkar berhasil memilih ketua umum baru Airlangga Hartato secara aklamasi dan mulus dalam rapat pleno yang di gelar DPP Golkar. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:- Dinamika Partai Golkar
Tidak ada komentar