Golkar Godok Enam Kandidat Calon Ketua DPR Politik Golkar Godok Enam Kandidat Calon Ketua DPR Rabu, 20 Desemb...
Politik
Golkar Godok Enam Kandidat Calon Ketua DPR
Rabu, 20 Desember 2017 | 11:07 Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid. BERITA TERKAIT-
Doli Inginkan Airlangga Ketum Baru Golkar
INDOPOS.CO.ID - Partai pohon beringin tengah menggodok calon Ketua DPR RI menggantikan Setya Novanto (Setnov). Terdapat enam orang kandidat wakil rakyat dari Partai Golkar antara lain Aziz Syamsuddin, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bambang Soesatyo, Roem Kono, Zainuddin Amali, dan Kahar Muzakir. Hasilnya nanti siapa yang terpilih akan dilayangkan ke DPR usai reses dan Tahun Baru 2018.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, ada enam kandidat kuat pengganti Novanto sebagai Ketua DPR. "Kader Golkar kan banyak di DPR yang punya kompetensi dan potensi," ujarnya kepada wartawan di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12).
Nurdin mengatakan, tak ada kriteria atau karakter khusus bagi Ketua DPR. Yang terpenting, bisa menjadi representasi DPR dan mewakili aspirasi rakyat dan itu tengah digodok.
"Kita tidak bicara karakter, yang penting seberapa jauh mereka, siapa pun yang terpilih nanti bisa jadi speaker bagi DPR dan mampu membawa aspirasi rakyat yang dikehendaki Golkar," terangnya.
Mengenai kabar Bambang Soesatyo melakukan pendekatan ke fraksi di DPR dalam rangka meraih dukungan sebagai Ketua DPR? Nurdin mengatakan, penentuan Ketua DPR tak bergantung pada fraksi. "Bukan tergantung ke fraksi ya, tapi tergantung nanti pendapat pleno. Kalau pleno memutuskan siapa, ya nanti baru dilanjutkan, tidak perlu lagi ke fraksi-fraksi," jelasnya.
Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita saat dikonfirmasi soal namanya masuk dalam salah satu kandidat menyatakan, menyerahkan sepenuhnya kepada Ketum Golkar, Airlangga Hartarto untuk memberikan keputusan. "Saya serahkan sepenuhnya ke Pak Airlangga," ujarnya dilokasi yang sama,
Namun, Agus menyebutkan, saat ini Airlangga belum membahas kursi Ketua DPR. Airlangga akan memutuskan seusai munaslub ditutup. "Pak Ai rlangga sudah sampaikan berkali-kali bahwa jabatan strategis setelah munaslub. Jadi, ada nama yang diputuskan DPP," kata Agus.
Agus juga enggan berspekulasi terkait kriteria calon Ketua DPR pengganti Novanto. "Silakan tanya ke publik dan Pak Airlangga bagaimana kriteria yang terbaik," ucapnya.
Diamini Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Dia mengaku belum memutuskan orang yang akan menjadi Ketua DPR sebagai pengganti Novanto. Airlangga akan mengirimkan nama ketua DPR baru usai DPR menjalani reses atau tahun baru. "Ya tentu paripurna terakhir tentu kita akan putuskan menjelang masa sidang berikutnya," ujar Airlangga.
Diketahui, soal ketua DPR, sempat terjadi perdebatan panas di tubuh Fraksi Golkar. Novanto dari balik jeruji Rutan KPK menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya. DPR lalu menggelar rapat Badan Musyawarah antara pimpinan DPR dan 10 Fraksi, termasuk Golkar. Bamus memutuskan Aziz tak jadi dilantik sebagai Ketua DPR.
Jabatan Ketua Harian Dihapus
Tak hanya Idrus Marham, Nurdin Halid pun terancam kehilangan jabatan di kepengurusan Partai Golkar. Pasalnya, terdapat wacana bila kepemimpinan Airlangga Hartarto bakal menghapus jabatan ketua harian dalam kepengurusannya. Terlebih, mayoritas partai berlambang beringin itu sepakat bila dilakukan perombakan dan perampingan.
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin mengaku mendengar jabatan ketua harian Partai Golkar bakal dihapus yang saat ini dijabat Nurdin Halid. Mahyudin mengatakan, nasib struktur kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto akan diputuskan dalam musyawarah munaslub. "Karena kabar yang saya dengar ketua harian akan tidak ada," ungkapnya di arena Munaslub Partai Golkar, JCC, Senayan, kemarin.
Menurutnya, perombakan kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto perlu dilakukan. Sebab, dia melihat komposisi kep engurusan Partai Golkar era Setya Novanto terlalu gemuk. "Sehingga tidak dinamis dan tidak lincah dalam pengambilan keputusan dan biasanya juga pengurus banyak yang titip-titip nama tapi kerjanya enggak," ujar Wakil Ketua MPR RI itu.
Sehingga, Mahyudin memandang perlu dilakukan perombakan kepengurusan Partai Golkar. "Supaya lebih ramping, lebih dinamis dan lincah dalam melakukan kegiatan politik jelang 2018 dan 2019," ucapnya.
Ditambahkan dia, jumlah struktur pengurus Partai Golkar yang saat ini sekitar 370 orang dan bisa dirampingkan menjadi sekitar 200 orang. "Kan sekarang ada 370 pengurus mungkin bisa di bawah 200 saja," tegasnya.
Diamini Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar lainnya, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. Puteri Presiden RI kedua Soeharto itu menilai, perombakan kepengurusan Partai Golkar agar Partai Golkar semakin baik. "Yah kalau mau Golkar lebih baik lagi saya rasa Golka r perlu perombakan revitalisasi dari pengurus itu," ujarnya.
Namun, lanjut dia, perombakan yang dimaksudnya tidak secara menyeluruh. "Cuman kita lihat mana yang kurang bagus bisa diganti," papar mantan istri Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto itu.
Titiek juga menyerahkan sepenuhnya kepada formatur Golkar untuk menentukan siapa saja yang layak untuk menjadi pengurus. Hanya saja Titiek menyarankan nomenklatur struktur tetap sama.
âKetua Umum Partai GolkarAirlangga Hartarto mengatakan, hingga kini mayoritas suara peserta munaslub menginginkan adanya perubahan di Partai Golkar. Salah satunya dengan cara perubahan struktur kepengurusan. "Ya semuanya kan menghendaki perubahan dan juga dalam pandangan-pandangan tadi sudah disampaikan harapan-harapan untuk perubahan. Tadi juga seluruhnya meminta ada revitalisasi pengurus," katanya.
Airlangga mengaku siap jika nantinya dalam munaslub disepakati dirinya haru s melakukan revitalisasi. Baik itu revitalisasi kepengurusan maupun revitalisasi seluruh organisasi Partai Golkar. "Ada aspirasi-aspirasi seperti itu dan tentunya akan diputuskan dalam forum munas," tuturnya.
Menteri Perindustrian itu juga berjanji akan menggaet kader yang potensial termasuk para loyalis mantan Ketua Umum Golkar, Setya Novanto. Hal itu dilakukan untuk kejayaan Golkar. "Saya rasa seluruh potensi yang di Partai Golkar akan diajak untuk bekerja mengembangkan dan mengembalikan posisi Partai Golkar," tandasnya. (aen)
Komentar
Tidak ada komentar