Golkar Malang Tunggu Munaslub untuk Tentukan Arah di Pilwali 2018 Senin 11 Desember 2017, 18:13 WIB Golkar Malang Tunggu Munaslub untuk...
Senin 11 Desember 2017, 18:13 WIB Golkar Malang Tunggu Munaslub untuk Tentukan Arah di Pilwali 2018 Muhammad Aminudin - detikNews Foto: Muhammad Aminudin Malang - Partai Golkar memiliki beberapa langkah dalam menghadapi Pilwali Malang 2018. Arah menjalin sebuah koalisi terus dilakukan, mengingat Golkar hanya memiliki lima kursi di DPRD Kota Malang.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, ada beberapa planning tengah dijalankan partainya. Khususnya dalam membangun sebuah koalisi. Dia turut membenarkan, jika m ayoritas kader menginginkan dirinya maju sebagai bakal calon wali kota.
"Kita memang tengah intens berkomunikasi dengan parpol lain, ada beberapa planning dilakukan, pertama koalisi dengan PKB, kedua dengan PDIP, serta Partai Demokrat. Ini semua masih berjalan, belum ada satu kesimpulan," terang Edi kepada detikcom, Senin (11/12/2017).
Selama rencana itu berjalan, Golkar tidak mau dikatakan sengaja mengulur waktu. Padahal, masa pendaftaran akan mulai dibuka awal Januari 2018 mendatang.
"Semangat kita adalah Kota Malang Lebih Baik. Komunikasi dengan parpol masih berjalan. Semua parpol pasti sudah sangat matang dalam mengambil sebuah keputusan. Bisa dikatakan, menunggu momentum yang tepat, sebagai gambaran dalam berkompetisi nanti," ujarnya.
Namun, ada faktor lain yang tentunya turut menjadi sebuah pertimbangan. Salah satunya menanti akhir manuver petahana Moch Anton.
"Bisa seperti itu (menunggu petahana), bisa dengan potensi lain. Ada pot ensi petahana, ada potensi PDIP, ada potensi yang dibangun oleh koalisi yang sudah terbentuk dan kelompok lain," bebernya.
Edi memberikan sinyal jika, pasca Munaslub Partai Golkar bakal digelar pertengah bulan ini. Golkar Kota Malang telah menentukan sikapnya menghadapi Pilwali Malang 2018.
"Kita nunggu momen yang semakin jelas, dan kita clearkan dengan internal kita usai Munaslub nanti," tegasnya.
Dia juga membenarkan, soal amanah yang telah diberikan kepadanya agar maju sebagai bakal calon walikota. "Betul itu, soal amanah sebetulnya sudah dibahas oleh tim pusat, propinsi dan daerah. Sehingga kita terus bangun komunikasi dan koordinasi. Karena Golkar hanya lima kursi," tuturnya.
Menurut dia, sungguh perlu dilakukan adalah menata pemerintahan Kota Malang yang solid dan kuat. Semuanya bisa terwujudkan dengan menggandeng semua potensi yang ada. "Yang paling mendesak adalah penataan pemerintahan yang baik, solid dan kuat," kata manta n anggota DPRD Kota Malang ini.
Edi memberikan penjelasan ketika ditanya soal arah koalisi yang sama di Pilgub Jawa Timur. Golkar berkoalisi dengan Partai Hanura serta Demokrat mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
"Tentunya jika linier seperti akan jauh lebih mudah, membangun sebuah kekuatan. Lebih simpel dan hambatannya kecil. Akan tetapi jangan lupa, semua tidak semudah yang diucapkan,".
"Sebetulnya alat ukur kita terakhir adalah survei, untuk mengusung figur perempuan. Tetapi, saya melihat potensi tersebut, sangat bagus untuk situasi saat ini (Pilgub). Saya bisa mengingatkan persepsi publik justru lebih kuat dibandingkan hasil survei," tandasnya.
(bdh/bdh)Sumber: Google News Petahana
Tidak ada komentar