Jalan Gandus Makin Rusak Parah, Warga Tanya Kemana ... Jalan Gandus Makin Rusak Parah, Warga Tanya Kemana Pemerintah dan Wakil Rakyatnya ...
Jalan Gandus Makin Rusak Parah, Warga Tanya Kemana Pemerintah dan Wakil Rakyatnya
Sudah ada upaya mobilisasi massa untuk menggelar unjuk rasa, namun warga masih melihat perkembangan terkini.
TRIBUNSUMSEL.COMSejumlah pengendara melintas di Jalan Lettu Karim Kadir yang rusak parah, tepatnya di depan PT Nandya Karya. Warga berharap Pemkot Palembang segera melakukan perbaikan.PALEMBANG, TRIBUNSUMSEL.COM - Warga di Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan kondisi jalan utama, Lettu Karim Kadir yang rusak parah. Tidak hanya berlubang, jalan yang menjadi akses utama masyarakat di sana j uga becek dan berlumpur, sehingga kerap mengancam keselamatan warga.
Menurut Eko Adia Saputro yang tinggal di Perum PNS Pemkot, Gandus, keluhan warga terkait kondisi jalan tersebut, sudah sering disampaikan, baik melalui postingan di media sosial seperti Instagram, Facebook atau pun Camat dan Lurah.
Sejumlah media lokal ternama pun sudah berulang kali menjadikan jalan ini sebagai objek pemberitaan. Bahkan dalam berbagai kesempatan warga sendiri sudah menyampaikan kepada walikota Palembang, Harnojoyo.
Namun, seperti biasa, pejabat lebih suka memberikan janji-janji semu dan sampai saat ini terbukti belum ada realisasinya.
Kondisi itu diperparah oleh tidak adanya kepedulian dari wakil rakyat di sana. Sebab berdasarkan hasil Pemilu Legislatif tahun 2014, ada beberapa politisi yang terpilih untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Gandus.
Mereka adalah Misobah (PDIP), Anton Nurdin (Demokrat), Ferry Anugrah (Demokrat), Syarifuddin (Nasdem), Nazili (Gerindra), Lail a Ridha (Golkar), RHM Zaini (PAN), Nurhilyah (PKB), Adi Apriliansyah (PKS) dan Fitriyanti Agustina (PDIP). Nama terakhir, bahkan saat ini sudah menjabat sebagai wakil walikota Palembang.
Tidak hanya itu, kata dia, bicara mengenai wakil rakyat, Gandus juga punya Sofwatillah Mohzaib, anggota DPR RI yang juga pemilik objek wisata Alquran Al Akbar. Namun para politisi itu, dinilai tak "ada gunanya" karena belum bisa memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan warga.
"Di mana mereka? Bertahun-tahun warga Gandus melewati jalan rusak ini. Pejabat juga sering lewat jalan Gandus, tapi mereka tidak merakasan seperti yang kami rasakan, karena suspensi mobil mereka bagus," katanya.
Eko juga menyoal wujud komitmen Pemkot Palembang dalam mengupayakan rasa aman dan kenyamanan warganya. Soal jalan, misalnya, menurut Eko, salah satu faktor penyebab rusaknya jalan Gandus adalah karena banyaknya truk sarat muatan yang melintas di sana. Sementara klasifikasi jalan , tidak mendukung untuk dilalui kendaraan dengan tonase berlebih.
Seperti diketahui, di Gandus terdapat beberapa perusahaan yang memobilisasi angkutan, seperti pabrik karet, industri pasir, tanah galian, dermaga, bahkan belum lama ini juga ada PT Nidya Karya yang beroperasi.
"Bisa dilihat sendiri, berapa banyak truk dengan muatan yang sangat mungkin lebih dari delapan ton lewat di sana. Yang lebih menjengkelkan lagi, titik kerusakan terparah persis berada di depan PT Nindya Karya yang setiap hari mengolah dan mengangkut beton ready mix dengan truk molen "super" besar. Mereka cuek saja, sama cueknya dengan Pemerintah Kota Palembang. Padahal mereka juga lewat di jalan itu," kata Eko.
Eko mengatakan, sejauh ini masyarakat Gandus masih bisa menahan diri dengan kondisi kerusakan jalan seperti saat ini. Sudah ada upaya mobilisasi massa untuk menggelar unjuk rasa, namun warga masih melihat perkembangan terkini.
"Saya sendiri sudah sering diajak untuk turun ke jalan, mengingatkan pemerintah terkait masalah jalan ini. Sejumlah RT sudah menggelar pertemuan. Tapi mungkin masih butuh waktu untuk mematangkan strateginya. Kita ingin pemerintah tahu, diamnya warga Gandus bukan tidak peduli tapi agar yang diberi amanah tahu diri," katanya. (asa)
Tidak ada komentar