Jokowi Melorot, Prabowo Dan Gerindra Terus Melejit Disusul Gatot Babel Banten Bengkulu Jabar Jakarta Jateng Jatim Kalbar Kalteng La...
- Babel
- Banten
- Bengkulu
- Jabar
- Jakarta
- Jateng
- Jatim
- Kalbar
- Kalteng
- Lampung
- Papua
- Sumbar
- Sumsel
- Sumut
- RMTV
- Pesan Bintang Ke Airlangga, Bersihkan Golkar Dari Sisa-sisa Rezim Setnov, 28 DESEMBER 2017 , 05:48:00
- Catatan Akhir Tahun, Pemerintah Gagal Jalankan Program Dana Desa, 28 DESEMBER 2017 , 05:31:00
- I2 Rilis Tokoh Termasyhur Dan Tervokal Sepanjang 2017, 28 DESEMBER 2017 , 05:17:00
- <i>Metode, Stratak Dan Kalkulasi</i>, 28 DESEMBER 2017 , 05:06:00
- Pilkada Jateng, Sudirman Said Masih Mencari Pasangan, 28 DESEMBER 2017 , 04:29:00
SELASA, 26 DESEMBER 2017 , 10:49:00 WIB | L APORAN: BUNAIYA FAUZI ARUBONE
RMOL. Partai Gerindra masih menempati posisi teratas yang dipilih dalam hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) jika Pemilu digelar hari ini. Berita Terkait INES: Rivai Ras Unggul Dalam Pilgub Sulsel Survei: Konsumsi Masyarakat di Luar Rumah Lebih Tinggi Jokowi Dan Perindo Terbanyak Diberitakan Media CetakGerindra kembali unggul saat pertanyaan yang sama diberikan secara tertutup. Partai berlambang Garuda warna emas itu unggul dengan 23,7 persen, PDIP 14,2 persen, Golkar 14,1 persen, Partai Demokrat 6,8 persen, PAN 6,6 persen, PKB 6,4 persen, PKS 5,7 persen, Perindo 4,8 persen, PPP 3,4 persen, Nasdem 3,1 persen dan Hanura 1,1 persen. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak memilih sebanyak 10,1 persen.
Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nur Cahyono menjelaskan, meningkatnya pilihan masyarakat terhadap Partai Gerindra dalam survei ini tidak lepas dari figur Prabowo Subianto selaku nahkoda. Prabowo dianggap konsisten dengan sikap politiknya selama periode pemerintahan Joko Widodo-JK.
"Sekalipun menjadi oposisi juga bukan oposisi yang serta-merta tdak mendukung program-program pemerintah selama ini," bebernya melalui keterangan tertulis, Selasa (26/12).
Sementara, lanjut Arifin, menurunnya elektabilitas PDI Perjuangan lebih dikarenakan kegagalan pemerintahan Joko Widodo dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi wong cilik. Pasalnya, dahulu PDI Perjuangan saat menjadi oposisi sangat gigih menolak kebijakan kenaikan harga BBM, gas serta t arif dasar listrik. Bahkan kepala daerah dari PDIP sampai turun untuk menolak kenaikan harga BBM.
"Tetapi saat Joko Widodo berkuasa justru PDI Perjuangan menjadi partai pedukung kenaikan harga BBM. Turunnya elektabilitas partai-partai pendukung Joko Widodo selain Golkar tak lepas juga dari kesulitan ekonomi yang banyak dialami oleh para pemilih partai pendukung Joko Widodo dipemerintahannya," imbuhnya.
Lebih lanjut kata Arifin, LKPI kemudian menanyakan kepada responden soal siapakah tokoh yang mereka pilih jika Pilpres digelar hari ini secara spontan. Tak beda jauh dengan partai yang dipimpinnya, Prabowo Subianto menang telak. Dia dipilih 50,7 persen sekaligus mengalahkan petahana, Jokowi yang hanya 26,4 persen.
"Gatot Nurmantyo 10,7 persen, dan sisanya tidak menjawab 12,2 persen," tandas Arifin.
Saat pertanyaan yang sama dilakukan dengan menggunakan kuisioner, elektabilitas Prabowo malah tambah naik dengan 53,6 persen, Joko Widodo 19,4 persen, Ga tot Nurmantyo 4,6 persen, Sri Mulyani 3,1 persen, Anies Baswedan 2,1 persen, Puan Maharani 2,8 persen, Tri Rismaharini 5,7 persen, Muhaimin Iskandar 2,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 0,8 persen dan tidak memilih sebanyak 5,8 persen.
Hal menarik menurut dia saat pertanyaan yang sama diberikan secara tertutup. Di mana Tri Rismaharini yang notabene tokoh baru punya elektabilitas di atas tokoh lain selain Jokowi dan Prabowo dengan 5,7 persen.
"Bagi Joko Widodo yang elektabilitas melorot hingga 19,4 persen atau hanya tinggal 36,5 persen dari hasil Pilpres 2014 sebanyak 53.15 persen, sementara Prabowo Subianto memiliki tingkat elektabilitas di atas 50 persen plus 1, namun ini baru potret survei jelang Pemilu 2019 yang dikaitkan dengan kinerja Joko Widodo selama memerintah dan masih ada waktu satu tahun bagi Joko Widodo untuk bisa mengangkat elektabilitasnya jika berhasil meningkatkan kesejahteraan wong cilik," pungkasnya.[wid]
Berita Lainnya Selengkapnya
Kerja Keras Ala Jokowi
KAMIS, 28 DESEMBER 2017
Jokowi: Jangan Sampai Mau Dikompori, Pilih ..
KAMIS, 28 DESEMBER 2017
SAS Institute: Penghinaan Terhadap Said Aqi..
KAMIS, 28 DESEMBER 2017
Ini Alasan Bomber Persib Dukung Iwa Karniwa..
KAMIS, 28 DESEMBER 2017
Rekomendasi Palsu di Pilgub Majalengka, Pen..
KAMIS, 28 DESEMBER 2017
Idrus Mar ham: Awal Tahun 2018 Golkar Sodork..
KAMIS, 28 DESEMBER 2017
VIDEO POPULERLima Cagub-Cawagub Pilihan Koalisi PAN Gerindra PKS
, 27 DESEMBER 2017 , 19:00:00
Pergantian Airlangga Hanya Tunggu Waktu
, 27 DESEMBER 2017 , 17:00:00
FOTO POPULERAntri Masuk Katedral
, 24 DESEMBER 2017 , 20:08:00
Gerakan Rp 10 Ribu Gebu Minang
, 25 DESEMBER 2017 , 10:40:00
Misa Natal
, 25 DESEMBER 2017 , 18:41:00
Berita PopulerBerita TerkiniSaid Aqil Dan Nusron Wahid Jadi Dalang Deportasi Abdul Somad, Ini Kata PBNU
26 Desember 2017 18:53
Pernyataan Sri Mulyani Jadi Bukti Kinerja Ekonomi Pemerintah Jokowi Buruk
25 Desember 2017 17:37
5 Ribu Dolar AS Sumbangan RI Bagi Palestina, Dipersoalkan Amerika
25 Desember 2017 15:31
Abdul Somad Diusir Dari Hongkong, Ini Yang Harus Dilakukan Pemerintah
24 Desember 2017 08:34
Prabowo, Zul & PKS Mau Lawan Jokowi
26 Desember 2017 10:51
Catatan Akhir Tahun, Pemerintah Gagal Jalankan Program Dana Desa
28 Desember 2017 05:20
Metode, Stratak Dan Kalkulasi
28 Desember 2017 05:06
Sudraja t-Syaikhu Salam Komando
28 Desember 2017 04:41
Pilkada Jateng, Sudirman Said Masih Mencari Pasangan
28 Desember 2017 04:29
Sekjen SPI: 2017 Tahun Darurat Agraria
28 Desember 2017 04:12
Trending Tag# JABAR |
# JATIM |
# MUHAMMADIYAH |
# PPK |
# PADI |
# PANGAN |
# BEASISWA |
Tidak ada komentar