KIP Sebut Hanya 4 Partai Politik yang Terbuka kepada Publik KIP Sebut Hanya 4 Partai Politik yang Terbuka kepada Publik ...
KIP Sebut Hanya 4 Partai Politik yang Terbuka kepada Publik Reporter:
Istman Musaharun Pramadiba
Editor:Rina Widiastuti
Kamis, 21 Desember 2017 17:28 WIBTEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Tulus Subardjono menjelaskan alasan di balik mengapa dari 12 partai politik, hanya empat parpol yang masuk kategori terbuka kepada publik. Menurut Tulus, hal itu karena delapan parpol tidak mengikuti self assessment questionnaire (SAQ) yang dikeluarkan oleh KIP.
"Kami mengirimkan SAQ ke 12 parpol, hanya empat yang mengembalikan," ujar Tulus di kompleks Istana Wakil Presiden, Kamis, 21 Desember 2017.
Baca: JK: Keterbukaan Informasi Publik Penting di Era Demokrasi
Sesuai hasil Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik, hanya Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, dan Partai Na sDem yang mengikuti SAQ dari Komisi Informasi Pusat.
Tulus melanjutkan, keempat partai politik itu sudah diverifikasi lebih lanjut oleh KIP, termasuk didatangi langsung. Temuan mereka, keempat parpol itu sudah mengikuti standar layanan informasi publik seperti memiliki Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPDID) serta menyediakan akses informasi bagi publik.
Salah satu yang bagus, menurut Tulus, adalah layanan informasi publik milik Partai NasDem. NasDem, kata ia, sudah memiliki PPID dan meja pelayanan informasi publik jika ada yang hendak bertanya soal parpol berwarna biru itu. "Webnya NasDem juga bagus sekali," ujarnya. Nah, untuk partai-partai lainnya yang belum mengikuti SAQ, Tulus enggan memberikan penilaian detail. Sebab, dia tidak memegang indikator untuk melakukan penilaian.
Baca: Partai Golkar Dinilai Belum Terbuka, Ini Kata Airlangga Hartarto
Meski begitu, ia mengimbau kepada semua partai politik untuk terbuka kepada publik. Bahkan, ia menyebut keterbukaan adalah sebuah keharusan. Partai politik, kata dia, akan rugi jika tidak terbuka kepada publik. "Keterbukaan adalah peluru hebat untuk dapatkan simpati rakyat. Kalau menutup diri, ya parpol rugi sendiri," ujar Tulus.
Tulus memuji Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menyediakan informasi detail tentang partai politik beserta calon-calon legislatif dan kepala daerahnya, di mana hal itu seharusnya dilakukan parpol juga. "KPU sekarang canggih benar, kami memberikan penilaian bagus kepada mereka," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Umum Golkar baru Airlangga Hartarto menyatakan akan berupaya agar partainya memperbaiki tata kelola informasi. Namun ia tidak berjanji semua informasi politik di partai politiknya bisa dibuka ke publik.
"Di dalam politik, ada yang namanya negosiasi belakang layar (back door negotiation). Kalau back door negotiation memang tidak untuk disampaikan di publi k," ujar Airlangga setelah menerima penghargaan keterbukaan publik dari KIP.
Terkait12 Parpol Calon Peserta Pemilu 2019 Akan Ikuti Analisis Kegandaan
6 hari laluUji Materi UU Pemilu, Saksi: Syarat Verifikasi Parpol Tak Relevan
22 hari laluDugaan Manipulasi Data Anggota Partai, KPU: Itu Ranah Bawaslu
31 hari laluAda 9 Partai Daft ar Ulang, KPU Diminta Dampingi Soal Sipol
31 hari laluPDIP Tetap di Pansus Hak Angket KPK, Meski Golkar Akan Mundur
2 jam laluKPK Selidiki Pihak yang Membantu Setya Novanto Saat Buron
7 jam laluAndi Narogong Hadapi Sidang Vonis Kasus E-KTP Hari Ini
8 jam laluEdy Rahmayadi: Saya Ingin Jadi Gubernur Sumut, Bukan KSAD
1 hari laluCegah Difteri, Suntik Vaksin Dewasa Disediakan di Sejumlah Daerah
2 jam laluPasukan TNI-Polri dan Satpol PP Ikuti Apel Operasi Lilin 2017
6 jam laluWapres Jusuf Kalla Resmi Tutup Munaslub Partai Golkar
20 jam laluGaya Keren Panglima TNI dan Kapolri Sebelum Terbangkan Sukhoi
22 jam laluPengamanan Natal dan Tahun Baru, Apel Operasi Lilin 2017 Digelar
8 jam laluPanglima TNI Ajak Kapolri, KSAD dan KSAL Menjajal Pesawat Sukhoi
23 jam laluTodongkan Samurai, Perampok di Brebes Gasak Uang Puluhan Juta
1 hari laluKunjungi UGM, Jokowi Temui Dosennya yang Dikenal Galak
1 hari laluPartai Golkar Bakal Cabut Dukungan untuk Hak Angket KPK
Febri KPK: Ada yang Keliru dalam Eksepsi Setya Novanto
Ada Begal di Lampung-Sumsel? Ini Acaman Tito untuk Kapolres
KPK Selidiki Pihak yang Membantu Setya Novanto Saat Buron
KPK Anggap Materi Eksepsi Setya Novanto Tidak Tepat
Kisruh Pembelian RS Sumber Waras
PPATK Telisik Transaksi Mencurigakan 747 T, Siapa 19 Pelakunya?
Ekosistem Startup di Indonesia Dianggap Tertinggal dari Singapura
KPK: Meski Ada Nama yang Raib, Dakwaan Setya Novanto Tetap Sah
Makassar Banjir Setelah Hujan Deras 3 Hari
1 jam laluKIP Sebut Hanya 4 Partai Politik yang Terbuka kepada Publik
1 jam laluLibur Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Fokus Pantau Jalur Pantura
1 jam laluVonis Andi Narogong, Hakim Sebut Fakta Duit ke Setya Novanto
1 jam laluAndi Narogong Menerima Vonis Penjara 8 Tahun
2 jam laluPDIP Tetap di Pansus Hak Angket KPK, Meski Golkar Akan Mundur
2 jam laluJK: Keterbukaan Informasi Publik Penting di Era Demokrasi
3 jam laluJokowi Tunggu Laporan Soal Jabatan Airlangga Hartarto di Golkar
3 jam laluBikin Poros Baru di Pilgub Jateng, Golkar Dekati PKB dan PDIP
3 jam laluSoal Hadi Tjahjanto, Tito Karnavian: Dia Kakak Saya...
3 jam laluDaya Jangkau Rudal Balistik Iran Mencapai Eropa dan India
Berbagai rudal balistik Iran diperkirakan mampu menghantam Eropa. Jangkauannya mencapai 2.500 kilometer.
Sumber: Google News Parpol
Tidak ada komentar