Koalisi PKB â" PKS Dinilai Belum Cukup Menangkan Petahana Karikatur Ilustrasi Kota Malang, Bhirawa Wawan Sobari, pakar politik Univer...
Karikatur Ilustrasi
Kota Malang, Bhirawa
Wawan Sobari, pakar politik Universitas Brawijaya Malang menilai, koalisi yang dibangun oleh PKB dan PKS di Pemilukada kota Malang tahun depan masih belum cukup kuat. Ketokohan pasangan calon dinilai Wawan belum cukup karena peran partai politik juga cukup besar untuk memenangkan Pemilukada.
Wawan mengutarakan, jika dilihat dari dua poros kekuatan yang sudah muncul di Pemilukada 2018 ini , masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Saat ini memang baru muncul dua poros politik yang bakal bertarung di Pemilukada kota Malanag, pertama poros petahana yang diusung PKB dan PKS, serta poros ke dua yang diusung Hanura, PAN, dan PPP.
Untuk poros petahana, menurutnya figur M. Anton memang cukup k uat dibandingkan dengan poros ke dua yang mengusung Yaqud Ananda Gudban. Namun meski begitu, jika hanya dua partai saja, tentu itu tidak akan memberi keuntungan banyak bagi petahana.
âKalau PKB dan PKS menurut saya harus menambah rekan koalisi, tidak boleh hanya percaya diri dari dengan dua partai saja,âurai Wawan.
Karena, lanjutnya, mesin politik sangat penting, selain figur itu sendiri. Artinya mesin politik dapat menutup kekurangan dari calon yang akan diusung saat terjadi perang politik nantinya. Sehingga, PKB dan PKS bisa saja mencari parpol yang memang memiliki visi dan misi hampir sama.
Menurut Wawan, masih ada partai yang berlandaskan nasionalis religius seperti PPP yang bisa ditarik pengusung petahana. Sayangnya urai Wawan, saat ini PPP sudah menyatakan diri bergabung dengan Hanura dan PAN memilih mengusung Yaqud Ananda Gudban.
Namum demikian, menurutnya ada beberapa parpol lain yang bisa diajak bergabung. Diantaranya seperti Demokrat, Golkar, Nasdem itu dirasa berpeluang. Ketiga partai itu juga dikenal memiliki akar kebudayaan yang tak jauh berbeda dengan PKB.
âSementara untuk poros ke dua, partai yang sudah berkoalisi itu termasuk solid dan pasti kekuatan mesinnya kuat. Hanya saja untuk figur belum sepopuler petahana dan harus bekerja ekstra keras sebagai harapan baru,â urainya.
Selain itu, masih ada partai lain juga memiliki kekuatan besar jika bergabung bersama. Seperti Demokrat, Golkar, Nasdem, dan Gerindra, yang dipastikan akan menjadi kekuatan besar jika saling bergabung.
âApalagi Gerindra dari hasil survei nasional elektabilitasnya paling tinggi,â jelas Wawan.
Tetapi di Kota Malang belum ada figur dari lokal yang bisa memenuhi persyaratan. Meskipun ada juga figur nasional yang bisa dibawa ke daerah, seperti Moreno Soeprapto yang juga sempat dimunculkan sebelumnya.
Selanjutnya untuk Golkar, menurutnya permasalahan yang dihadapi juga sama dengan Gerindra. Belum adanya figur yang dapat menggantikan Sofyan Edi Jarwoko merupakan sebuah masalah tersendiri. Sementara Sofyan Edi sendiri dalam pertarungan sebelumnya sempat kalah.
Lebih lanjut dia menjelaskan, PDIP sebagai partai pemenang juga memiliki peluang yang sangat besar. Namun ketika DPP PDIP masih keukeh untuk mencalonkan petahana, maka itu ia nilai akan menjadi kendala tersendiri.
Selanjutnya Nasdem, menurutnya partai yang satu ini juga memiliki kekuatan yang cukup besar. Secara nasional, kader Nasdem tidak banyak tersandung kasus seperti kader partai lain, dan itu menjadi nilai plus bagi mereka.
âDan di Malang ada Rendra Kresna sebagai tokoh, yang itu memang menjadi kekuatan,, sentral,â pungkas Wawan Sobari. [mut]
Tidak ada komentar