KPU Dinilai Sigap Hadapi Pemilu Serentak 2018 Jumat 22 Desember 2017, 16:42 WIB KPU Dinilai Sigap Hadapi Pemilu Serentak 2018 Aditya ...
Jumat 22 Desember 2017, 16:42 WIB KPU Dinilai Sigap Hadapi Pemilu Serentak 2018 Aditya Fajar Indrawan - detikNews Diskusi soal KPU (Foto: Aditya Fajar/detikcom) Jakarta - KPU dinilai sigap dalam menyiapkan Pemilu Serentak 2018. Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini berdasarkan data dari sejumlah lembaga survei.
"Pertama sebagai apresiasi untuk capaian KPU di 2017 telah menunjukkan sekurang-kurangnya dari dua lembaga survei menempatkan KPU di urutan ke 4 di bawah TNI, Presiden dan KPK sebagai lembaga yang dipercaya publik, " kata Titi di Hotel Ashley, Jalan Wahid Hasyim, Gondangdia, Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Titi juga mengapresiasi KPU sebagai lembaga pemilu yang mampu menyajikan keterbukaan informasi dengan baik kepada publik. Titi menyebut KPU zaman now telah mampu merefleksikan pemilu nasional, tetap dan mandiri.
"Perlu kita apresiasi bahwa KPU zaman now yang kekinian ini mengkampanyekan slogan tanda pagar (#) KPUMelayani telah berkomitmen untuk melayani para pemilih sehingga mampu menderivasi 4 hal yaitu memilih dengan damai, memerangi pemilu uang, segregasi sara dan bijak memilih informasi," papar Titi.
Kendati demikian, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan KPU dalam menghadapi tantangan ke depan. Perludem menyoroti kompleksitas teknis pemilu serentak.
"Tantangannya bagi KPU ke depan itu kompleksitas teknis pemilu serentak sebagai penanggung jawab akhir Pilkada 2018 dan menjadi regulator bagi Pilpres 2019. Kerumitan pelaksanaan di lapangan ini aka n menimbulkan tantangan besar bagi KPU," lanjut Titi
Adapun rekomendasi Perludem bagi KPU untuk kembali mensosialisasikan pemilu serentak kepada publik serta sinergitas KPU dan Bawaslu.
"Perlu rutinitas untuk sosialisasi pilkada serentak kepada pemilih karena wajar publik kurang memahami cara pemilu serentak karena ada pilkada serentak 27 Juni 2018 lalu dilanjut pilpres 2019 jadi mepet," ucapnya.
"Kemudian sinergitas KPU dan Bawaslu, agar biar parpol saja yang menjadi kompetitornya. Kalau bisa jangan hanya MOU yang memorandum of understanding supaya tidak jadi missunderstanding," imbuhnya.
(dhn/tor)Sumber: Google News Pemilu
Tidak ada komentar