Liando: Perhatikan Popularitas dan Elektabilitas Calon Liando: Perhatikan Popularitas dan Elektabilitas Calon Calon kepala daerah dan wak...
Liando: Perhatikan Popularitas dan Elektabilitas Calon
Calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung PDIP pada pilkada serentak 2018 sangatlah kuat.
istFerry LiandoDr Ferry Daud Liando
Dosen Fisip Unsrat Manado
Calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung PDIP pada pilkada serentak 2018 sangatlah kuat. Sebab, sebab sebagian besar calon yang akan diusung adalah para petahana, yang sudah sangat dikenal masyarakat dan berpotensi untuk memenangkan pilkada jika diikuti oleh banyak pasangan calon ditiap daerah.
Pertama untuk bisa menyaingi calon dari PDIP, maka parta i lain yang hendak ikut kontestasi pilkada perlu memperhatikan popularitas dan elektabilitas calon yang akan diusung.
Sebab, figur yang terkenal belum tentu akan menentukan sikap pemilih. Calon yang terkenal atau populer belum tentu disukai pemilih.
Kemudian calon yang disukai pemilih belum tentu dipercaya pemilih, dan calon yang dipercaya pemilih belum tentu akan dipilih pemilih.
Partai pengusung harus serius mendalami karakteristik pemilih di setiap daerah. Ada pemilih yang tertarik karena kedekatan emosional atau kesamaan identitas, seperti hubungan kesamaan agama, hubungan kesamaan etnik dan hubungan kesamaan darah.
Ada juga pemilih yang tertarik memilih calon tertentu atas dasar finansial. Sehingga untuk menguasai peluang untuk Menang, partai harus memperhatikan faktor-faktor ini.
Kedua, partai pengusung juga harus memperhatikan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berasal dari kombinasi yang berbeda.
Bisa saja komb inasi antar keagamaan yang berbeda , kombinasi atas etnik/wilayah/dapil berbeda. Jika kombinasi pasangan berasal dari karakteristik yang berbeda maka peluang untuk menang sangat besar.
Ketiga, partai pengusung juga harus memperhatikan jaringan sosial yang dimiliki oleh masing-masing calon. Semakin banyak jaringan sosial yang dimiliki maka jaringan itu akan memperkuat mobilisasi pemilih. Jaringan itu bisa saja jaringan organisasi keagamaan ataupun organisasi kemasyarakatan.
Keempat, partai pengusung juga harus memperhatikan pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sifatnya jangka panjang.
Sebab banyak pasangan kepala daerah langsung konflik pasca pelantikan. Jika kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak ada Chemistri, maka semua yang dijanjikan saat kampanye akan buyar semua. Ujung-ujungnya ini merupakan kegagalan partai politik yang keliru menetapkan pasangan. (War)
Tidak ada komentar