Panwaslu Wacanakan Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu Lokal Kamis, 14 Desember 2017 Share this on: Panwaslu Wacanakan Gerakan...
Lokal Kamis, 14 Desember 2017 Share this on: Panwaslu Wacanakan Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu
TEGAL - Penyelenggaraan Pemilu berkualitas tidak lepas dari peran serta selurun pihak termasuk masyarakat. Karenanya, Panwaslu mewacanakan gerakan sejuta relawan pengawas pemilu untuk mengajak partisipasi aktif dari mereka.
Ketua Panwaslu Kota Tegal Akbar Kusharyanto, SE saat memberikan materi dalam Forum Discussuon Group (FGD), Kamis (14/12), mengatakan indikator kualitas pemilu meliputi beberapa hal. Diantaranya, penyelenggara pemilu yang adil, tingginya partisipasi pemilih, dan cerdas dalam menggunakan hak pilihnya, demokratisasi internal partai, terpilihnya wakil rakyat yang aspiratif dengan legitimasi tinggi dan terpilihnya pemimpin yang unggul dan amanag sehingga menjadi penyelenggara negara yang bersih.
"Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan itu diperlukan pemantapan pengelolaan kegiatan kerjasama pengawasan dengan organisasi masyarakat sipil (CSO) dan perguruan tinggi," katanya.
Selain itu, sosialisasi pengawasan pemilu bagi media massa dan ormas di masing-masing wilayah juga perlu dilakukan. Itu untuk meningkatkan Pengawasan Partisipatif dengan gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu 2019.
"Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu bertujuan untuk mentransformasikan moral force menjadi social movement. Itu merupakan desain untuk menciptakan relawan yang mempunyai pengetahuan kepemiluan memadai dan skill teknis pengawasan," paparnya.
Akbar menyebut dasar gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu yaitu adanya 30 juta pemilih pemula dengan potensi hampir mencapai 7 juta yang akan memilih golput. Bawaslu menyimpulkan masih terdapat problem pemahaman mengenai prosedur pemilu dan rendahnya kesadaran pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilu.
"Kemudian untuk mengo ptimalkan pencapaian pengawasan partisipatif dengan upaya penyamaan persepsi diantara para stakeholder dan sekaligus meningkatkan kesadaran untuk berani melaporkan indikasi pelanggaran pelaksanaan tahapan pemilu," jelasnya.
Perlunya gerakan ini juga untuk memberikan pendidikan politik sehingga masyarakat tidak alergi terhadap parpol dengan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam seluruh tahapan pelaksanaan pemilu.
Sekaligus, memperkenalkan Bawaslu pada masyarakat agar dapat mengenal dan memahami tugas Bawaslu serta bersedia mendukung kerja-kerja Bawaslu dalam menjalankan tugas pengawasan Pemilu. (muj/zul)
Sumber: Google News Pemilu
Tidak ada komentar