Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Parlemen Arab Bakal Gelar Pertemuan Darurat Tolak Pengakuan ...

Parlemen Arab Bakal Gelar Pertemuan Darurat Tolak Pengakuan ... Parlemen Arab Bakal Gelar Pertemuan Darurat Tolak Pengakuan Yerusalem Berl...

Parlemen Arab Bakal Gelar Pertemuan Darurat Tolak Pengakuan ...

Parlemen Arab Bakal Gelar Pertemuan Darurat Tolak Pengakuan Yerusalem

Berlianto

Parlemen Arab Bakal Gelar Pertemuan Darurat Tolak Pengakuan Yerusalem
Pasukan Israel membubarkan aski demonstrasi warga Palestina di luar Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem menyusul pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Foto/Istimewa
A+ A- KAIRO - Parlemen Arab meminta diadakannya KTT puncak negara-negara Arab untuk menolak pengakuan Amerika Serikat (AS) terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pertemuan itu akan digunakan untuk membahas cara-cara menentang kebijakan AS itu.
Parlemen Arab juga m emutuskan untuk menetapkan delegasi untuk mengunjungi parlemen Afrika dan Eropa guna mengadakan pertemuan dan menuntut penolakan internasional terhadap keputusan AS.
Lebih lanjut, Parlemen Arab menekankan solidaritas Arab dan Islam terhadap Palestina melalui upaya koordinasi antara Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Parlemen Arab untuk meningkatkan pengakuan negara Palestina dan keanggotaan penuhnya di PBB sepert dikutip dari Xinhua, Selasa (12/12/2017).
Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu mengumumkan bahwa dia mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Trump juga memutuskan untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pernyataan Trump mendapat kecaman dan tentangan yang luas dari negara-negara Arab dan Muslim.
Yerusalem selama ini menjadi inti perselisihan Israel-Palestina.
Israel mengambil alih Yerusalem Timur dari Yordania dalam perang 1967. Negara Zionis ini lantas menyatakan seluruh kota sebagai ibukota abadi yang tak dapat dibagi pada tahun 1980. Langkah ini tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Palestina bersikeras bahwa mereka harus mendirikan sebuah negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Berdasarkan kesepakatan damai Israel-Palestina sebelumnya, status Yerusalem harus ditentukan melalui perundingan status akhir antara Israel dan Palestina. (ian) Follow Us : Follow @SINDOnewsSumber: Google News Parlemen

Tidak ada komentar

Latest Articles