Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Parpol Pengusung Ancam Mundur, Nasib Ridwan Kamil Kian ...

Parpol Pengusung Ancam Mundur, Nasib Ridwan Kamil Kian ... Pilgub Jabar Parpol Pengusung...

Parpol Pengusung Ancam Mundur, Nasib Ridwan Kamil Kian ...

Pilgub Jabar Parpol Pengusung Ancam Mundur, Nasib Ridwan Kamil Kian Diujung Tanduk Oleh Mildan Abdalloh, pada Dec 18, 2017 | 17:36 WIB Parpol Pengusung Ancam Mundur, Nasib Ridwan Kamil Kian Diujung Tanduk Ridwan kamil/istimewa

BANDUNG,AYOBANDUNG.COM-- Nasib Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar berada diujung tanduk, menyusul rencana para partai pengusung yang mengancam mengikuti langkah Partai Golkar yang mencabut dukungaterhadap Wali Kota Bandung itu.
Setelah Golkar menyatakan mencabut dukungan pada Minggu (17/12/2017), PKB mengancam hal senada. Sekretaris Jenderal DPW PKB Jawa Barat Sidkon Djampi mengatakan pihaknya berencana mencab ut dukungan jika Emil-Sapaan akrab Ridwan Kamil- masih keukeuh menempuh cara konvensi untuk menetapkan bakal calon wakil gubernur.
"Kesepakatan awal, calon wakil gubernur dipilih berdasarkan musyawarah mufakat diantara partai pengusung, makanya PPP mengusulkan Uu Ruzhanul Ulum, PKB mengusulkan Syaifuh Huda dan Golkar mengusulkan Daniel Muttaqien," tutur Sidkon, Senin (18/12/2017).
Dengan mundurnya Golkar, maka tinggal dua nama yang harus dipilih Emil yakni Uu dan Huda. Hal tersebut, kata Sidkon, sesuai dengan kesepakatan bersama, yakni memilih bakal calon wakil gubernur dari partai pengusung. Namun belakangan, Emil berencana menggelar konvensi dengan memasukan nama lain yang tidak berasal dari usulan partai.
PKB, lanjut Sidkon, mendesak Emil untuk kembali dengan kesepakatan awal, yakni menentukan bakal calon gubernur dengan cara musyawarah.
"Kalau komitmen penetapan calon gubenur itu tidak dijalankan berdasarkan musyawarah partai pengusung, ma ka hanya satu kata dari PKB buat kang Emil, good bye (selamat tinggal)" tegasnya.
Hal serupa juga sempat dilontarkan Sekjen DPP PPP Arsul Sani beberapa hari lalu. Partai berlambang Kabah tersebut meminta supaya Emil menentukan pasangan dari hasil musyawarah partai pengusung.
Jika tidak, maka PPP bisa saja mengkoreksi pengusungan Emil dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang dan mengalihkan dukungan kepada kandidat lain.
Sikap dua partai tersebut tentu harus dipertimbangkan matang-matang oleh Emil, jika tidak, maka nasib Walikota Bandung tersebut bisa saja tidak jadi maju dalam Pigub Jabar.
Pasca hengkangnya Golkar dalam koalisi, maka hanya tinggal tiga partai saja yang masih mendukung, yakni PKB, PPP dan NasDem. Satu saja dari tiga partai tersebut membelot, maka Emil tidak akan mempunyai tiket untuk mendaftar ke KPU, mengingat jumlah kursi di DPRD akan berkurang jauh yang mana PPP mempunyai 9 kursi, PKB 7 kursi dan Nasdem 5 Kursi, sehingga total kursi koalisi saat ini hanya 21 kursi saja. Sementara persyaratan mendaftar ke KPU harus mengantongi minimal 20 kursi.
"Emil harus mempertimbangkan usulan dari parpol pengusung saat ini setelah ditinggal Golkar. Memang dia populer di Medsos dan survei selalu tertinggi, tapi parpol juga menjadi bagian penting untuk syarat mendaftar ke KPU, untuk maju dari jalur perseorangan juga sudah terlambat, hanya tinggal jalur parpol saja yang harus ditempuh," ujar pengamat politik Universitas Katolik Parahyangan Asep Warlan.

Editor : A. Dadan MuhandaSumber: Google News Parpol

Tidak ada komentar

Latest Articles