Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

PDI Perjuangan ''dikeroyok'' Koalisi Rakyat Bali

PDI Perjuangan ''dikeroyok'' Koalisi Rakyat Bali UNTUK INFORMASI LEBIH LENGKAP, IKUTI KAMI DI MEDIA SOSIAL ...

PDI Perjuangan ''dikeroyok'' Koalisi Rakyat Bali

UNTUK INFORMASI LEBIH LENGKAP, IKUTI KAMI DI MEDIA SOSIAL
Ketua DPW Partai Nasdem Bali I. B. Oka Gunastawa (kiri), Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta (kedua kiri), Ketua Koalisi Rakyat Bali A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra (ketiga kiri), Sekretaris DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry (ketiga kanan), Ketua DPD Gerindra Bali I. B. Putu Sukarta (kedua kanan) dan Ketua DPW PKS Bali Mudjiono berfoto bersama saat deklarasi dan konsolidasi Koalisi Rakyat Bali di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (30/12/2017)
Ketua DPW Partai Nasdem Bali I. B. Oka Gunastawa (kiri), Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta (kedua kiri), Ketua Koa lisi Rakyat Bali A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra (ketiga kiri), Sekretaris DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry (ketiga kanan), Ketua DPD Gerindra Bali I. B. Putu Sukarta (kedua kanan) dan Ketua DPW PKS Bali Mudjiono berfoto bersama saat deklarasi dan konsolidasi Koalisi Rakyat Bali di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (30/12/2017)
© Fikri Yusuf /Antara Foto

Menyusul deklarasi PDI Perjuangan terhadap pasangan I Wayan Koster dan Cok Oka Arthadan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Bali dalam pilkada serentak 2018, koalisi enam partai mendeklarasikan jagoan mereka. Koalisi Rakyat Bali (KRB) optimistis menang karena di atas kertas unggul dalam hal perolehan suara.

Para kader dari enam parpol, Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, PKS, dan PBB yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB), memadati Hotel Inna Grand Bali Beach, Denpasar, Sabtu (30/12/2017) dalam acara konsolidasi.

Koalisi ini siap me lawan bakal pasangan calon yang sudah diumumkan PDI Perjuangan, yakni I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati Alias Cok Ace. Pengumuan langsung disampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2017) silam.

KRB melakukan konsolidasi partai-partai yang sepakat mengusung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dengan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Di atas kertas, KRB terdiri dari 28 kursi, sementara PDI-Perjuangan (plus PAN yang belakangan jadi koalisi) menguasai 25 kursi di DPRD Bali.

Koalisi inipun optimistis, karena dari sembilan orang anggota DPR RI asal Bali, 5 orang di antaranya berasal dari KRB. Kekuatan ini diyakini bisa memenangkan Pilkada di Bali yang akan berlangsung serentak pada 2018.

Ketua koalisi diserahkan kepada Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi. Gus Adhi adalah anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Golongan Karya (Golkar) asal Dapil Bali setel ah memperoleh 71.964 suara.

"Ini pembelajaran politik yang maju. Parpol kawin dulu, dan dari rahimnya melahirkan pasangan calon (paslon). Biasanya paslon melahirkan koalisi. Kami menyerap aspirasi," kata Gus Adhi usai acara, seperti dikutip Tribun Bali (31/12).

Benarkah koalisi ini lahir sebelum ada nama kandidat seperti klaim Adhi?

Koalisi ini sebenarnya sudah terdengar sejak November 2017. Saat itu, sembilan partai politik (parpol) menyatakan membentuk Koalisi Rakyat Bali (KRB) untuk menghadapi Pilgub 2018. Koalisi ini dibentuk pada Kamis 9 November 2017 malam, atau dua hari sebelum PDIP mengumumkan kandidatnya untuk Pilkada Bali.

"KRB yang dibentuk sembilan parpol pada tanggal 9 kemarin dengan tanggal pencoblosan 27, 2 ditambah 7 sama dengan 9. Jadi, ini angka signifikan, blessing dari Sang Hyang Widhi Yasa," kata Ketua DPD Bali Partai Demokrat, I Made Mudarta, di Denpasar, Bali, Jumat (10/11/2017) dalam laporan detikcom.

Partai D emokrat, disebut sebagai inisiator koalisi tersebut. Partai lainnya yang ikut bergabung yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Hanura, PKPI, Perindo, PAN dan PKS. Namun koalisi "angka keramat" ini rupanya tak bertahan lama.

Sepekan kemudian, dalam Liputan6.com, koalisi diberitakan goyah karena urusan pencalonan. Dua nama yang diusung, I Ketut Sudikerta (Wakil Gubernur Bali dan Ketua DPD Partai Golkar Bali) serta Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Wali Kota Denpasar) sama-sama ngotot sebagai calon Gubernur Bali.

VIVA melansir, PAN kemudian hengkang dan berkoalisi dengan PDIP. Sementara Golkar, Hanura, PKPI dan Perindo yang digadang membuat Koalisi Bali Dwipa Jaya (KBDJ), melirik paket I Ketut Sudikerta dengan Gede Pasek Suardika. Sudikerta merupakan Wakil Gubernur Bali, sedangkan Pasek anggota DPD RI dari Hanura untuk dapil Bali.

Partai Demokrat bersama NasDem, Gerindra, lebih condong ke sosok Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang ma sih menjabat Wali Kota Denpasar. Ida Bagus ini akan dipasangkan dengan I Made Mudarta yang merupakan Ketua DPD Demokrat Bali. Belakangan, Gerinda mendukung Mantra-Kerta.

Hanura, PKPI dan Perindo lalu hilang dari daftar partai dalam KRB. Mengindikasikan mereka tak menemukan kata sepakat soal pencalonan. Nama Partai Bulan Bintang (PBB) kemudian muncul belakangan, dalam daftar koalisi yang dideklarasikan Sabtu lalu.

Dari 55 kursi di DPRD Bali, 24 di antaranya diraih oleh caleg asal PDIP. Disusul Partai Golkar (11 kursi), Demokrat (8), Gerindra (7), Nasdem (2), PAN (1), Hanura (1) serta PKPI meraih satu kursi. KRB, dengan demikian gabungan partai dengan total 28 kursi. Partai sisanya, tak mungkin mengusung calon sendiri, meski membentuk koalisi baru.

Sumber: Google News Parpol

Reponsive Ads