Pengamat: Isu SARA Matikan Semangat Kompetisi di Pemilu 2019 Pengamat: Isu SARA Matikan Semangat Kompetisi di Pemilu 2019 ...
Pengamat: Isu SARA Matikan Semangat Kompetisi di Pemilu 2019 Reporter:
Adam Prireza
Editor:Kukuh S. Wibowo
Selasa, 26 Desember 2017 19:39 WIBTEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti berpendapat isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dapat mematikan semangat kompetisi antarcalon dalam pemilihan umum atau pemilu 2019. Menurut Ray, dalam pemilu, para calon seharusnya didebat soal visi dan misinya.
"Tapi justru orang berdebat soal kesalehan gitu, lho, soal siapa yang paling rajin ke rumah ibadah," ujarnya saat ditemui seusai diskusi tentang pemilu di D'Hotel Jakarta, Selasa, 26 Desember 2017.
Ray memprediksi penggunaan isu SARA untuk menyerang lawan politik tak akan berakhir pada pilkada 2018. Bahkan, kata dia, penggunaan isu SARA akan tetap marak digunakan hingga pilpres 2019.
Baca: Perludem: Politik Sektarian Tantangan KPU pada 2018 dan 2019
Isu SARA yang kerap digunakan dalam kontestasi politik lebih condong mengasosiasikan sosok tertentu dengan fakta yang tidak sebenarnya dan sejauh mana asosiasi itu dibuat. Menurut Ray, hanya karena berbeda kepercayaan, tak jarang seorang calon disebut sebagai orang yang tidak beragama.
Menurut dia, partai politik memiliki tanggung jawab besar untuk mengantisipasi timbulnya isu SARA dalam pemilu. J ika dilihat dari luar, kata Ray, partai politik terlihat seakan tidak ikut campur dalam permainan isu SARA tersebut. "Namun pada dasarnya mereka (parpol) menikmati permainan (isu SARA) ini," tuturnya.
Sebelumnya, hal yang sama juga dikatakan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini. Menurut dia, politik sektarian dan politik identitas yang menggunakan isu SARA masih akan efektif dalam pilkada 2018.
Simak: Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas
Pendapat itu, kata Titi, berdasarkan analisisnya saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dan pernyataan dari beberapa parpol. Dia menyebutkan sejumlah parpol telah menduplikasi strategi pemenangan dalam pilgub DKI Jakarta untuk diterapkan di daerah lain karena dianggap efektif.
"Karena belum ada penyeimbang yang relatif sama atau mengemuka untuk mengatakan kepada publik bahwa apa yang terjadi kemarin (saat pilgub J akarta) itu tidak benar," katanya.
ADAM PRIREZA | DEWI NURITA
TerkaitRay Rangkuti: Takut Kalah, Parpol Usung Wajah Lama di Pemilu 2019
10 jam laluKeputusan KPU Kembali Digugat, Bawaslu Upayakan Mediasi
6 hari laluUI dan KPU Buka Program Pascasarjana Tata Kelola Pemilu
7 hari laluKemendagri Menjamin Tidak Ada Pemilih Ga nda pada Pemilu 2019
11 hari laluBawaslu Sumut Diminta Tegur Letjen Edy Rahmayadi
10 jam laluKaleidoskop 2017, Bongkar Golkar karena Setya Novanto
18 jam laluKaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas
20 jam laluUlama Ahli Fikih: Politisasi Agama Hukumnya Haram
1 hari lalu13 Tahun Tsunami Aceh, Warga Berziarah ke Kuburan Massal
10 jam laluMengenang 13 Tahun Tsunami Aceh
12 jam laluNatal di Rutan KPK, Se tya Novanto Dijenguk Istri dan Dua Anaknya
1 hari laluKhusuknya Suasana Misa Natal di Berbagai Daerah
1 hari laluGereja Santo Servatius Lestarikan dan Jaga Kebudayaan Betawi
9 jam laluSuasana Misa Natal di Gereja Katolik Pertama di Semarang
1 hari laluMalam Natal, TNI, Polri dan Ormas Islam di Banten Kunjungi Gereja
1 hari lalu10 Penelusuran Google Terpopuler 2017
1 hari laluAktivis Desak Jokowi untuk Hentikan Kriminalisasi Joko Prianto
Alasan Jokowi Belum Ganti Airlangga Hartarto Versi Pengamat
MUI: Politisasi Agama itu Menyesatkan dan Lebih dari Haram
Jenderal Aktif Ikut Pilkada, Pengamat: Fenomena Mengkhawatirkan
PBNU: Jangan Fitnah Said Aqil Siradj soal Penolakan Ustad Somad
Pilkada 2018, Lima Jenderal Siap Maju Jadi Calon Gubernur
Penjara Khusus Bandar Narkoba dan Teroris, Begini Konsepnya
Golkar dan PDI Perjuangan Akan Berkoalisi di Pilkada Jawa Barat
Kisruh Pembelian RS Sumber Waras
Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim
3 jam laluUsulan Federasi Guru Untuk Cegah Kekerasan di Sekolah
4 jam laluRay Rangkuti: Airlangga Hartarto Tak Optimal jika Rangkap Jabatan
8 jam laluGuru Malas Membaca, Literasi Indonesia Rendah
9 jam laluPengamat: Isu SARA Matikan Semangat Kompetisi di Pemilu 2019
9 jam laluFSGI Minta Pemerintah Benahi Sistem Zonasi Sekolah
9 jam laluKaleidoskop 2017: Cerita Saracen dan Pabrik Ujaran Kebencian
9 jam laluDitolak di Hong Kong, Ustad Somad Zikir 13 Tahun Tsunami di Aceh
10 jam laluKPK Telah Siapkan Jawaban Eksepsi Setya Novanto
11 jam laluBawaslu Sumut Diminta Tegur Le tjen Edy Rahmayadi
11 jam laluPedagang Kaki Lima di Tanah Abang Boleh Berdagang di Atas Jalan
Pedagang kaki lima di Tanah Abang akhirnya diizinkan berdagang di atas jalan, lalu lintas ditutup dan dialihkan.
Sumber: Google News Pemilu
Tidak ada komentar