Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Punya Elektabilitas Tinggi, Politik SARA Diprediksi Masih Akan ...

Punya Elektabilitas Tinggi, Politik SARA Diprediksi Masih Akan ... Ilustrasi: reportasedemokrasi.com INFONAWACITA.COM â€" Po...

Punya Elektabilitas Tinggi, Politik SARA Diprediksi Masih Akan ...

Ilustrasi: reportasedemokrasi.com

INFONAWACITA.COM â€" Politik SARA diprediksi masih akan menghantui Pilpres 2019 nanti. Padahal saat ini, elektabilitas Presiden Joko Widodo berada di angka tertinggi. Hal itu terlihat dari masih masifnya aksi politik identitas hingga saat ini.

Peneliti lembaga riset Populi Center, Nona Evita menjelaskannya dalam diskusi pada Rabu (20/12). Diskusi itu bertajuk “Evaluasi Pemerintah Tahun 2017 dan Political Outlook 2018”.

Nona menuturkan, jika berdasarkan hasil riset Populi Center beberapa waktu lalu, grafik menunjukkan tingginya kepuasaan masyarakat. Khususnya terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi di tahun 2017 ini.

Seperti diketahui, kata Nona, tahun 2 017 sendiri arah kebijakan Presiden Jokowi memang pemerataan. Dimana sebelumnya pada 2015 merupakan peletakan fondasi pembangunan. Lalu percepatan pembangunan di 2016.

Maka tidak heran jika pemerataan yang memiliki 4 aspek yang dua di antaranya ialah pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, sudah mulai dirasakan masyarakat. Hal ini pun dibuktikan dari data yang dimiliki Kantor Staf Presiden (KSP) yang menyebut adanya penurunan angka kemiskinan sebesar 0,22 persen dari Maret 2016 hingga Maret 2017.

Data KSP ini juga, kata Nona, berbanding lurus dengan hasil riset Populi Center. Dimana menyebut hampir 70 persen masyarakat merasa perekonomiannya lebih baik dibanding tahun 2016.

“Dari angka data kami, hampir 70 persen masyarakat merasa kondisi perekonomian lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” papar Nona.

Berkaca dari Pilkada DKI Jakarta

Meski demikian, kata Nona, Indonesia harus berkaca dari Pilgub DKI Jakarta. Menurut Nona, pada satu sisi, kepuasan masyarakat sangat tinggi atas kerja dan kinerja dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Tapi kemudian, nyatanya, ketika dimainkan politik identitas, angka tinggi itu justru berbanding terbalik dengan tingkat keterpilihan dari mantan Gubernur DKI Jakarta.

“Nah ini juga yang harus diantisipasi. Nantinya tren politik ini akan terus dimainkan hingga Pilkada 2018. Bahkan Pilpres 2019 karena hingga saat ini masih ada aksi-aksi yang memunculkan simbol ke-kita-an,” kata Nona dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Populi Center dan Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) itu. (DS/zh)

Sumber: Google News Eletabilitas

Tidak ada komentar

Latest Articles