Uskup Agung: Pancasila Kebablasan Dilupakan

Uskup Agung: Pancasila Kebablasan Dilupakan Babel Banten Bengkulu Jabar Jakarta Jateng Jatim Kalbar Kalteng Lampung Papua Sumbar ...

Uskup Agung: Pancasila Kebablasan Dilupakan

Babel
Banten
Bengkulu
Jabar
Jakarta
Jateng
Jatim
Kalbar
Kalteng
Lampung
Papua
Sumbar
Sumsel
Sumut
RMTV

News Tickers

Warga Mosul Rayakan Natal Perdana Pasca Bebas Dari ISIS, 25 DESEMBER 2017 , 05:59:00
Pesan Natal Try Sutrisno: Jangan Lupa Tersenyum, 25 DESEMBER 2017 , 05:52:00
Memenuhi Syarat, DOB PBB Segera Diverifikasi Faktual, 25 DESEMBER 2017 , 05:30:00
Tunisia Larang Penerbangan Maskapai Emirates Mendarat, 25 DESEMBER 2017 , 05:28:00
Pusat Niaga Filipina Terbakar, 37 Orang Tewas, 25 DESEMBER 2017 , 05:04:00

Uskup Agung: Pancasila Kebablasan Dilupakan

SENIN, 25 DESEMBER 2017 , 13:56:00 WIB | LAPORAN: BUNAIYA FAUZI ARUBONE

Ilustrasi/Net

RMOL. Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo mengaku khawatir nilai-nilai Pancasila kini sudah mulai pudar di sanubari warga negara. Berita Terkait Yasonna Ingatkan Warga Binaan Laksanakan Revolusi Mental Pesan Natal Menebar Kedamaian Bagi Sesama Ini Mengapa Gereja Immanuel Masih Pakai Bahasa Belanda

Menurut dia, ada beberapa alasan yang mendasari itu. Pertama, tidak sedikit pihak yang mulai mengartikan salah satu dasar negara itu dengan cara keliru.
"Saya kira kita semua tahu bahwa dalam satu dua tahun yang lalu pembicaraan tentang Pancasila itu ada pleset-plesetannya tidak karuan. Artinya Pancasila t idak dihargai sebagaimana seharusnya," katanya dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (25/12).
Yang kedua, lanjut Uskup Agung Jakarta, Pancasila yang merupakan hasil kesepakatan dari para pendiri bangsa kini malah dipersoalkan oleh pihak-pihak tertentu.
"Yang ketiga, kalaupun diucapkan, dilaksanakan apa tidak. Ambil saja contoh sila ke lima adalah 'Kesejahteraan bagi Seluruh Rakyat Indonesia', coba ada berapa anggota DPR RI, anggota DPRD yang ditangkap KPK. Berapa jumlah gubernur, walikota, bupati yang ditangkap oleh KPK. Itu yang ketahuan, yang tidak ditangkap berapa. Mengamalkan Pancasila nggak itu," kritiknya.
Padahal, semestinya para wakil rakyat dan kepala daerah yang mendekam di komisi anti rasuah itu sadar bahwa aturan dan perundang-undangan dibuat untuk kepentingan rakyat.
"Jadi lapisannya macam-macam. Sebagai rumusan tidak dihormati oleh sejumlah orang, sebagai dasar negara tidak dipegang, tanpa malu-mal u dilanggar semua atau dilanggar semau-maunya. Dan itu sudah lama," lanjutnya.
Menurut dia, awal mula Pancasila sebagai dasar negara dilupakan karena ulah penguasa Orde Baru menyalahgunakan. Pancasila justru dimanfaatkan untuk melanggengkan kekuasaannya. Makanya setelah orde baru tumbang, Pancasila seakan benar-benar dilupakan oleh mayoritas bangsa Indonesia sendiri.
"Lupanya itu kebablasan," imbuhnya.
Namun ia melihat pemerintahan Jokowi menyadari betul keadaan itu dengan membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).
"Pak Yudi Latif ketuanya. Ini tidak akan dibuat kalau Pancasila tidak dilupakan," tukas Mgr Ignatius.[wid]

Berita Lainnya Selengkapnya