Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Aziz Khawatir Kebijakan Impor Beras Rugikan Petani

Aziz Khawatir Kebijakan Impor Beras Rugikan Petani NH Aziz Aziz Khawatir Kebijakan Impor Beras Rugikan Petani Aziz memaparkan...

Aziz Khawatir Kebijakan Impor Beras Rugikan Petani

NH Aziz

Aziz Khawatir Kebijakan Impor Beras Rugikan Petani

Aziz memaparkan tidak ada alasan mendesak bagi pemerintah untuk melakukan impor beras dari Vietnam dan Thailand.

Aziz Khawatir Kebijakan Impor Beras Rugikan PetaniTRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWANBakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), resmi mendaftar sebagai pasangan calon di Kantor KPU Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel (8/1/2018).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kebijakan pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang melakukan impor beras khusus sebesar 500 ribu ton dikhawatirkan merugikan petani. Langkah pemerintah itu sangat disayangkan.

Pasalnya, stok beras di beberapa daerah produsen, seperti Sulsel, malah sangat melimpah. Kebijakan impor menjelang masa panen malah berpotensi membuat harga beras anjlok.

Anggota Komisi II DPD RI, Aziz Qahhar Mudzakkar, merupakan salah satu wakil rakyat yang secara tegas menolak kebijakan impor beras.

Di tengah kesibukannya sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Sulsel, Aziz tidak pernah melalaikan tugasnya.

Hal itu dibuktikan dengan memperjuangkan hak rakyat dalam rapat bersama Kemendag dan Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu, 17 Januari.

"Saya tetap melaksanakan kewajiban saya sebagai wakil rakyat meski disibukan dengan agenda padat di Sulsel sebagai bakal calon wakil gubernur. Tugas sebagai anggota DPD tidak pernah saya tinggalkan karena ini tentang kepercayaan publik. Nah, soal polemik impor beras itu, sikap saya sangat jelas dan tegas yakni menolak," kata pasangan Nurdin Halid (NH) ini, Rabu, (17/1/2018).

Dalam rap at tersebut, Aziz memaparkan tidak ada alasan mendesak bagi pemerintah untuk melakukan impor beras dari Vietnam dan Thailand.

Toh, persedian beras di daerah produsen masih mencukupi untuk dipasok ke daerah yang mengalami kelangkaan stok.

Contohnya, Sulsel yang selalu mengalami surplus beras dapat memenuhi kebutuhan provinsi lain. Terlebih, tidak lama lagi sejumlah daerah di Sulsel akan memasuki masa panen.

Selain tegas menolak kebijakan impor beras, Aziz menyatakan empat pernyataan sikap menanggapi polemik impor beras.

Di antaranya yakni meminta pertanggungjawaban Kemendag dan Bulog terkait impor beras; meminta penjelasan Menteri Pertanian (Amran Sulaiman) atas program cetak sawah dan subsidi pupuk yang toh tetap berujung pada kebijakan impor beras; serta meminta Bulog dapat dikembalikan kepada fungsi dan kewenangannya.

"Saya juga meminta pemerintah menguatkan aturan agar Bulog dapat menyerap beras petani sesuai target," tutup senator asa l Sulsel tiga periode tersebut.(*)

Penulis: Abdul Azis Editor: Anita Kusuma Wardana Ikuti kami di Tinggal Hitungan Hari Menikah, Calon Suami Dijemput Ajal, "Mau Aku Kemanakan Gaun Pengantinku Bang" Sumber: Google News Wakil Rakyat

Reponsive Ads