Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Cerita Moeldoko Ancam Prajuritnya untuk Bersikap Netral Dalam ...

Cerita Moeldoko Ancam Prajuritnya untuk Bersikap Netral Dalam ... Pilkada Serentak Cerita Moeldoko Ancam Prajuritnya untuk Bersi...

Cerita Moeldoko Ancam Prajuritnya untuk Bersikap Netral Dalam ...

Pilkada Serentak

Cerita Moeldoko Ancam Prajuritnya untuk Bersikap Netral Dalam Pemilu

Tapi apa yang saya lakukan, saya betul-betul berposisi netral, sikap politik saya waktu itu

Cerita Moeldoko Ancam Prajuritnya untuk Bersikap Netral Dalam PemiluSeno Tri Sulistiyono/Tribunnews.comMoeldoko

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎ Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko pernah mengancam prajuritnya agar bersikap netral saat pelaksanaan pemilihan umum, baik kepala daerah maupun pemilihan presiden.

‎Menurutnya, saat dirinya menjabat Panglima TNI, sedang berlangsung Pilpres 2017, dimana satu calon merupakan mantan TNI dan masyarakat cende rung mecurigai sikap TNI tidak akan netral.

"Tapi apa yang saya lakukan, saya betul-betul berposisi netral, sikap politik saya waktu itu, TNI tidak bisa dipengaruhi dan tidak mau dipengaruhi siapapun," ujar Moeldoko yang kini menjadi Kepala Staf Kepresidenan saat acara seminar nasional Pilkada Damai 2018 di Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Pernyataan tersebut, kata Moeldoko, merupakan pesan untuk semua pihak di luar institusi TNI, dengan keras meminta jangan mencoba-coba mempengaruhi prajurit TNI dalam kontek politik praktis.

‎"Pesan ke dalam (TNI), eh lu jangan macem-macem prajurit, macem-macem coba keluar perintah saya selaku Panglima TNI, leher kamu saya akan gorok, dengan pernyataan itu semuanya dalam posisi terkunci dan tidak main-main," tutur Moeldoko.

Baca: Airlangga Hartarto Naikkan Elektabilitas Partai Golkar

Moeldoko melihat, sejak dulu TNI telah disiapkan untuk berposisi netral dan diharapkan masyarakat t idak perlu lagi mencurigai TNI saat berlangsung pemilihan umum di seluruh Tanah Air.

"Kalau ada pimpinan-pimpinan TNI yang aneh-aneh, saya kira dikritisi saja agar tidak bablas, saya pikir dalam kondisi negara sudah keterbukaan, siapapun boleh mengkoreksi siapapun," papar Moeldoko.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono Editor: Johnson Simanjuntak Ikuti kami di Beli 6 Donat di Toko Roti di Tangerang, Wanita Ini Ngamuk Dapat 'Item Gaib', Begini Reaksi Karyawan Sumber: Google News Pemilu

Reponsive Ads