Aktivis Perempuan Muhammadiyah Sesalkan perseteruan kader Muhammadiyah. Sikap Defy Indiyanto Budiarto yang menjadi pendukung ke...
Aktivis Perempuan Muhammadiyah Sesalkan perseteruan kader Muhammadiyah.
Sikap Defy Indiyanto Budiarto
yang menjadi pendukung kekuasaan dan mengklaim dirinya sebagai barisan pengagum Presiden Jokowi di muhammadiyah dan menyatakan bahwa Presiden Jokowi selama ini telah berkerja dengan sungguh sungguh untuk membangun negeri Indonesia,adalah suatu sikap yang memprihatinkan yang dilakukan kader Muhammadiyah. sebab sikap ini tidak mencerminkan kader sejati Muhammadiyah karena salah satu sikap kader Muhammadiyah yang sudah melekat dan mendarah daging dalam sanubari setiap kader yaitu tidak pernah menjilat dengan kekuasaan, hal itu dikatakan oleh aktivis Perempuan Muhammadiyah Aisyah Ulfa Syafii
Rasanya kok risih saja ditengah realitas keterpurukan rakyat kok masih menari nari dengan lagu yang semu, hanya sekedar mendapatkan iming iming kekuasaan harus menutupi nurani, menutupi suara kebenaran. urainya
Kalimat " Amar makruf Nahi Munkar" bukan hal asing bagi para aktivis bahkan yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah sekolah Muhammadiyah, maupun menjadi aktivis di lingkungan Muhammadiyah.
Makanya kita sangat menyesalkan ungkapan yang bukan seperti jiwanya kader Muhammadiyah, apalagi gara gara membela penguasa saat ini defy sampai bersiteru dengan Ketua Komunitas Anak Muhammadiyah yang konsisten menegakan Amar makruf Nahi Munkar. Saya sudah bertemu langsung saudara Amirullah Hidayat adalah mantan Relawan Jokowi yang sudah taubat, dia sempat mengalami pergolakan batin yang luarbiasa begitu mengetahui negara ini seperti dipermainkan dan tunduk pada kekuatan kedzaliman yang berdiri dibelakang penguasa.
Mustinya kita berikan dukungan dan simpati atas keberanian saudara kita Amirullah Hidayat yang tegas dan komitmen di garis kebenaran. Ujar Aisyah
Apalagi kita ketahui saat ini kehidupan kebangsaan mengalami kemerosotan, dari ekonomi, politik, hukum dari segala penjuru sudah memprihatinkan.
Lagi lagi rakyat kecil yang menjadi korban, mahalnya harga listrik, LPG 3 Kg sangat langka, rakyat harus antri untuk memdapatkannya,belum kebutuhan lainnya, maka menurut saya pemerintahan seperti ini sudah tidak bisa di lanjutkan.
Aisyah mengingatkan jika penguasa sibuk bermain dengan pencitraan terus,bikin rakyat mual dan sudah kehilangan kepercayaan terhadap penguasa yang tak peka terhadap ekonomi rakyat namun justeru memberikan peluang sebesar besarnya bagi penjajahan baru di negeri yang kita cintai ini. tegas Aisyah Ulfa yang sedari kecil dididik dibawah naungan pendidikan persyarikatan Muhammadiyah dan pernah aktif di organisasi Muhammadiyah mulai tapak suci, IPM dan IMM ini.
Tidak ada komentar