Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Ketua Komisi III: Citra DPR Sudah Negatif, Harus Lebih Tunjukkan ...

Ketua Komisi III: Citra DPR Sudah Negatif, Harus Lebih Tunjukkan ... ANTARA FOTO / WAHYU PUTRO A Anggota dewan yang menolak RUU terkait Perp...

Ketua Komisi III: Citra DPR Sudah Negatif, Harus Lebih Tunjukkan ...

Anggota dewan yang menolak RUU terkait Perppu Ormas meninggalkan ruangan sidang ketika Mendagri Tjahjo Kumolo membacakan laporan pandangan pemerintah dalam pengesahan RUU terkait Perppu Ormas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/10/2017). Rapat Paripurna DPR menyetujui Perppu Ormas menjadi undang-undang dengan opsi voting. Tujuh fraksi menyetujui pengesahan Perppu tersebut, yakni PDIP, Golkar, Demokrat, PKB, PPP, NasDem, dan Hanura, sementara Gerindra, PAN, dan PKS menolak. ANTARA FOTO / WAHYU PUTRO A Anggota dewan yang menolak RUU terkait Perppu Ormas meninggalkan ruangan sidang ketika Mendagri Tjahjo Kumolo membacakan laporan pandangan pemerintah dalam pengesahan RUU terkait Perppu Ormas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/10 /2017). Rapat Paripurna DPR menyetujui Perppu Ormas menjadi undang-undang dengan opsi voting. Tujuh fraksi menyetujui pengesahan Perppu tersebut, yakni PDIP, Golkar, Demokrat, PKB, PPP, NasDem, dan Hanura, sementara Gerindra, PAN, dan PKS menolak.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengajak seluruh anggota dewan untuk bekerja lebih keras, lebih produktif, dan lebih menunjukan kontribusinya pada tahun 2018.

Ia memahami jika selama ini publik cenderung lebih banyak mempersepsikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara negatif. Citra tersebut, menurutnya, memang sudah ada sejak puluhan tahun, ketika parlemen dipaksa menerapkan demokrasi terpimpin.

Meskipun, citra negatif tersebut bukan berarti DPR tak berbuat apapun.

"Sudah menjadi fakta bahwa DPR telah berkon tribusi. Namun, publik menilai kontribusi DPR sejauh ini masih sangat-sangat minimal," ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Senin (1/1/2018).

Ia mencontohkan, dari segi fungsi legislasi, publik kerap menilai produktivitas DPR dari capaian Program Legislasi Nasional ( Prolegnas). Bahkan, muncul kesan di publik bahwa anggota dewan cenderung sibuk dengan masalah politik praktis serta mengesampingkan tugasnya sebagai wakil rakyat dan legislator.

Baca juga : Korupsi dan Rapor Merah untuk DPR dan Parpol

Di samping itu, hasil survei oleh Global Corruption Barometer (GCB) yang disusun Transparency International juga pernah menyimpulkan bahwa masyarakat sudah menilai DPR sebagai lembaga negara paling korup. Survei GCB tersebut dilaksanakan pada periode April - Juni 2016 di 31 provinsi di Indonesia.

Namun, Bambang melihat kritik tersebut merupakan bagian dari kepedulian publik terhadap DPR agar lebih menunjukan kinerja yang mumpuni.

"Kinerja yang mumpuni bisa diwujudkan jika DPR berani melakukan perubahan dan pembaruan, sebagaimana perubahan dan pembaruan yang coba terus dilakukan oleh pemerintah pusat, sejumlah institusi negara dan sejumlah pemerintah daerah," kata dia.

Tantangan 2018

Sebanyak 50 Rancangan Undang-Undang masuk ke daftar Prolegnas 2018. Publik kemudian banyak mempertanyakan apakah DPR bisa menyelesaikan pembahasan 50 RUU tersebut di tahun ini. Hal itu dinilai tak memungkinkan mengingat sudah mulai memasuki tahun politik dan berkaca pada tahun-tahun yang lalu, kinerja legislasi DPR kerap tak memuaskan publik.

"Masalahnya terpulang kepada DPR. Masyarakat yakin bahwa jika bijaksana dalam mengelola beban kerja dan alokasi waktu, DPR akan bisa menyelesaikan pembahasan 50 RUU itu. Inilah tantangan sekaligus harapan masyarakat," ujar Bambang.

Baca juga : 5 Drama Politik di DPR Sepanjang 2017

Sementara itu, dari fungsi anggaran, Bambang mengingatkan agar seluruh anggota dewan berupaya mengkritisi semua kementerian dan lembaga pemerintahan. Namun, kritik tersebut adalah kritik yang konstruktif.

"Tanpa mengurangi fungsi pengawasan, DPR juga harus mengharmonisasi kemitraan antara komisi-komisi di DPR dengan semua Kementerian dan Lembaga. Negara butuh penguatan sinergi antara DPR dengan pemerintah," ujar Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII itu.

Di samping itu, kata Bambang, publik juga berharap DPR bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya membangun dan meningkatkan konektivitas yang sedang diwujudkan pemerintah. Misalnya dengan membangun infrastruktur jalan, perkeretaapian, bandar udara, pelabuhan, bendungan dan irigasi.

Selain itu, negara juga sedang berupaya meningkatkan elektrifikasi nasional serta memperluas dan meningkatkan efektivitas jaringan telekomunikasi.

"Upaya mewujudkan konektivitas menggambarkan betapa sibukny a Indonesia dewasa ini. Idealnya, DPR juga mengambil bagian dalam kesibukan itu agar terbentuk persepsi dibenak publik tentang DPR yang kontributif dan produktif," ujar Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa II (Jateng dan DIY) itu.

Kompas TV Kembang api mewarnai buka tahun 2018.

Berita Terkait

PPP Akan Inisiasi Revisi UU Ormas Masuk Prolegnas 2018

RUU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Masuk Prolegnas Prioritas 2018

Prolegnas Prioritas 2018, 47 dari 50 RUU adalah Limpahan 2017

RUU Ormas Tidak Masuk Prolegnas Prioritas 2018

ICJR: 8 RUU Terkait Pidana Dalam Proleg nas 2018 Perlu Dikawal Serius

Terkini Lainnya

Kota Tua Jadi Pilihan Warga Mengisi Liburan Sekolah Anak

Kota Tua Jadi Pilihan Warga Mengisi Liburan Sekolah Anak

Megapolitan 02/01/2018, 16:42 WIB Parlemen Israel Tetapkan Ambang Batas Voting Terkait Yeru   salem

Parlemen Israel Tetapkan Ambang Batas Voting Terkait Yerusalem

Internasional 02/01/2018, 16:42 WIB Polisi Kantongi Identitas Pelaku Peledakan Bom Polsekta Bontoala

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Peledakan Bom Polsekta Bontoala

Regional 02/01/2018, 16:25 WIB Senyum dan Tawa Jennifer Dunn Setelah Tertangkap karena Narkoba

Senyum dan Tawa Jennifer Dunn Setelah Tertangkap karena Narkoba

Megapolitan 02/01/2018, 16:25 WIB Jennifer Dunn: Maaf Semuanya, Aku Menyesal...

Jennifer Dunn: Maaf Semuanya, Aku Menyesal...

Megapolitan 02/01/2018, 16:16 WIB Makna Unik Nama Putri Ibas-Aliya Rajasa, Gayatri Idalia Yudhoyono

Makna Unik Nama Putri Ibas-Aliya Rajasa, Gayatri Idalia Yudhoyono

Nasional 02/01/2018, 16:13 WIB Jennifer Dunn Beli 1 Gram Sabu Rp 850.000, Terungkap karena Chat

Jennifer Dunn Beli 1 Gram Sabu Rp 850.000, Terungkap karena Chat

Megapolitan 02/01/2018, 16:10 WIB Pernah Datang ke Djan Faridz, Sudirman Said Tak Takut Ditinggal PPP

Pernah Datang ke Djan Faridz, Sudirman Said Tak Takut Ditinggal PPP

Nasional 02/01/2018, 16:06 WIB Anies Mau Kereta Bandara Terintegrasi Transportasi Umum

Anies Mau Kereta Bandara Terintegrasi Transportasi Umum

Megapolitan 02/01/2018, 16:05 WIB Anak Absen Sekolah Tanpa Keterangan, Orangtua Di Kota Ini Kena Denda

Anak Absen Sekolah Tanpa Keterangan, Orangtua Di Kota Ini Kena Denda

Internasional 02/01/2018, 16:01 WIB Penampakan Akses Pejalan Kaki dari Stasiun Sudirman ke Sudirman Baru

Penampakan Akses Pejalan Kaki dari Stasiun Sudirman ke Sudirman Baru

Megapolitan 02/01/2018, 15:59 WIB Jajal Kereta Bandara, Jokowi Dapat Keluhan dari Disabilitas

Jajal Kereta Bandara, Jokowi Dapat Keluhan dari Disabilitas

Nasional 02/01/2018, 15:58 WIB Truk Tabrak Penjual Ikan dan Tembok Masjid, Satu Orang Tewas

Truk Tabrak Penjual Ikan dan Tembok Masjid, Satu Orang Tewas

Regional 02/01/2018, 15:50 WIB Survei SMRC: 74,3 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi

Survei SMRC: 74,3 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi

Nasional 02/01/2018, 15:48 WIB Sandiaga: Sidak Bukan Inspeksi Mendadak, tetapi Silaturahim Mendadak

Sandiaga: Sidak Bukan Inspeksi Mendadak, tetapi Silaturahim Mendadak

Megapolitan 02/01/2018, 15:34 WIB Load MoreSumber: Google News Wakil Rakyat

Tidak ada komentar

Latest Articles