Parlemen Israel Setuju Hukuman Mati Tapol Palestina Diberlakukan Parlemen Israel Setuju Hukuman Mati Tapol Palestina Diberlakukan ...
Parlemen Israel Setuju Hukuman Mati Tapol Palestina Diberlakukan Reporter:
Terjemahan
Editor:Maria Rita Hasugian
Jumat, 5 Januari 2018 13:12 WIBTEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Is rael, Knesset, setuju RUU hukuman mati bagi tahanan politik atau tapol Palestina yang terlibat operasi melawan Israel untuk menjadi undang-undang.
Sebanyak 52 anggota Knesset memberikan suara dukungan terhadap RUU itu dan 49 menolaknya. Dari hasil suara itu, Knesset memutuskan pada Rabu, 3 Januari 2017, untuk menyetujuinya.
Baca: Berkomplot dengan Israel, 6 Pria Palestina Dihukum Mati Hamas
RUU hukuman mati bagi narapidana politik Palestina diusulkan pemimpin partai politik sayap kanan Jewish Home Party, Naftali Bennet.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mendukung RUU ini. Sebab, menurut dia, akan meningkatkan efek pencegahan bagi Israel.
Melalui siaran televisi, Lieberman, yang merupakan kelahiran Moldovan, menegaskan bahwa UU ini nantinya akan menyasar secara khusus warga Palestina yang terlibat penyerangan terhadap warga Israel dan prajurit militer Israel.
Baca: Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina
Pengacara internasional, Yasser al-Amouri, mengatakan UU yang dimajukan Israel mencederai prinsip dasar hukum internasional.
"Konflik antara Palestina dan Israel bukan kriminal, melainkan nasionalis. Ini artinya Israel tidak akan dapat menghukum mati tahanan Palestina berdasarkan peraturan Konvensi Jenewa Keempat terkait dengan pemberlakuan para tawanan perang," ujar Al-Amouri menegaskan seperti dikutip dari Middle East Monitor, 4 Januari 2018.
Baca: Remaja Palestina Ini Terancam Dihukum Mati oleh Israel
Gagasan membuat undang-undang memberlakukan hukuman mati terhadap tapol Palestina disuarakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setahun lalu. Netanyahu saat itu merespons demo atas kematian tiga polisi Israel yang diserang warga Palestina tahun lalu. "Darah teroris di tangan mereka," kata Netanyahu saat itu.
TerkaitIsrael Ultimatum Imigran Afrika: Keluar atau Dipenjara
2 hari laluBegini Langkah Israel Kuasai Yerusalem dan Usir Palestina
2 hari laluParlemen Israel Loloskan RUU Yerusalem, Warga Palestina Diusir
3 hari laluIsrael Menahan Wakil Ketua Parlemen Palestina
3 hari laluHasil Studi: Islam di Amerika Serikat Agama Terbesar Kedua
2 jam laluIran: CIA, Mossad dan Arab Saudi di Balik Demonstrasi
4 jam laluParlemen Israel Setuju Hukuman Mati Tapol Palestina Diberlakukan
6 jam laluHina Raja Thailand, Wanita Tunanetra Dipenjara 18 Bulan
7 jam laluPuluhan Sukarelawan Sunni Tergabung dal am Abbas Fighting Division
3 jam laluPemuda Palestina Kampanyekan Salat Subuh Berjamaah di Masjid
4 jam laluPuluhan Peserta Ikuti Kontes Kaligrafi Tahun Baru di Jepang
4 jam laluRibuan Penerbangan di AS Dibatalkan Akibat Badai Salju
5 jam laluDonald Trump vs Kim Jong-un: Perang Kata yang Tak Kunjung Usai
1 hari laluSeekor Anjing Diselamatkan dari Es di Sungai yang Membeku
13 hari laluProtes di Bethlehem, Usai Keputusan Trump Tentang Yerusalem
13 hari laluSebuah Kapal Feri Tenggelam, 88 Penumpang Hilang
14 hari lalu terpopulerHina Raja Thailand, Wanita Tunanetra Dipenjara 18 Bulan
Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...
Saudi, Iran, Cina, Myanmar Masuk Daftar Negara Intoleran AS
Trump Setuju Latih an Perang Korea Ditunda, Pentagon Bilang Ini
ISIS Kecam Hamas, Israel dan Trump lewat Video Eksekusi
Polisi dan Ahli Transportasi Desak DKI Buka Jalan Jatibaru Raya
Harga Minyak Dunia Naik, Subsi di BBM Sedot Dana Infrastruktur?
Setelah Blok Mahakam di Tangan Pertamina
KPK Percepat Pengusutan Kasus E-KTP dan BLBI
Hasil Studi: Islam di Amerika Serikat Agama Terbesar Kedua
2 jam lalu16 Tentara Israel Bunuh Diri Selama 2017
4 jam laluISIS Kecam Hamas, Israel dan Trump lewat Video Eksekusi
5 jam laluIran: CIA, Mossad dan Arab Saudi di Balik Demonstrasi
5 jam laluLangka, Korea Utara--Korea Selatan Bakal Berdialog 9 Januari
5 jam laluSaudi, Iran, Cina, Myanmar Masuk Daftar Negara Intoleran AS
6 jam laluPilot India Berkelahi Saat Pesawat Terbang Bawa 338 Orang
7 jam laluParlemen Israel Setuju Hukuman Mati Tapol Palestina Diberlakukan
7 jam laluKampus Saudi Buka Kelas Mengemudi Perempuan, Cari Instruktur
7 jam laluPengacara Trump Coba Blokir Buku Kontroversial, Penerbit Lanjut
7 jam laluAnak, Istri, dan Keponakan Setya Novanto dalam Kasus E-KTP
Nama anak, istri, dan keponakan Setya Novanto berada di pusaran rasuah e-KTP lewat PT Murakabi Sejahtera.
Sumber: Google News Parlemen
Tidak ada komentar