Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa ...

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa Reporter:

Antara

Editor:

Yudono Yanuar

Selasa, 23 Januari 2018 17:57 WIB
Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menolak keputusan Parlemen Eropa yang tetap menyetujui penghent ian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.

Pemerintah Indonesia mengemukakan kekecewaan atas tindakan Parlemen Eropa tersebut, demikian siaran pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.

Baca juga: BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

Pemerintah Indonesia menilai kebijakan, yang tercermin dalam pemungutan suara di Parlemen Eropa terhadap Rancangan Undang-Undang Petunjuk tentang Promosi Penggunaan Energi dari Sumber Terbarukan, sebagai diskriminatif.

Pemerintah Indonesia memahami bahwa keputusan Parlemen Eropa tersebut belum menjadi kebijakan akhir. Namun, keputusan tersebut akan mempengaruhi pandangan konsumen di Uni Eropa.

Selain itu, keputusan Parlemen Eropa juga dapat memberikan tekanan politik bagi negara-negara anggota Uni Eropa dan berbagai institusinya dalam pembentukan sikap terhadap kelapa sawit sebagai salah satu sumber energi terbarukan.

Indonesia menyayangkan bahwa Parlemen Eropa melakukan tindakan diskriminatif terhadap produk sawit tidak hanya sekali tetapi berulang kali.

Contoh terakhir adalah resolusi tentang "Minyak Sawit dan Penggundulan Hutan Hujan" dengan kesimpulan yang melenceng dan bias terhadap kelapa sawit.

Parlemen Eropa secara konsisten tidak mengindahkan fakta bahwa kelapa sawit memiliki efisiensi dan produktivitas sangat tinggi yang berpotensi menyumbang konservasi lingkungan dalam jangka panjang sebagai "global land bank" bila dibandingkan dengan minyak sayur lainnya.

Kelapa sawit juga 10 kali lipat lebih efisien dalam pemanfaatan lahan dibandingkan dengan minyak rapeseed Eropa.

Oleh karena itu, kebijakan untuk menghilangkan kelapa sawit dari program biofuel sebagai sumber energi terbarukan merupakan kebijakan perdagangan yang proteksionis daripada upaya pelestarian lingkungan semata. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjamin dan mempertahankan man faat ekonomi, sosial, dan lingkungan dari pengembangan kelapa sawit melalui berbagai kebijakan dan regulasi.

ANTARA

Terkait
  • Menteri Darmin Targetkan Peremajaan Sawit Capai 185 Ribu Hektare

    Menteri Darmin Targetkan Peremajaan Sawit Capai 185 Ribu Hektare

    3 hari lalu
  • Uni Eropa Putuskan Uber I   kuti Regulasi Perusahaan Taksi

    Uni Eropa Putuskan Uber Ikuti Regulasi Perusahaan Taksi

    33 hari lalu
  • Alasan Uni Eropa Jatuhkan Denda USD 1 Miliar ke Google

    Alasan Uni Eropa Jatuhkan Denda USD 1 Miliar ke Google

    27 Juni 2017
  • Sentuh Level Tertinggi, Euro di Atas Level 1,1 Terhadap Dolar AS

    Sentuh Level Tertinggi, Euro di Atas Level 1,1 Terhadap Dolar AS

    17 Mei 2017
  • Rekomendasi
  • Jokowi Jengkel Pengurusan Izin di Daerah Molor Hingga 775 Hari

    Jokowi Jengkel Pengurusan Izin di Daerah Molor Hingga 775 Hari

    1 jam lalu
  • Mainan Impor Bisa Tanpa SNI Asal Penuhi Syarat Berikut

    Mainan Impor Bisa Tanpa SNI Asal Penuhi Syarat Berikut

    22 jam lalu
  • Susi Geram Impor Garam 3,7 Juta Ton Tak Sesuai Rekomendasinya

    Susi Geram Impor Garam 3,7 Juta Ton Tak Sesuai Rekomendasinya

    1 hari lalu
  • Menkeu Lantik Agus Haryanto Sebagai Sekjen Depkeu

    Menkeu Lantik Agus Haryanto Sebagai Sekjen Depkeu

    1 hari lalu
  • Foto
  • Sambut Imlek, Antam Luncurkan Emas Bergambar Anjing

    Sambut Imlek, Antam Luncurkan Emas Bergambar Anjing

    4 hari lalu
  • Saat Sandiaga Uno Berkunjung ke JakGrosir

    Saat Sandiaga Uno Berkunjung ke JakGrosir

    12 hari lalu
  • Menteri Enggartiasto Lukita Resmikan    Operasi Pasar Beras

    Menteri Enggartiasto Lukita Resmikan Operasi Pasar Beras

    13 hari lalu
  • Melihat Progres Pembangunan LRT di Kelapa Gading

    Melihat Progres Pembangunan LRT di Kelapa Gading

    14 hari lalu
  • Video
  • Senja Kala Pabrik Pengolah Kulit Kina Satu-Satunya di Indo   nesia

    Senja Kala Pabrik Pengolah Kulit Kina Satu-Satunya di Indonesia

    2 hari lalu
  • Naela Ali, Ilustrator yang Suka Tema Kebudayaan Jepang dan Kucing

    Naela Ali, Ilustrator yang Suka Tema Kebudayaan Jepang dan Kucing

    2 hari lalu
  • 4 Tahun Penantian, Akhirnya Indonesia Bisa Ekspor Manggis ke Cina

    4 Tahun Penantian, Akhirnya Indonesia Bisa Ekspor Manggis ke Cina

    3 hari lalu
  • Bulog Jateng Tidak Mendistribusikan Beras Impor

    Bulog Jateng Tidak Mendistribusikan Beras Impor

    3 hari lalu
  • terpopuler
  • 1

    Skema Pensiun PNS Berubah, Menteri PANRB Jamin Lebih Baik

  • 2

    Mainan Impor Bisa Tanpa SNI Asal Penuhi Syarat Berikut

  • 3

    Ini Aturan Baru Bea Cukai Terkait Impor Mainan Wajib SNI

  • 4

    Gempa Guncang Jakarta, Analis: Perdagangan Saham Normal

  • 5

    Sri Mulyani: Bitcoin Rawan Digunakan untuk Pencucian Uang

  • Fokus
  • Pegawai Federal AS Senang Penutupan Pemerintahan Trump Usai

    Pegawai Federal AS Senang Penutupan Pemerintahan Trump Usai

  • Kebijakan Menampung Pedagang Tanah Abang di Jalan, Ini Sanksinya

    Kebijakan Menampung Pedagang Tanah Abang di Jalan, Ini Sanksinya

  • Wiranto Diminta Turun Tangan Selesaikan Konflik di Hanura

    Wiranto Diminta Turun Tangan Selesaikan Konflik di Hanura

  • Berujung ke Mana Gaduh Rusun DP Nol Rupiah Anies Baswedan

    Berujung ke Mana Gaduh Rusun DP Nol Rupiah Anies Baswedan

  • Terkini
  • Aturan SNI Direvisi, Penjual Mainan Impor Skala Besar Dirugikan

    Aturan SNI Direvisi, Penjual Mainan Impor Skala Besar Dirugikan

    40 menit lalu
  • Operasi Simpatik Kemenhub, Taksi Online Diminta Pasang Stiker

    Operasi Simpatik Kemenhub, Taksi Online Diminta Pasang Stiker

    54 menit lalu
  • Akui Kekurangan, Garuda Indonesia Akan Tambah 122 Pilot

    Akui Kekurangan, Garuda Indonesia Akan Tambah 122 Pi lot

    57 menit lalu
  • BEI Sebutkan 3 Tantangan Pelaku Pasar Modal Indonesia di 2018

    BEI Sebutkan 3 Tantangan Pelaku Pasar Modal Indonesia di 2018

    1 jam lalu
  • Waskita Berencana Jual Piutang Proyek LRT Palembang Tahun Ini

    Waskita Berencana Jual Piutang Proyek LRT Palembang Tahun Ini

    1 jam lalu
  • Gempa di Banten, PU: Kami Sudah Kirim Tim

    Gempa di Banten, PU: Kami Sudah Kirim Tim

    1 jam lalu
  • Beredar Foto Sri Mulyani Miliki Bitcoin, Kemenkeu: Itu Hoax Besar

    Beredar Foto Sri Mulyani Miliki Bitcoin, Kemenkeu: Itu Hoax Besar

    1 jam lalu
  • Garuda Indonesia Akan Perluas Rute Penerbangan Domestik dan Luar Negeri

    Garuda Indonesia Akan Perluas Rute Penerbangan Domestik dan Luar Negeri

    1 jam lalu
  • Jokowi Jengkel Pengurusan Izin di Daerah Molor hingga 775 Hari

    Jokowi Jengkel Pengurusan Izin di Daerah Molor hingga 775 Hari

    2 jam lalu
  • Larang Bitcoin, Bank Indonesia Siapkan Sanksi

    Larang Bitcoin, Bank Indonesia Siapkan Sanksi

    2 jam lalu
  • Selengkapnya Grafis

    Merencanakan Perjalanan, Siapkan Duit untuk 10 Kota Termahal Ini

    Kalau ingin merencanakan perjalanan, siap-siaplah merogoh kocek agak dalam jika kamu berkunjung ke 10 kota termahal di dunia ini.

    Sumber: Google News Parlemen

    Reponsive Ads