SBY Minta Penyelenggara Pemilu Antisipasi Kecurangan Hafidz Mubarak A Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pengant...
Hafidz Mubarak A Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pengantar sebelum melakukan rapat terkait revisi UU Ormas di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (30/10). Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat bersama anggota Fraksi Demokrat di DPR menggelar rapat internal untuk merumuskan materi revisi Undang-undang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang akan dis erahkan kepada pemerintah dan DPR. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/17.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berharap penyelenggaraan pilkada 2018 dan pemilu 2019 dapat mengatasi gangguan terhadap kedua pesta demokrasi itu.
Menurut SBY, baik pilkada 2018 atau pemilu 2019 memiliki kompleksitas dan tantangan yang tinggi. SBY mengatakan, Pilkada 2018 adalah merupakan yang terbesar atau paling banyak pesertanya karena dilaksanakan secara serentak.
Demikian juga pemilu 2019, yang menurut dia merupakan pemilu pertama baik pileg dan pilpres yang juga dilaksanakan secara serentak.
"Karenanya semua penyelenggara pemilu baik jajaran KPU, Bawaslu, DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum) harus merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan semua kegiatan pilkada dan pemilu dengan baik," kata SBY.
Baca juga : SBY: Perwira Aktif yang Terjun ke Politik Ada Aturannya, Jangan Dilanggar
Hal tersebut merupakan salah satu poin dari lima hal yang disampaikan SBY, dalam pernyataan politiknya di kantor Sekretariar DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018).
SBY menyatakan, jangan sampai penyelenggara pemilu melakukan kesalahan, apalagi pada hal yang bersifat prinsip. Jika ada permasalahan yang serius, jajaran KPU menurut pendapatnya harus mampu melakukan manajemen krisis untuk dapat mengatasi persoalan tersebut dengan baik.
Di era teknologi informasi digital ini, lanjut SBY, bisa saja terjadi kejahatan yang tujuannya menggagalkan pemilu, seperti melakukan pembobolan dan pengrusakan terhadap sistem informasi KPU.
Baca juga : Kata SBY, Jangan Hancurkan Pesaing dengan Kekuatan Uang dan Kekerasan
Puncaknya, lanjut dia, hasil suara bisa dimanipulasi atau diubah.
"KPU harus bisa mencegah dan mengatasinya jika gangguan seperti ini terjadi," ujar SBY.
Penyelenggara pemilu, menurut dia, harus memiliki integritas dan menjaga kualitas kerjanya. Sebab, lanjut SBY, dalam praktik sering beredar isu kecurangan dalam penghitungan suara. KPU misalnya, lanjut dia, juga sering dicurigai melakukan kolusi dengan pihak-pihak tertentu.
"Untuk itu KPU harus senantiasa transparan dan akuntabel dalam kegiatannya. Setiap langkahnya harus bisa diikuti oleh masyarakat luas," ujar SBY.
Kompas TV Kabar miring kini menerpa pasangan bakal Calon Gubernur Syaifullah Yusuf-Azwar Anas. Belakangan Azwar Anas dikabarkan mundur dari pencalonan.- Pilkada Serentak 2018
Tidak ada komentar