Survei SMRC, Menakar Arah Suara Generasi Milenial pada Pilpres ... Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan Presiden Joko Widodo berbincang deng...
Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017).
JAKARTA, KOMPAS.com â" Suara generasi milenial dengan rentan umur 17-34 tahun tak bisa dipandang sebelah mata dalam Pemilu 2019.
Sebab, menurut Saiful Mujani Research Consulting ( SMRC), saat ini setidaknya 34,4 persen masyarakat Indonesia ada di rentang umur emas tersebut.
Lantas ke mana arah perkiraan suar a generasi milenial ini pada Pilpres 2019 mendatang? Sebelum menjawab pertanyaan itu, SMRC terlebih dahulu mengerucutkan dua nama yang paling potensial maju dalam Pilpres 2019.
Dua nama tersebut adalah Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Saat ini, elektabilitas keduanya masih yang tertinggi di antara nama-nama lainnya.
"Dengan kata lain, lawan Pak Jokowi belum ada, kecuali yang lama, Pak Prabowo," kata Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
(Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Jokowi 53 Persen, Prabowo 33 Persen)
Berdasarkan survei SMRC yang melibatkan 1.059 responden di 34 provinsi pada Desember 2017 lalu, kecenderungan pemilih muda, yakni rentang umur di bawah 21 tahun hingga 25 tahun, lebih memilih Jokowi ketimbang Prabowo.
Dari 4,7 persen responden berumur di bawah 21 tahun, 45 persennya memilih Jokowi, 29 persen memilih Prabowo. Sementara 21 persen memilih nama di luar kedua nama tersebut, dan 6 persen belum tahu memilih siapa.
Naik ke tingkat umur yang lebih tua, yakni 22-25 tahun, dari 5,2 persen responden pada usia tersebut, 40 persen memilih Jokowi, 18 persen memilih Prabowo, 36 persen memilih nama di luar dua nama tersebut, dan 5 persen belum tahu akan memilih siapa.Sementara di tingkat umur 26-40 tahun, dari 33,9 persen responden di usia tersebut, 58 persen memilih Jokowi, 19 persen pilih Prabowo, 15 persen memilih calon lainnya, dan 8 persen belum tahu.
(Baca juga: Didukung Parpol tapi Elektabilitas Lambat Naik, Tantangan Jokowi Jelang 2019)
Dari ketiga kelompok umur itu, suara responden generasi milenial jelas arahnya lebih mengarah ke Jokowi.
Bahkan, reseponden yang memiliki rentang umur 40 tahun ke atas tetap lebih banyak memilih Jokowi ketimbang Prabowo.
Meski begitu, Djayadi mengatakan, ada perbedaan suara generasi muda untuk kedua tokoh itu. Untuk Jokowi, persentase suara pemilih tua lebih bes ar ketimbang pemilih muda.
Sementara itu untuk Prabowo, persentase suara pemilih muda justru lebih banyak ketimbang pemilih tua.
Bahkan, persentase suara reseponden yang berusia di bawah 21 tahun atau dikenal sebagai pemilih pemula juga banyak mengarah ke Prabowo sebesar 29 persen.
Meski tetap lebih kecil dari suara ke Jokowi sebesar 45 persen, angka itu lebih besar dari suara yang mengarah ke calon lainnya yang hanya sebesar 21 persen.
"Jadi pemilih milenial untuk Prabowo lebih banyak dari pemilih tuanya," kata Djayadi.
Secara kalkulasi, hasil survei SMRC dengan pertanyaan semi terbuka mencatat, 53,8 persen responden akan memilih Jokowi apabila Pilpres diadakan pada Desember 2017. Sementara yang memilih Prabowo hanya 18,5 persen dan calon lainnya tidak lebih dari 3 persen.
Survei SMRC dilakukan dengan wawancara lapangan pada 7-13 Desember 2017. Jumlah responden sebanyak 1.059 orang di 34 provinsi dengan margin of error se besar 3,1 persen.
Kompas TV Dari data Polmark Indonesia, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendominasi tingkat elektabilitas. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:- Jelang Pemilu 2019
Tidak ada komentar