Tidak Jadi Caleg Lagi, Ruhut Pilih jadi Relawan Jokowi KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Ruhut Sitompul turut mendukung calon gubernur dan w...
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Ruhut Sitompul turut mendukung calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 no urut 2 di kawasan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat, Sabtu (14/1/2017). Para relawan Ahokers (masa pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok) menyampaikan pesan damai dan anti-kekerasan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi nyentrik Ruhut Sitompul tak tertarik untuk kembali mendaftarkan diri sebagai calon legislatif untuk DPR RI periode 2019-2024.
Mantan anggota DPR RI dua periode dari Fraksi Demokrat ini mengaku sudah tak tertarik lagi menjadi wakil rakyat. Ruhut merasa sudah tidak nyaman dengan lingkungan kerja di Senayan.
"Aku tuh orang yang bebas. Tapi lingkungan susah untuk kerja karena aku enggak bisa kompromi kaitan dengan korupsi," kata Luhut kepada Kompas.com, Jumat (26/1/2018).
Ruhut mengatakan, alasan ini juga yang akhirnya membuat dia mundur dari DPR pada 2013 lalu. Ia lebih memilih fokus untuk menjadi tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang saat itu maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Namun, Ruhut harus menelan pil pahit karena pasangan tersebut kalah dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
(Baca juga: Resmi Diganti sebagai Anggota DPR, Ini K omentar Ruhut Sitompul)
Kini, Ruhut mengaku tengah sibuk membantu Presiden Joko Widodo. Meskipun ia mengakui tak mendapatkan gaji atau jabatan struktural di pemerintahan, namun Ruhut mengklaim banyak membantu di belakang layar.
"Bantu Pak Luhut, bantu Presiden," kata politisi kelahiran Medan ini.
Ruhut mengaku banyak membantu untuk meluruskan informasi yang salah di masyarakat terkait kepemimpinan Jokowi. Ia juga aktif memberikan saran dan masukan kepada pemerintah.
Menurut Ruhut, aktivitasnya sebagai relawan Jokowi ini akan terus ia lakukan meskipun tak diberi jabatan.
"Dia (Jokowi) selalu tiap ketemu aku bilang, 'Bapak sabar ya'. 'Oh enggak Pak, aku tetap bantu Bapak. Jangan khawatir. Aku akan bantu terus seperti sepuluh tahun aku pasang badan ke Pak SBY," kata Ruhut.
Ruhut juga menegaskan, saat ini statusnya masih sebagai kader Partai Demokrat. Hanya saja, ia tidak lagi aktif setelah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mencopotnya dari koordinator juru bicara Partai Demokrat.
(Baca juga: Ruhut: Kasihan Pak SBY...)
Meski begitu, Ruhut mengaku tetap memiliki hubungan yang baik dengan SBY. Pemeran Poltak dalam sinetron Gerhana ini juga menegaskan, ia tidak akan pindah partai meski banyak pinangan yang datang.
"Banyak (partai yang mengajak jadi caleg). Semua mau kasih nomor urut satu. Secara diplomatis, aku bilang Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir," kata Ruhut, yang juga pernah menjadi politisi Partai Golkar.
Tawaran yang datang itu, menurut Ruhut, tak terlepas dari kedekatannya dengan para ketua umum partai politik.
Ia mengaku dekat dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Partai Hanura Oesman Sapta Odang. Namun, semua tawaran yang datang dari partai-partai itu ia tolak secara halus.
"Aku bilang, 'Sudahl ah kasih kesempatan ke yang lain. Tapi jujur saja kalau aku dijadikan calon, paling tidak mereka sudah dapat satu kursi. Pasti menang'," kata Ruhut sambil tertawa.
Kompas TV Hasil suara versi quick count yang ketat semakin memperjelas adanya peta persaingan dari ketiga pasangan calon selama berkampanye hingga pemungutan suara.
Tidak ada komentar