Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Ahyar Jamin Koalisi Parpol Pendukungnya Solid

Ahyar Jamin Koalisi Parpol Pendukungnya Solid Bakal Calon Gubernur NTB, H. Ahyar Abduh (Suara NTB/dok) Ahyar Jamin Koalisi Parpol Penduk...

Ahyar Jamin Koalisi Parpol Pendukungnya Solid

Ahyar Jamin Koalisi Parpol Pendukungnya SolidAhyar Jamin Koalisi Parpol Pendukungnya Solid Bakal Calon Gubernur NTB, H. Ahyar Abduh (Suara NTB/dok) Ahyar Jamin Koalisi Parpol Pendukungnya Solid

8 Februari 2018 11:44 SUARANTB.com

Mataram (Suara NTB) â€" Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, H. Ahyar Abduh-Mori Hanafi. Tercatat sebagai bakal calon dengan dukungan partai politik... Ahyar Jamin Koalisi Parpol Pendukungnya Solid

Mataram (Suara NTB) â€" Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, H. Ahyar Abduh-Mori Hanafi. Tercatat sebagai bakal calon dengan dukungan partai politik paling gemuk. Dengan dukungan tujuh parpol, ia nyaris menguasai setengah total jumlah kursi di DPRD NTB.

Besarnya dukungan parpol tersebut tentu merupakan modal besar bagi pasangan Ahyar-Mori untuk mendulang suara maksimal di Pilkada serentak NTB 2018. Jika semua mesin politik gerbong parpol pengusung ini sama-sama bergerak maksimal, maka di atas kertas, kemenangan bagi pasangan ini sudah dalam genggamannya.

'); }());

Tapi faktanya, pengalaman di banyak daerah, besarnya dukungan parpol tidak berbanding lurus dengan hasil yang diperoleh. Tidak sendikit kandidat kepala daerah dengan dukungan koalisi parpol gemuk, justru ditumbangkan dan dikalahkan oleh calon yang didukung koalisi ramping.

Ahyar Abduh kepada Suara NTB perihal itu, mengaku sangat menyadari situasi itu. Besarnya dukungan parpol yang ia miliki sebagai kendaraan politik untuk bertarung di Pilkada NTB, tidak bisa dijadikan jaminan bahwa dirinya akan dapat memenangi Pilkada, jika tidak dikelola dengan baik.

Sebagai seorang politisi senior, dengan pengalaman puluhan tahun, ia sangat sadar, bahwa besarnya dukungan parpol, bagaikan dua sisi mata pisau. Besarnya dukungan parpol ini jika dikelola dengan baik, ia bisa menjadi senjata yang cukup ampuh untuk melumpuhkan kekuatan lawan dan memperoleh kemenangan. Tapi jika dikelola dengan buruk, ia sekaligus bisa menikam tuannya sendiri.

“Bagi saya itu modal besar. Itu sebuah kepercayaan bagi kami. Dan tentu sekali mesin politik akan bergerak dengan efektif tentu mana kala bisa dikelola secara maksimal,” ujarnya di arena “bau nyale” di Kaliantan, Jerowaru Lombok Timur, Selasa, 6 Februari 2018.

WaliKota Mataram dua periode ini mengaku, memiliki resep politik yang ampuh bagaimana agar mesin politik parpol pengusungnya bergerak dengan maksimalkan memenangkan pasangan Ahyar-Mori.

“Saya yakin masing-masing Ketua Partai, bisa bekerja sama untuk menggerakan mesin politik parpolnya dalam satu tujuan memenangkan Ahyar-Mori,” katanya.

Ahyar menuturkan saat ini, koalisi parpol pengusung memang belum terlalu maksimal bergerak. Karena di internal masing-masing parpol tengah melakukan konsolidasi dan merancang strategi. Mesin parpol koalisi dia perkirakan akan mulai jalan, setelah penetapan pasangan calon.

“Mereka (Ketua) partai koalisi ini sudah sepakat membentuk satu tim koalisi partai, yang diketuai oleh H. Ridwan Ridayat (Ketua DPD Partai Gerindra NTB). Nanti tim inilah yang akan diteruskan sampai ke kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan. Koalisi ini akan bermusyawarah dan berembuk untuk memengkan kita,” ungkapnya.

“Jadi kalau kader partai anggota koalisi ini bergerak solid dan bisa kerjasama maka Insya Allah bisa,” sambungnya. Dikatakan Ahyar, bahwa tantangan dari internal koalisi parpol pengusung untuk sementara ini, tidak terlalu berat untuk digerakkan.

Dengan dukungan koalisi tujuh partai, yakni Gerindra, PPP, PAN, PDI-P, Hanura, PBB dan PKPI pada dasarnya Ahyar-Mori sudah bisa mematakan kekuatannya di hampir semua daerah. Karena diketahui, bahwa di masing-masing daerah para kader parpol koalisi saat ini tengah menjabat sebagai kepala daerah aktif, yang tentu memiliki pengaruh besar untuk memenangkan Ahyar-Mori di daerah masing-masing.

Sebut saja, kepala daerah yang merupakan kader parpol anggota koalisi pengusung Ahyar-Mori yakni, kader Gerindra yang menjabat sebagai Wakil Bupati KLU, Syarifuddin. Kader PDI-P, yakni Husni Jibril, Bupati Sumbawa dan Musyafirin, Bupati KSB.

“Untuk yang itu kita sedang evaluasi perkembangan politiknya, sehingga kita belum bisa mengklaim kemenangan di satu daerah seperti parpol lainnya. Kita masih menghitungnya, belum bisa kita pastikan,” pungkasnya. (ndi)

BERITA TERKAIT :

  • DPRD NTB Segera Jadwalkan Tes HIV/AIDSDPRD NTB Segera Jadwalkan Tes HIV/AIDS
  • Tangkap Ika   n dengan Bahan Peledak, Nelayan di Sumbawa D...Tangkap Ikan dengan Bahan Peledak, Nelayan di Sumbawa D...
  • TGB dan Kejutan Pilkada NTBTGB dan Kejutan Pilkada NTB
  • Sakit, Satu Jemaah Haji Asal Bima Meninggal di Arab Sau...Sakit, Satu Jemaah Haji Asal Bima Meninggal di Arab Sau...
Sumber: Google News Parpol

Reponsive Ads