AS di Ambang Bangkrut, Parlemen Pertanyakan Pengeluaran Militer AS di Ambang Bangkrut, Parlemen Pertanyakan Pengeluaran Militer Muhaimin ...
AS di Ambang Bangkrut, Parlemen Pertanyakan Pengeluaran Militer
Muhaimin
A+ A- WASHINGTON - Para anggota Komite Layanan Bersenjata Parlemen Amerika Serikat (AS) mempertanyakan biaya pengeluaran militer yang dianggap membuat negara itu di ambang bangkrut.Reaksi para anggota parlemen itu muncul saat rapat bersama Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis. Dalam rapat, Mattis minta parlemen mendukung alokasi anggaran militer lebih banyak guna melawan negara-negara yang mengancam â eksperimen demokrasiâ Amerika.
âDi dunia yang terendam dalam perubahan dan ancaman yang meningkat, tidak ada tempat untuk berpuas diri,â kata Mattis dalam pernyataan pembukaannya di rapat bersama.
âRezim nakal seperti Korea Utara dan Iran, Islamic State (ISIS) dan kompetisi strategis jangka panjang dengan China dan Rusia,â lanjut Mattis merinci daftar ancaman yang dia maksud.
Dia berpendapat kurangnya dana bisa diprediksi akan mengikis keunggulan AS dalam teknologi dan peperangan. Dia lantas memohon kepada anggota parlemen untuk menyetujui anggaran untuk militer.
âTanpa didukung, alokasi yang dapat diprediksi, kehadiran saya di sini hari ini menghabiskan waktu Anda,â kata Mattis kepada parlemen. âTidak ada strategi yang bisa bertahan tanpa pendanaan yang diperlukan untuk memanfaatkannya.â
Kongres AS telah menyetujui Undang-Undang Otorisasi Pembiayaan Pertahanan pada bulan Desember 2017, namun anggaran dalam UU itu yang mencapai USD700 m iliar untuk tahun fiskal 2018 belum diadopsi. Hal itu membuat militer dan seluruh jajaran pemerintah Donald Trump bergantung pada kekuatan politik di parlemen.
âJika Anda mengancam kami, ini akan menjadi hari terpanjang dan terburuk Anda,â ucap Mattis.
Tidak semua anggota komite di parlemen yakin dengan pendekatan Mattis untuk mencegah konflik tersebut.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat, Adam Smith, mengkritik klaim menteri pertahanan tersebut yang menyatakan AS menghadapi bangkitnya kekuatan global baru.
âSaya tidak percaya persaingan kekuatan yang hebat, sama dengan perlombaan senjata tanpa henti,â kata Smith.
âIni menjadi ramalan yang dipenuhi sendiri. Bagaimana kami tahu bahwa kita harus membangun senjata masif? Kami tidak berbicara dengan (Rusia dan China), jadi kami harus menganggap yang terburuk,â ujarnya.
Di Ambang Bangkrut
Dia mempertanyakan komitmen Mattis terhadap diplomasi dan dialog sebagai cara menjami n keamanan nasional. Dia menyindir Departemen Pertahanan yang seolah-olah merendahkan diplomasi. âKetidakpedulian akan diplomasi sangat tidak masuk akal dan menghina,â kritik Smith. halaman ke-1 dari 2
- 1
- 2