Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Elektabilitas Jokowi Turun, PDI-P Akui Sektor Ekonomi Belum Optimal

Elektabilitas Jokowi Turun, PDI-P Akui Sektor Ekonomi Belum Optimal Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo...

Elektabilitas Jokowi Turun, PDI-P Akui Sektor Ekonomi Belum Optimal

Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan santri di Pondok Pesantren Darunahdlatain Nahdlatul Wathan yang berada di Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (23/11/201. Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan santri di Pondok Pesantren Darunahdlatain Nahdlatul Wathan yang berada di Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (23/11/201.

JAKARTA, KOMPAS.com â€" Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) meminta pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla terus melakukan perbaikan di sektor ekonomi kerak yatan.

Hal ini disampaikan Ketua Bidang Ekonomi DPP PDI-P Hendrawan Supratikno menanggapi hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang menyatakan elektabilitas Jokowi menurun karena masalah ekonomi.

"Kami tidak mau berburuk sangka terhadap hasil survei seperti itu, tetapi kami jadikan masukan untuk melakukan koreksi kebijakan, koreksi implementasi. Menjadi pelecut agar Pak Presiden bekerja lebih baik dengan programnya," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Jumat (23/2/2018).

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Jokowi Turun karena Masalah Ekonomi

Anggota Badan Legislasi DPR Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,  Rabu (25/10/2017)KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Anggota Badan Legislasi DPR Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2017)Hendrawan mengatakan, PDI-P akan terlebih dahulu mempelajari secara utuh hasil survei tersebut untuk kemudian memberikan masukan yang konkret kepada Presiden.

"Tentu dengan catatan, surveinya bukan survei abal-abal karena sekarang banyak survei pesanan," kata Hendrawan.

Anggota Komisi XI DPR ini mengakui, program ekonomi yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat memang belum berjalan optimal. Akibatnya, masyarakat merasa tidak puas.

Oleh karena itu, efektivitas dari program ekonomi kerakyatan, seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Program Keluarga Harapan, harus lebih dioptimalkan.

"Itu sebabnya dalam rapat di Komisi XI, kami selalu tekankan agar basis kebijakan harus data yang akurat, kemudian pemerintah harus menjamin program sosial benar-benar tepat sasaran," kata Hendrawan.

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Turun, Tokoh Lain Naik

"Ini kan masalahnya programnya bagus, te tapi belum dirasakan bagusnya oleh masyarakat luas. Nah, ini akan kami koreksi terus, kami perbaiki terus," tambahnya.

Survei Median yang dilakukan 1-9 Februari 2018 menunjukkan elektabilitas Jokowi mengalami penurunan.

Responden yang memilih Jokowi hanya 35 persen.

Padahal, pada survei Oktober 2017, elektabilitas Jokowi masih di angka 36,2 persen. Lalu, pada survei sebelumnya, April 2017, elektabilitas Jokowi masih mencapai 36,9 persen.

"Suara Jokowi secara konsisten mengalami penurunan tipis dari bulan ke bulan," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Rico menyebutkan, menurunnya elektabilitas Jokowi karena permasalahan ekonomi yang dirasakan masyarakat. Faktor ekonomi ini juga diukur melalui survei.

Baca juga: Kartu Kuning Juga Dinilai sebagai Peringatan bagi Elektabilitas Jokowi

Pada survei Oktober 2017, sebesar 36,2 persen responden meyakini Jokowi tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi.

Dalam survei di bulan ini, angka responden yang yakin Jokowi tak mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi meningkat menjadi 37,9 persen.

"Ini sudah lampu kuning bagi Jokowi. Kalau terus didiamkan bisa lampu merah," ucap Rico.

Masih berdasarkan survei Median, masalah ekonomi juga menjadi masalah yang paling meresahkan publik. Kesenjangan ekonomi Indonesia menjadi hal yang paling banyak dikhawatirkan responden (15,6 persen). Selanjutnya, responden juga mengaku resah dengan harga kebutuhan pokok yang tinggi (13,1 persen) dan tarif listrik yang tinggi (9,7 persen).

"Tema kesulitan ekonomi, tema naiknya barang-barang pokok, tema mahalnya harga listrik itu adalah tema yang konsisten yang publik menganggap Pak Jokowi belum berhasil menyelesaikan masalah itu," ujar Rico.


Kompas TV Elektabilitas Joko Widodo masih mengungguli elektabilitas Prabowo Subianto. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Jelang Pemilu 2019

Berita Terkait

Menurut CSIS, Elektabilitas Dua Paslon di Jabar Ini Berpeluang Naik

Disebut Elektabilitas Paling Rendah, Ini Kata TB Hasanudin

Pasangan "Hasanah" Optimistis Bisa Salip Elektabilitas "Rindu" di Pilkada Jabar

Tudingan Alfian soal PKI Disebut Pengaruhi Elektabilitas PDI-P

Survei KedaiKOPI, Elektabilitas Gus Ipul-Puti Masih Ungguli Khofifah-Emil

Terkini Lainnya

Dishub Kota Bekasi Harap Pemilahan Ganjil Genap Dilakukan di Area Jalan Tol

Dishub Kota Bekasi Harap Pemilahan Ganjil Genap Dilakukan di Area Jalan Tol

Megapolitan 23/02/2018, 12:09 WIB Lecehkan Puluhan Siswanya, Guru SD di Surabaya Dilaporkan ke Polisi

Lecehkan Puluhan Siswanya, Guru SD di Surabaya Dilaporkan ke Polisi

Regional 23/02/2018, 12:09 WIB Polisi Amankan Penyebar Berita Hoaks soal Ustaz di Tambun Utara

Polisi Amankan Penyebar Berita Hoaks soal Ustaz di Tambun Utara

Megapolitan 23/02/2018, 12:04 WIB YLBHI Duga Ada yang Hendak Ambil Untung dari Isu Penyerangan Pemuka Agama

YLBHI Duga Ada yang Hendak Ambil Untung dari Isu Penyerangan Pemuka Agama

Nasional 23/02/2018, 11:54 WIB Dinas Tata Ruang Kota Bekasi Akan Pelajari Aturan Baliho pada Masa Kampanye

Dinas Tata Ruang Kota Bekasi Akan Pelajari Aturan Baliho pada Masa Kampanye

Megapolitan 23/02/2018, 11:54 WIB Lewat Operasi Caesar, Anjing di Australia Lahirkan 18 Anak

Lewat Operasi Caesar, Anjing di Australia Lahirkan 18 Anak

Internasional 23/02/2018, 11:52 WIB Ketua Fraksi PDI-P Minta Anies Evaluasi Kebijakan Tutup Jalan Jatibaru

Ketua Fraksi PDI-P Minta Anies Evaluasi Kebijakan Tutup Jalan Jatibaru

Megapolitan 23/02/2018, 11:51 WIB Menurut PKB, Kondisi Ekonomi Jadi Tantangan Jokowi di Pilpres 2019

Menurut PKB, Kondisi Ekonomi Jadi Tantangan Jokowi di Pilpres 2019

Nasional 23/02/2018, 11:49 WIB Pengguna Narkoba Diimbau Lapor Polisi untuk Direhabilitasi

Pengguna Narkoba Diimbau Lapor Polisi untuk Direhabilitasi

Megapolitan 23/02/2018, 11:47 WIB Kasus Suap Bupati Halmahera Timur, KPK Periksa Tiga Saksi

Kasus Suap Bupati Halmahera Timur, KPK Periksa Tiga Saksi

Nasional 23/02/2018, 11:43 WIB Perjuangan Ibu Kendarai Motor Sambil Gendong Bayi 9 Bulan untuk Urus KJP ke Kantor Wali Kota Jaksel

Perjuangan Ibu Kendarai Motor Sambil Gendong Bayi 9 Bulan untuk Urus KJP ke Kantor Wali Kota Jaksel

Megapolitan 23/02/2018, 11:41 WIB Hanura Jagokan Wiranto, PKB Tetap Ajukan Cak Imin Jadi Pendamping Jokowi di 2019

Hanura Jagokan Wiranto, PKB Tetap Ajukan Cak Imin Jadi Pendamping Jokowi di 2019

Nasional 23/02/2018, 11:36 WIB Di Rakernas, PDI-P Bahas 5 Strategi Pemenangan Partai

Di Rakernas, PDI-P Bahas 5 Strategi Pemenangan Partai

Nasional 23/02/2018, 11:30 WIB Ketua Fraksi PDI-P: Penutupan Jalan Jatibaru Kebijakan 'One Man Show'

Ketua Fraksi PDI-P: Penutupan Jalan Jatibaru Kebijakan "One Man Show"

Megapolitan 23/02/2018, 11:30 WIB Trump dan Asosiasi Senapan AS Desak Warga Beli Senjata Api

Trump dan Asosiasi Senapan AS Desak Warga Beli Senjata Api

Internasional 23/02/2018, 11:25 WIB Load MoreSumber: Google News Eletabilitas

Tidak ada komentar

Latest Articles