Elektabilitas Terus Turun, Jokowi Perlu Tebar Pesona Babel Bengkulu Jabar Jateng Jatim Joglo Kalbar Papua Sumbar Sumsel Sumut RMT...
- Babel
- Bengkulu
- Jabar
- Jateng
- Jatim
- Joglo
- Kalbar
- Papua
- Sumbar
- Sumsel
- Sumut
- RMTV
- KBP
- Temuan Prasasti Di Ungaran Terkait Sejarah Hindu-Budha, 24 FEBRUARI 2018 , 05:28:00
- Pernah Sakit Jiwa, Kasus Hukum Emak Penabrak Polisi Tetap Jalan, 24 FEBRUARI 2018 , 04:56:00
- Pohon Klicung Di Bandara Lombok Mati, AGP Kirim Surat Ke Angkasa Pura, 24 FEBRUARI 2018 , 04:39:00
- Jaga Persatuan, Pemerintah Bisa Belajar Ke Muhammadiyah, 24 FEBRUARI 2018 , 04:27:00
- Hujan Lebat, Evakuasi Korban Longsor Brebes Terpaksa Dihentikan, 24 FEBRUARI 2018 , 03:48:00
SABTU, 24 FEBRUARI 2018 , 16:08:00 WIB | LAPORAN: YANTI MARBUN
Jokowi/Net
RMOL. PDI Perjuangan (PDIP) mendeklarasikan dukungan kepada kadernya Joko Widodo (Jokowi) untuk maju kembali di Pilpres 2019. Berita Terkait Yusril: Saya Akan Pidanakan Seluruh Komisioner KPU Hadi Tjahjanto: Netralitas TNI Tidak Bisa Ditawar-tawar Lagi âProjo Pastikan Rakyat Solid Dukung JokowiâSejauh ini, selain PDIP, dukungan kepada Presiden Jokowi sudah dideklarasikan oleh Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Perindo.
"Partai-partai pendukung koalisi yakin terhadap Jokowi karena Jokowi incumbent, memiliki banyak sumber daya ekonomi dan politik. Walaupun memang rakyat di bawah sulit secara ekonomi," ujarnya kepada redaksi, Sabtu (24/2).
Menurut Ujang, meski berpotensi kembali menang dengan adanya delapan partai pendukung namun Jokowi masih perlu kerja keras karena elektabilitas yang masih rendah.
"Jokowi berpotensi menang kembali walaupun elektabilitasnya di bawah 50 persen dari capres lainnya. Namun Jokowi masih belum aman, harus terus tebar pesona meraih simpati rakyat agar elektabilitasnya naik," jelas Ujang yang juga direktur eksekutif Indonesia Politi cal Review (IPR)
Terbaru, Media Survei Nasional (Median) mencatat elektabilitas Jokowi tetap tinggi namun mengalami penurunan. Dari hasil survei tergambar lampu kuning untuk Jokowi sebab elektabilitas Jokowi konsisten turun dari tiga survei yang dilakukan sebelumnya.
Di bulan April 2017 elektabilitas Jokowi 36,9 persen di bulan Oktober 2017 turun menjadi 36,2 persen dan bulan Februari 2018 kembali turun menjadi 35 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, kondisi Indonesia akhir-akhir ini menjadi pertimbangan responden untuk tidak memilih Jokowi dan mencari sosok alternatif. Survei mencatat ada kenaikan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Di bulan Oktober 2017, Median mencatat masyarakat merasa Indonesia belum menuju ke arah yang benar dan meningkat di bulan Februari 2018 dengan 32,6 persen. [wah]
# ANIESBASWEDAN |
# BPOM |
# GAKINDO |
# KARTUKUNINGJOKOWI |
# NARKOBA |
# RIZIEQSHIHAB |
# JOKOWI |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar