Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Gedung Parlemen Tonga Ambruk Disapu Siklon Gita

Gedung Parlemen Tonga Ambruk Disapu Siklon Gita Hidayatullah.comâ€"Gedung parlemen negara mungil di kawasan Pasifik, Tonga, hancur disa...

Gedung Parlemen Tonga Ambruk Disapu Siklon Gita

Hidayatullah.comâ€"Gedung parlemen negara mungil di kawasan Pasifik, Tonga, hancur disapu angin kencang yang terburuk selama lebih dari 60 tahun terakhir.

Siklon Gita, terkategori angin badai kategori empat, menghantam pulau itu semalaman dan mengakibatkan kerusakan di mana-mana.

Jalur listrik terputus dan atap-atap rumah terlepas diterjang angin kencang, lapor BBC Selasa (13/2/2018).

Pemerintah sudah menyatakan negara dalam keadaan darurat sebelum badai menerjang, dan menyiapkan tempat-tempat evakuasi di mana ribuan orang bermalam.

“Anginnya sangat menakutkan. Suaranya menderu-deru di atas kepala. Kami dapat mendengar atap-atap terlepas,” kata warga setempat Mary Fonua kepada Radio New Zealand.

“Saya bisa melihat orang-orang berlarian di jalan, atap-atap rumah mereka terkuak-kuak seperti akan lepas. Saya kira banyak orang putus asa semalam,” ujarnya.

Lembaga pemantau cuaca di Inggris, UK Met Office, mengatakan badai tersebut berkecepatan hingga 200km/jam. Angin itu merupakan yang terkencang yang pernah menghampiri Tonga sejak pencatatan modern dimulai.

Tonga yang terdiri lebih dari 170 pulau terletak di Samudera Pasifik sebelah timur Fiji dan utara Selandia Baru.

Gedung parlemen Tonga yang berusia lebih dari 100 tahun rata dengan tanah dihempas Siklon Gita. Tidak jelas di mana anggota-anggota parlemen akan berkantor selama gedung itu diperbaiki.

Salah seorang anggota legislatif, Lord Fusitu’a, mengatakan kepada ABC News bahwa kerusakan gedung itu “sangat disayangkan.”

“Anggota-anggota legislatif yang bergantian dari tahun ke tahun menyarankan dibangun sebuah gedung parlemen yang baru, dan saya kira sekarang menjadi kebutuhan,” imbuhnya.

Gita yang diperkirakan menguat hingga kategori lima, dipantau bergerak menuju Fiji dan para pakar memprediksi angin itu tidak akan menerjang daerah yang pali ng padat penduduknya.*

Sumber: Google News Parlemen

Reponsive Ads