Golkar Ingin Cawapres Jokowi Punya Elektabilitas Tinggi KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (tengah...
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (tengah) memberikan sambutan saat acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017). Munaslub ini dilakukan untuk memilih ketua umum baru Partai Golkar yaitu Airlangga Hartarto untuk menggantikan Setya Novanto yang menjadi tersangka kasus pidana korupsi KTP elektronik.
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar memang belum membahas apalagi menyodorkan nama calon wakil persiden ( cawapres) untuk Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.
Namun Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya ingin cawapres Jokowi nanti merupakan tokoh yang mumpuni dari sisi elektabilitas.
"Tidak tepat rasanya kalau calon wakil presiden ke depan, tidak memiliki nilai tambah elektoral," ujarnya di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Golkar, kata Ace, siap menyodorkan nama Internal Golkar, selain Jusuf Kalla, sebagai Cawapres mendampingi Jokowi maju Pilpres 2019.
Namun sebelum sampai ke tahap itu, ucap dia, partai berlambang pohon beringin itu akan lebih dulu mencoba menaikan elektabilitas partai.
(Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Ada 2 Krit eria Ideal Cawapres untuk Jokowi)
Di sisi lain, Golkar juga tidak memungkiri sedang berupaya menaikan elektabilitas ketua umumnya yakni Airlangga Hartarto.
Namun saat ditanya apakah nama Airlangga yang akan disodorkan Golkar ke Jokowi untuk jadi cawapres, secara resmi ucap Ace, Golkar belum bisa menjawabnya.
Namun ia tidak memungkiri, sebagai kader Golkar, ingin agar nama cawapres untuk Jokowi berasal dari Golkar. Tokoh yang dianggap layak yakni Airlangga Hartarto.
"Jadi Partai Golkar berpikir bahwa lebih baik kami naikan elektablitas dulu karena itu yang nanti akan memberikan nilai tambah bagi Pak Jokowi di 2019," kata dia.
Sejak jauh-jauh hari, Partai Golkar sudah menyatakan dukungan kepada Presiden Jokowi untuk maju lagi di Pilpres 2019. Bahkan dalam beberapa kesempatan, pimpinan Golkar menyebut bahwa dukungan kepada Jokowi sudah final.
Kompas TV Kita bahas bagaimana langkah PDI-P dalam membuka komunikasi dengan sejumlah partai pol itik untuk menggalang dukungan di Pilpres 2019.
Tidak ada komentar