Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

HMI: SUATU MOMENTUM REFLEKSI

Dengan semangat kebangsaan dan keumatan ayahanda Lafran Pane dengan segala keterbatasannya bertekad untuk membentuk suatu wadah para int...



Dengan semangat kebangsaan dan keumatan ayahanda Lafran Pane dengan segala keterbatasannya bertekad untuk membentuk suatu wadah para intelektual muslim dalam rangka mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.

Semangat tersebut tergambar jelas dalam landasan dibentuknya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam yakni mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mensyiarkan agama Islam. Cita-cita luhur tersebut perlu kita realisasikan bersama-sama sebagai kader HMI. Sudah menjadi suatu konsekuensi apabila kita lebih mementingkan kepentingan umat dibanding diri sendiri.

Jiwa sederhana yang telah tergambar dalam sosok ayahanda Lafran Pane perlu kita sadari bahwa menjadi seseorang yang mengabdi pada negeri butuh semangat juang yang tinggi dan pengorbanan.
Tepat hari senin kemarin organisasi Himpunan Mahasiswa Islam genap memasuki usia 71 (tujuh puluh satu) tahun. Dengan usia yang sudah memasuki tahap monopause, HMI telah melahirkan beberapa generasi yang telah banyak berkontribusi bagi bangsa dan umat.

Kontribusi tersebut tersebar dalam berbagai bidang kehidupan seperti sosial, pendidikan, politik, ekonomi dan sebagainya. Hal tersebut telah diucapkan oleh ayahanda Lafran Pane dalam berbagai kesempatan, beliau mengatakan tidak apa kader HMI berkiprah dalam berbagai bidang asalkan semangat kebangsaan dan keumatan yang harus kita junjung terus.  Keberhasilan HMI dalam mendidik kadernya menjadi buaian bagi kader HMI saat ini. Kader-kader HMI saat ini terjebak nostalgia, terjebak akan keberhasilan para pendahulunya di masa lalu. Para kader saat ini tidak tahu bagaimana para pendahulunya berjuang hingga bisa sampai pada titik ini.

Beberapa media massa acapkali memberitakan mengenai organisasi ini, baik itu yang bersifat baik ataupun yang berujung memalukan organisasi ini. Terlepas dari berbagai pemberitaan dari media massa, seharusnya kita harus bersama-sama merumuskan kembali arah gerak Himpunan Mahasiswa Islam agar kembali pada track yang sebenarnya, kembali pada khittah perjuangan. Ini bukan hanya tugas kader, melainkan tugas bagi alumni agar mengingatkan kepada adik-adiknya agar senantiasa berpegang teguh pada kebenaran.

Intropeksi Internal

Himpunan Mahasiswa Islam saat ini telah memiliki jumlah kader dan alumni yang begitu banyak. Biasanya calon kader tertarik ikut masuk ke organisasi ini disebabkan oleh ketertarikan mereka melihat para alumni HMI telah menjadi tokoh nasional yang sukses dalam bidang mereka masing-masing. Adapun yang masuk dikarenakan adanya ajakan dari teman ataupun seniornya yang memang mereka jadikan panutan.

Dalam hal ini kita bisa menggolongkan keinginan calon kader tersebut kepada dua bagian, yakni dorongan dalam diri calon kader dan adanya dorongan diluar diri mereka sendiri. Kita patut berbangga diri karena setiap tahunnya organisasi ini tidak pernah kehabisan kader. Mereka berbondong-bondong untuk masuk HMI karena ingin mengetahui lebih jauh bagaimana sistem kaderisasi sehingga bisa menghasilkan kader yang berkualitas.
Perlu kita sadari dan cermati bersama adalah proses kaderisasi tingkat awal yang perlu kita benahi bersama.

Dalam hal kaderisasi sebenarnya telah diatur secara rinci dalam konstitusi HMI, didalamnya ada beberapa pedoman apabila memang dipahami bisa menghasilkan kader yang berkualitas insan cita. Masih teringat jelas dalam benak penulis bahwa tujuan basic training (LK-1) HMI adalah terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan peran dan fungsinya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa. Rumusan tersebut sangat ideal bagi para calon kader untuk menitipkan dirinya pada suatu wadah organisasi yang bernama HMI.

Kesalahan kita saat ini adalah pada saat proses basic training sering kali kita mengabaikan prosedur dan nilai-nilai yang terkandung dalam pedoman perkaderan. Kita lebih fokus kepada unsur sosio-kultural yang terdapat di setiap cabang masing-masing. Selain itu acapkali kita mengorbankan segala cara agar mempunyai calon kader yang sangat banyak tanpa memperhatikan kualitas, terkesan organisasi HMI saat ini seperti organisasi masa bukan organisasi perjuangan. Coba saja kita telaah para kader HMI saat ini, kualitas akademis yang dulu sangat didamba-dambakan justru sangat kita khawatirkan. Menurut penulis apabila ingin memperbaiki HMI, maka perbaiki terlebih dahulu proses kaderisasi yang ada didalam tubuh HMI agar sesuai yang telah dirumuskan oleh pedoman perkaderan.

Perbaikan tersebut tentunya tidak mudah, dibutuhkan semangat dan tekad yang kuat serta integritas dari seluruh pihak agar proses kaderisasi yang ada di HMI terlepas dari kepentingan apapun. Walaupun harus ada kepentingan, kepentingan kita Cuma satu yaitu perbaikan HMI untuk saat ini dan untuk masa yang akan datang.
Selanjutnya adalah peran kita sebagai alumni jangan pernah membawa seorang kader dalam suatu kondisi yang pragmatis. Kita sebagai alumni harus tetap menjaga idealisme para kader HMI untuk siap menjawab berbagai tantangan di era globalisasi saat ini.

 Seharusnya para alumni mendorong para kadernya untuk berkarya, mendorong kadernya untuk berprestasi, bukan untuk mendorong kadernya sebagai afiliasi dirinya dalam organisasi.
Upaya untuk membubarkan HMI sebenarnya telah dilakukan oleh beberapa pihak sejak dahulu, tetapi upaya itu selalu kandas dikarenakan ukhuwah dari setiap kader dan alumni sangatlah erat. Memang yang menjadi keunggulan kita saat ini adalah proses silaturahmi yang tidak terputus.

 Selain kelebihan tersebut yang harus terus dijaga, menjadi tugas bersama untuk memperbaiki organisasi tercinta kita ini. Selamat untuk himpunanku, semoga terus menghasilkan kader-kader yang berkualitas insan cita serta berbakti pada bangsa dan agama demi terciptanya masyarakat adil makmur yang diridhai oleh Allah SWT. Yakin Usaha Sampai!

penulid : Januar Solehuddin
Kordinator Divisi Penindakan Pelanggaran
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Bandung.(Alumni HMI Cabang Kabupaten Bandung)

Reponsive Ads