Ini Tiga Kriteria Cawapres Pendamping Jokowi Menurut PDI-P JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira menyatakan ada tiga ...
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira menyatakan ada tiga kriteria yang harus dimiliki oleh sosok calon wakil presiden sebagai pendamping Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.
Menurut Andreas, kriteria pertama, sosok cawapres tersebut harus mampu menaikkan elektabilitas Jokowi. Mengingat dalam beberapa survei menyatakan elektabilitas Jokowi menurun.
Sebab, apapun alasannya PDI-P menargetkan Jokowi mampu memenangkan Pilpres 2019.
"Kalau kita lihat untuk ke depan Pak Jokowi tentu harus mempertimbangkan aspek-aspek apakah cawapres dengan kriteria untuk mendongkrak elektabilitas dari Pak Jokowi. Kalau dari elektabilitas Pak Jokowi belum terlalu meyakinkan, dibutuhkan cawapres yang mempunyai kemampuan untuk mendongkrak elektabilitas dari Pak Jokowi," ujar Andreas saat ditemui di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, S enayan, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
(Baca juga: Kata Puan, Cawapres Jokowi Menunggu Keputusan Megawati)
"Karena apapun alasannya di dalam pencapresan ini target pertama yang harus dilewati adalah memenangkan Pilpres 2019," kata dia.
Jika elektabilitas Jokowi cukup tinggi, lanjut Andreas, maka dibutuhkan cawapres yang memiliki kompetensi.
Dengan demikian sosok tersebut mampu bekerja sama secara lebih profesional dalam menjalankan tugas dan program pemerintah.
"Kalau misal elektabilitas ini cukup tinggi artinya cukup meyakinkan di atas 60 persen artinya mungkin cawapres yang dibutuhkan adalah cawapres yang memiliki kompetensi," tutur Andreas.
Kriteria ketiga, kata Andreas, yakni terkait regenerasi kepemimpinan ke depan. Menurut Andreas, perlu ada sosok-sosok cawapres yang bisa diproyeksikan sebagai pemimpin masa depan Indonesia.
(Baca juga: Jokowi Punya Tim Internal untuk Godok Cawapres)
"Perlu tampil o rang-orang yang mempunyai proyeksi untuk jadi pemimpin masa depan Indonesia sehingga cawapres itu juga menjadi faktor yang menentukan di dalam pencapresan," ucapnya.
Dalam beberapa hasil survei, Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi meski angkanya mengalami penurunan.
Sejumlah parpol pun mulai mengajukan kadernya untuk maju menjadi cawapres.
Partai Hanura mengusulkan nama Wiranto dan PKB mendorong ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai pendamping Jokowi.
Dari PDI-P nama Puan Maharani dan Moeldoko juga sempat didengungkan setelah partai berlambang banteng itu menyatakan dukungannya untuk Jokowi.
Selain itu muncul pula nama Agus Harimurti Yudhoyono, putra pertama dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Kompas TV Semakin besar koalisi, semakin besar pula tantangan untuk mengakomodir kepentingan masing-masing parpol.
Tidak ada komentar