Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Jelang Pemilu Presiden, Tokoh Oposisi Rusia Kembali Ditahan

Jelang Pemilu Presiden, Tokoh Oposisi Rusia Kembali Ditahan AFP/DMITRY SEREBRYAKOV Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, berkeliling di ja...

Jelang Pemilu Presiden, Tokoh Oposisi Rusia Kembali Ditahan

Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, berkeliling di jalanan Moskwa, Rusia, Senin (25/12/2017), setelah Komisi Pemilu Rusia menolak pencalonan dirinya untuk Pemilu Presiden Rusia pada 2018 menghadapi Presiden Vladimir Putin. Atas penolakan ini, dia menyerukan pemboikotan pemilu.AFP/DMITRY SEREBRYAKOV Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, berkeliling di jalanan Moskwa, Rusia, Senin (25/12/2017), setelah Komisi Pemilu Rusia menolak pencalonan dirinya untuk Pemilu Presiden Rusia pada 2018 menghadapi Presiden Vladimir Putin. Atas penolakan ini, dia menyerukan pemboikotan pemilu.

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Rusi a, Alexei Navalny kembali ditahan kepolisian Rusia, Kamis (22/2/2018). Dia ditahan dengan tuduhan telah merencanakan aksi demontrasi ilegal, meski kemudian segera dilepas.

Navalny yang gagal melangkah sebagai calon presiden dalam Pemilu Rusia tahun ini, menuliskan di akun media sosial Twitter, dirinya tiba-tiba didatangi petugas polisi saat keluar dari tempat dokter gigi.

"Saya keluar dari tempat dokter gigi dan apa Anda tahu, anggota resimen operasi kedua (polisi). Mereka berkata 'Anda ditahan'," tulis Navalny dikutip AFP.

Baca juga: Polisi Geledah 11 Kantor Kampanye Pemimpin Oposisi Rusia

Navalny kemudian kembali menuliskan tengah dibawa ke sebuah kantor polisi dan didakwa melanggar dengan pelanggaran aturan secara berulang kali telah merencanakan protes. Meski sempat ditahan, Navalny kembali dilepaskan.

"Saya sudah kembali dibebaskan sambil menunggu persidangan. Saya tidak tahu kapan persidangan a kan digelar," tulis Navalny di Twitter.

Bulan lalu, Navalny juga sempat ditahan saat mengikuti aksi di Moskwa. Seperti penahanan kali ini, dia segera dibebaskan pada hari yang sama tanpa menghadapi persidangan.

Dia menduga penundaan persidangan dilakukan Kremlin sebagai upaya memastikan dirinya berada di dalam penjara saat dilakukannya pemilihan, yang dia sarankan untuk diboikot.

Pada saat yang hampir bersamaan, ketua kampanye Navalny, Leonid Volkov, juga mengalami penahanan sementara saat berada di bandara di Moskwa.

Volkov pun lantas menulis di akun Twitter-nya soal penahanan dirinya oleh polisi saat dia sedang berada di bandara Sheremetyevo untuk terbang ke kota lain. Tidak dijelaskan alasan penahanannya.

Rusia akan menggelar Pemilu Presiden untuk masa jabatan 2018-2024 pada 18 Maret mendatang.

Sebagai pemimpin oposisi yang gencar mengkritik pemerintah, Alexei Navalny sempat disebut bakal menjadi lawan kuat calon petahana, Vladimir Putin.

Baca juga: Serukan Boikot Pemilu, Pemimpin Oposisi Rusia Ditahan

Namun komite pemilu pusat Rusia melarangnya ikut lantaran dituduh tersangkut dalam kasus kriminal, yang disebut Navalny berlatar belakang politis.

Meski tak menjadi salah satu calon, Navalny masih gencar menyerukan aksi boikot kepada para pendukungnya, hal yang berulang kali dilarang Kremlin.


Berita Terkait

Ini Dia Tujuh Lawan Putin di Pemilu Presiden Rusia 2018

Saat Putin Mengaku Tak Punya Ponsel..

Kasus Pemilu 2016, AS Lansir "Daftar Putin"

Pengadilan Rusia Bekukan Yayasan yang Danai Pesaing Putin

Komisi Pemilu Rusia Tolak Pencalonan Diri Tokoh Oposisi Melawan Putin

Terkini Lainnya

'Underpass' Kartini Rampung, Satu Lajur Mulai Dioperasikan

"Underpass" Kartini Rampung, Satu Lajur Mulai Dioperasikan

Megapolitan 23/02/2018, 08:28 WIB Argentina Sita Kokain Senilai Rp 683 Miliar dari Kedubes Rusia

Argentina Sita Kokain Senilai Rp 683 Miliar dari Kedubes Rusia

Internasional 23/02/2018, 08:27 WIB Dipecat via Whats   App, Dua ABK di NTT Tidak Diberi Pesangon

Dipecat via WhatsApp, Dua ABK di NTT Tidak Diberi Pesangon

Regional 23/02/2018, 08:20 WIB Isu Penyerangan Pemuka Agama Jadi Liar, Adakah yang Menunggangi?

Isu Penyerangan Pemuka Agama Jadi Liar, Adakah yang Menunggangi?

Nasional 23/02/2018, 08:17 WIB Jembatan “Saksi” Agresi Militer Belanda II Itu Akhirnya Runtuh…

Jembatan “Saksi” Agresi Militer Belanda II Itu Akhirnya Runtuh…

Regional 23/02/2018, 07:57 WIB Kronologi Emak-emak Gigit Polisi gara-gara Tak Terima Dit   ilang

Kronologi Emak-emak Gigit Polisi gara-gara Tak Terima Ditilang

Regional 23/02/2018, 07:51 WIB Upaya Para Artis Jauhi Pusaran Narkotika...

Upaya Para Artis Jauhi Pusaran Narkotika...

Megapolitan 23/02/2018, 07:37 WIB Berita Terpopuler: Anjing Tinggal di Makam Majikan, hingga Kertas Contekan Trump

Berita Terpopuler: Anjing Tinggal di Makam Majikan, hingga Kertas Contekan Trump

Internasional 23/02/2018, 07:28 WIB Demokrat, dari Cita-Cita Menangkan SBY hingga AHY

Demokrat, dari Cita-Cita Menangkan SBY hingga AHY

Nasional 23/02/2018, 07:25 WIB Bahas Pilpres 2019, Rakernas PDI-P Turut Dihadiri Jokowi

Bahas Pilpres 2019, Rakernas PDI-P Turut Dihadiri Jokowi

Nasional 23/02/2018, 07:22 WIB Gelar Rakernas, PDI-P Bahas Pemenangan Pilkada dan Pemilu 2019

Gelar Rakernas, PDI-P Bahas Pemenangan Pilkada dan Pemilu 2019

Nasional 23/02/2018, 07:15 WIB Truk Tabrak Separator 'Busway', Lalu Lintas di Underpass Kebayoran Lama Macet

Truk Tabrak Separator "Busway", Lalu Lintas di Underpass Kebayoran Lama Mac et

Megapolitan 23/02/2018, 07:10 WIB 5 Perguruan Tinggi Ditugaskan Buat Mobil Listrik Nasional

5 Perguruan Tinggi Ditugaskan Buat Mobil Listrik Nasional

Regional 23/02/2018, 07:10 WIB Kata Dishub, Jarak Tempuh Tak Tercapai karena Sopir Angkot Kebanyakan 'Ngetem'

Kata Dishub, Jarak Tempuh Tak Tercapai karena Sopir Angkot Kebanyakan "Ngetem"

Megapolitan 23/02/2018, 06:59 WIB Berita Populer: Wacana Penarikan Zakat untuk PNS Muslim dan Fredrich yang Protes Pakai Rompi KPK

Berita Popul er: Wacana Penarikan Zakat untuk PNS Muslim dan Fredrich yang Protes Pakai Rompi KPK

Nasional 23/02/2018, 06:57 WIB Load MoreSumber: Google News Pemilu

Tidak ada komentar

Latest Articles