Parlemen Belanda Mengakui Geonisida Rakyat Armenia 1915 rt.com Parlemen Kerajaan Belanda pada hari Kamis (22/02) telah menyetujui mosi untuk...
rt.com
Parlemen Kerajaan Belanda pada hari Kamis (22/02) telah menyetujui mosi untuk mengakui geonisida pembataian rakyat Armenia oleh Kerajaan Ottoman pada tahun 1915. Walaupun begitu Pemerintah Belanda menyatakan hal ini tidak akan menjadi kebijakan di negara mereka.
Tindakan tersebut mendapat kecaman keras dari Pemerintah Turki yang menganggap persetujuan dari Parlemen Belanda sama sekali tidak valid, seperti yang dilansir oleh Reuters.
1. Diakui oleh Parlemen bukan Pemerintah Belanda
timesofisrael.comSetelah mosi ini hanya ditentang oleh 3 anggota Parlemen dari 150 anggota, maka secara resmi Parlemen Belanda menyatakan bahwa mereka secara mutlak mengakui Geonisida Rakyat Armenia. Parlemen Belanda menginginkan bahwa negara-negara di dunia ikut serta dalam pengakuan kejahatan perang yang telah dilakukan oleh Turki kepada rakyat Armenia akibat dari pembataian tersebut.
Setidaknya sudah ada 29 negara di dunia seperti Rusia, Kanada, Uni Eropa, dan beberapa negara di Afrika yang sudah mengakui pembantaian ini. Tetapi keputusan ini tidak akan ditetapkan oleh Pemerintah Belanda, seperti yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag, "Pemerintah tidak akan mengikuti penilaian Parlemen.", ujarnya.
Walaupun Parlemen sudah mengakuinya, Pemerintah Belanda tetap menegaskan bahwa keputusan itu tidak akan menjadi sebuah kebijakan baru bagi negara Belanda.
2. Hubungan Belanda dan Turki yang semakin memburuk
stockholmcf.orgEDITORS' PICKS
- IDN Media Luncurkan Situs Popmama.com
- [FOTO] Gunung Sinabung Meletus Pagi Ini
Hubungan antara Belanda dan Turki sebenarnya sudah memburuk dari tahun ke tahun. Dari permasalahan pengusiran Menteri Turki ketika sedang berkampanye kepada masyarakat minoritas Turki di Belanda, hingga akhirnya pengakuan Parlemen Belanda terhadap kasus Geonisida Armenia 1915.
Pemerintah Belanda yang khawatir hubungan bersama Turki semakin memburuk, membuat mereka harus memutuskan bahwa keputusan yang baru saja di akui Parlemen tidak akan menjadi pedoman dalam Pemerintahan Belanda. Menteri Luar Negeri Turki juga sudah menyampaikan kecaman terhadap Parlemen Belanda yang mempercayai dan mengakui bahwa Geonisida Armenia dilakukan oleh Turki tanpa ada bukti yang valid.
Walaupun Belanda dan Turki termasuk dalam jajaran pakta pertahanan NATO, baik hubungan diplomatik dan lainnya masih mengalami ketegangan yang cukup kuat. Sebelumnya pada tahun 2017, Pemerintah Belanda pernah mendeportasi salah satu Menteri Turki akibat mencoba untuk berkampanye meski sudah mendapatkan larangan keras dari Belanda.
Sampai sekarang Pemerintah Belanda belum menunjuk siapa pun yang akan menjadi Duta Besar Belanda di Turki setelah Belanda menarik Dubes mereka disaat referendum Pemerintah Turki 2017.
3. Geonisida rakyat Armenia yang dilupakan sejarah dan terus ditutup-tutupi
historysshadow.wordpress.comKejadian ini terjadi ketika dunia sedang bergerak menuju puncak Perang Dunia I. Sejarah mencatat bahwa setidaknya ada 1.5 juta rakyat Armenia yang menjadi korban pembantaian di tahun 1 915 oleh pasukan Ottoman Turki.
Tetap, Pemerintah Turki menyatakan bahwa kejadian itu hanyalah sebuah fiksi belaka yang digunakan untuk menghancurkan 'image' Turki di dunia. Sejak awal penuduhan oleh bangsa eropa dan rakyat Armenia yang selamat, Pemerintah Ottoman hingga Pemerintahan Turki modern tetap bersikeras bahwa tragedi pembantaian rakyat Armenia tidak memiliki bukti yang kuat dan jelas mengenai keterlibatan mereka.
Padahal sudah terdapat banyak bukti dari fotografi, catatan orang yang selamat, pergerakkan operasi militer Turki di tahun 1915, dan bukti-bukti lainnya yang menunjukkan kebencian Pemerintah Ottoman Turki terhadap warga Armenia. Banyak yang berspekulasi bahwa Turki mencoba untuk menutupinya dan memastikan tidak ada yang dapat mengetahui sejarah kelam mereka.
Tapi ada juga yang percaya bahwa Ottoman Turki tidak pernah melakukan pembantaian yang berdarah itu. Dilupakan atau tidak, di buka atau di tutup, inilah salah satu sejarah yang pali ng dilupakan atau masih menjadi sebuah misteri di dunia. Kebenaran mungkin akan terungkap, tapi tentu akan membutuhkan waktu yang lama dan sebuah keberuntungan kecil.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Read More EditorIndra ZakariaSumber: Google News Parlemen
Tidak ada komentar