Parpol Baru Berpeluang Dulang Suara

Parpol Baru Berpeluang Dulang Suara Babel Bengkulu Jabar Jateng Jatim Joglo Kalbar Papua Sumbar Sumsel Sumut RMTV KBP ...

Parpol Baru Berpeluang Dulang Suara

Babel
Bengkulu
Jabar
Jateng
Jatim
Joglo
Kalbar
Papua
Sumbar
Sumsel
Sumut
RMTV
KBP

News Tickers

Mediasi Dengan PBB, Arief Siap Hadirkan Komisioner KPU Manokwari Selatan, 23 FEBRUARI 2018 , 05:41:00
Partai Garuda Dikaitkan dengan PKI dan Nazi, Ini Fitnah Keji, 23 FEBRUARI 2018 , 05:14:00
Ukraina Dukung Indonesia Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, 23 FEBRUARI 2018 , 05:13:00
Kurangi Impor, Banyuwangi Mulai Kembangkan Bawang Putih, 23 FEBRUARI 2018 , 04:52:00
Investasi Sektor Tambang Butuh Jaminan Keamanan, 23 FEBRUARI 2018 , 04:49:00

Parpol Baru Berpeluang Dulang Suara

JUM'AT, 23 FEBRUARI 2018 , 11:33:00 WIB | LAPORAN: WAHYU SABDA KUNCAHYO

Net

RMOL. Empat partai politik baru yang berhasil menjadi peserta Pemilu 2019 berpotensi mendapat banyak dukungan masyarakat. Yakni Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya, dan Partai Garuda. Berita Terkait PDIP: Calon Wapres Harus Punya Kinerja Dan Kelebihan Tertentu KSPSI Ingin Pekerja Bangga Dengan Kemampuannya Mediasi Dengan PBB, Arief Siap Hadirkan Komisioner KPU Manokwari Selatan

Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) E mrus Sihombing menyebut peluang keempatnya cukup besar lantaran masyarakat sudah cukup kecewa dengan kader-kader parpol yang ada selama ini.
Salah satunya banyaknya kader parpol yang kini duduk di legislatif dan eksekutif terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Hal tersebut menggerus kepercayaan masyarakat," kata Emrus kepada wartawan, Jumat (23/2).
Dia mengatakan, pengesahan revisi UU MD3 juga mengesankan legislator menutup diri dari publik. Menurut Emrus, DPR membuat zona aman sekaligus membangun benteng baru. Alhasil, parpol baru dianggap bisa menawarkan kesegaraan melalui program yang terukur untuk menyentuh masyarakat.
"Apalagi, jika partai yang baru bisa transparan dalam keuangan dengan mempublikasikannya ke publik.
"Itu bisa meraup kepercayaan publik di tengah anggapan biaya mahal gelanggang politik," ujar Emrus. [wah]