PDI-P Jadi Parpol yang Paling Banyak Berkoalisi dengan Petahana SERAMBI/M ANSHAR Ilustrasi Pemilu ...
SERAMBI/M ANSHAR Ilustrasi Pemilu
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) tercatat sebagai partai politik yang paling banyak berkoalisi dengan petahana yang mencalonkan diri dalam Pilkada Serentak 2018.
Peneliti dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Usep Hasan Sadikin mengatakan, berdasarkan data Sistem Pencalonan (Silon) Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) pagi tadi, total jumlah petahana yang ikut kontestasi Pilkada Serentak 2018 sebanyak 212 petahana.
"Ada 212 petahana yang ikut Pilkada ini terdiri dari enam gubernur, sembilan wakil g ubernur, 34 walikota, 23 wakil walikota, 86 bupati, dan 54 wakil bupati," ucap Usep di Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Sebanyak 212 petahana tersebut tersebar di 171 daerah yang menggelar pilkada serentak, terdiri dari 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.
Baca juga : CSIS: Tekanan Psikologis Pilkada 2018 Paling Berat Dirasakan PDI-P
Usep lebih lanjut mengatakan, PDI-P menjadi parpol yang paling banyak berkoalisi dengan petahana. Ada 80 petahana yang mendapat dukungan dari PDI-P.
"Sebagai partai pemenang pemilu 2014, kursi PDI-P di daerah juga terbanyak," katanya.
Menyusul PDI-P, ada partai berlambang pohon beringin Golkar yang berkoalisi mendukung 77 petahana.
Yang menarik, kata Usep, adalah Partai Nasdem yang berada di urutan ketiga dengan dukungan terhadap 76 petahana.
Baca juga : Dana Kampanye Lebih dari Rp 473 M, Peserta Pilkada Jabar Bakal Kena Sanksi
"Dia (Nasdem) pa rtai pemenang pemilu ke-9, tetapi bisa berkoalisi sampai 76 petahana yang mencalonkan," ujar Usep.
Usep mensinyalir slogan "politik tanpa mahar" yang didengung-dengungkan Nasdem menjadi faktor pendorong banyaknya koalisi dengan petahana.
Usep mengatakan, tentunya Nasdem sudah melakukan kalkulasi dan pertimbangan bahwa petahana yang didukung bakal memenangkan kontestasi.
"Politik tanpa mahar ini perlu kita apresiasi. Tetapi ada catatan tersendiri, bahwa mereka melakukannya lebih banyak di petahana yang mencalonkan," pungkasnya.
Kompas TV KPU Luwu menyatakan pasangan Buhari Kahar Muzakkar - Wahyu Napeng tidak lolos verifikasi calon bupati. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:- Pilkada Serentak 2018
Tidak ada komentar