Pilkada Bogor, Calon Petahana Bima Arya Dapat Nomor Urut 3 BOGOR, KOMPAS.com - Pengundian dan pengambilan nomor urut pasangan calon wali ko...
BOGOR, KOMPAS.com - Pengundian dan pengambilan nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor selesai digelar, Selasa (13/2/2018).
Suasana di gedung pertemuan SKI Katulampa, Bogor, mendadak riuh saat empat pasangan calon yang telah ditetapkan sebelumnya maju ke depan podium. Masing-masing pendukung pasangan calon saling meneriakkan yel-yel sambil membentangkan poster jagoannya.
Dari hasil pengundian nomor tersebut, pasangan Achmad Ru'yat-Zaenul Mutaqin yang diusung PKS, PPP, dan Gerindra, mendapat nomor urut satu.
Sementara, pasangan yang maju dari jalur independen atau perseorangan, yaitu Edgar Suratman-Syefwelly Ginanjar mendapat nomor urut dua.
(Baca juga : KPU Tetapkan 4 Pasangan Jadi Peserta Pilkada Bogor, Bima Arya Resmi Ambil Cuti )
Calon petahana, Bima Arya Sugiarto yang berpasangan dengan mantan Dire ktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedie A Rachim, mendapat nomor urut tiga.
Pasangan ini diusung koalisi partai besar, yaitu Golkar, Demokrat, Nasdem, PAN, dan Hanura.
Terakhir, pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dadang Danubrata-Sugeng Teguh Santoso, mendapat nomor urut empat.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor Undang Suryatna mengatakan, tahapan selanjutnya yang akan diikuti keempat pasangan calon adalah masa kampanye yang dimulai pada Kamis (15/2/2018) hingga Sabtu (23/6/2018).
Undang mengimbau, masing-masing pasangan dapat segera memberikan desain alat peraga dan bahan kampanye sebelum dimulainya masa kampanye.
"Apabila desain itu sudah bisa kita terima dengan cepat, maka hari Kamis itu sudah ada alat peraganya yang sudah bisa kita pasang di tiap tempat," ucap Undang.
(Baca juga : Di Hadapan Pendukung, Bima Ar ya Sampaikan Pencapaiannya Selama Pimpin Bogor )
Dengan ditetapkannya pasangan dan pengambilan nomor urut calon, pihaknya meminta seluruh pasangan dan tim pemenangan untuk menjaga perdamaian dan kondusivitas selama masa kampanye.
"Mari kita berikan edukasi kepada masyarakat dalam berkampanye dan kita selalu menjaga Kota Bogor agar aman dan kondusif," katanya.
Sementara itu, calon wali kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan, angka berapapun sama baiknya. Sebab, pada dasarnya, Pilkada ini merupakan ajang adu gagasan.
Menang atau kalah, sambung dia, bukan tergantung pada nomor urut, melainkan kerja-kerja tim di lapangan dalam mengawal pemenangan kandidat.
(Baca juga : Tak Lolos Pilkada Sumut, JR Saragih Pun Menangis... )
"Nomor apa saja saya anggap baik. Kalau ditanya filosofinya, pasti setiap nomor masing-masing memiliki makna tersendiri. Termasuk angka tiga juga memiliki filosofi yang sangat positif, " sebutnya.
Bima menjelaskan, angka tiga memiliki filosofi sebagai simbol pemersatu.
"Dalam Pancasila, sila ketiga adalah Persatuan Indonesia yang memiliki maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh warga yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya. Sehingga tetap satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal Ika," pungkas dia.
Kompas TV Wali Kota Bogor Bima Arya juga mengimbau warga untuk waspada terkait ketinggian Katulampa.Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
- Pilkada Serentak 2018
Tidak ada komentar