Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Polisi Parlemen, Upaya DPR untuk Menutup Diri dari Masyarakat

Polisi Parlemen, Upaya DPR untuk Menutup Diri dari Masyarakat KOMPAS/PRIYOMBODO Suasana gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (22/5/2009). ...

Polisi Parlemen, Upaya DPR untuk Menutup Diri dari Masyarakat

Suasana gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (22/5/2009).KOMPAS/PRIYOMBODO Suasana gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (22/5/2009).

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menyatakan, semangat Ketua DPR Bambang Soesatyo yang ingin membawa lembaga wakil rakyat tersebut sebagai lembaga yang mudah diakses dan terbuka dengan visinya yakni "DPR zaman now" merupakan sesuatu yang bagus.

Tetapi, dia melihat hal tersebut bertolak belakang dengan keputusan Ketua DPR yang membuat MoU dengan kepolisian untuk membentuk polisi parlemen.

Sebas tian menganggap, pembentukan polisi parlemen sama saja menutup akses DPR bagi masyarakat.

Sistem pengamanan di DPR dengan adanya pengamanan dalam (Pamdal) saja menurut dia sudah cukup ketat. Apalagi jika ditambah dengan adanya polisi parlemen.

Dia melihat, ada sekelompok anggota DPR yang berupaya membuat DPR tertutup bagi masyarakat.

"Saya melihat ini ada rangkaian sekelompok orang di DPR untuk menutup sedemikian rupa DPR dari masyarakat luar. Jadi ini upaya melindungi DPR agar tidak mudah diakses dan dikritisi," kata Sebastian, dalam diskusi Populi Center dan Smart FM Network dengan topik: "DPR Takut Kritik?" di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018).

(Baca juga: Pengamat: DPR Bukannya Tak Mau Dikritik, tetapi Jangan Kencang-kencang)

Munculnya polisi parlemen, menurut dia, menambah upaya untuk melindungi DPR dari kritik, selain melalui upaya di regulasi dengan pengesahan UU MD3 yang dinilai antikritik.

Ini menurut dia membuat wajah wakil rakyat yang seharusnya dekat dengan rakyat itu justru semakin 'seram'.

"Saya berpikir ada sekelompok orang yang ingin DPR ini tetap konvensional seperti zaman purbakala, (tapi) ada (juga) yang (ingin) buat DPR ini jadi parlemen yang modern. Kita enggak tahu ini yang kuat di mana," ujar Sebastian.

Gangguan Keamanan

Ketua DPR Bambang Soesatyo sebelumnya menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian terkait pengamanan di Kompleks Parlemen.

Menurut Bambang, keamanan di lingkungan parlemen masih sangat longgar. Atas alasan kenyamanan, maka keamanan akan ditingkatkan dengan membuat satuan khusus dari kepolisian.

“Sehingga tercipta kawasan parlemen yang tertib aman dan nyaman seperti di negara lain,” ujar Bambang saat memberikan kata sambutan di gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, pihaknya menyadari potensi terjadi gangguan keamanan di lingkungan DPR, MPR dan DPD sangat tinggi.

(Baca juga: Pengamanan Gedung DPR Akan Diperketat, Polri Bentuk Satuan Khusus)

Beberapa kali, kata Bambang, pernah terjadi teror dalam skala kecil seperti adanya ancaman bom, kericuhan antara masyarakat dan pihak keamanan saat berunjuk rasa di dalam maupun di luar pagar kawasan DPR.

Pada kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan pihaknya akan membuat satuan khusus pengamanan komplek MPR dan DPR.

“Di Amerika, negara demokrasi itu juga ada polisi sendiri, namanya polisi parlemen di gedung capitol yang mengamankan gedung itu dan lingkungannya,” ucap Tito.

Ia menilai pengamanan di DPR perlu ditingkatkan untuk menjamin kenyamanan para anggota parlemen dan masyarakat.

“Sebagai simbol negara pusat kekuasaan legislatif, maka kita harus lakukan pengamanan lebih baik. Tapi pengamanan ini jang an sampai menutup jarak antara rakyat dan wakil rakyatnya,” kata Tito.

Kompas TV Dalam pidatonya di Sidang Paripurna Rabu (14/2) Ketua DPR Bambang Susatyo menegaskan DPR tidak anti-kritik.

Berita Terkait

Mulai Februari, Polri Akan Tingkatkan Pengamanan Jelang Pilkada 2018

Kalbar dan Papua Paling Rawan Konflik di Pilkada 2018, Polri Akan Kuatkan Pengamanan

Kapolri: Anggaran Pengamanan Pilkada 2018 Baru 60 Persen Terpenuhi

Pengamat Duga Ada Barter DPR dan Pemerintah soal Pasal Penghinaan

PPP: Kalimat Merendahkan Kehormatan DPR dalam UU MD3 Perlu Penjelasan

Terkini Lainnya

SBY Kukuhkan Agus Yudhoyono Sebagai Kogasma Demokrat untuk Pilpres 2019

SBY Kukuhkan Agus Yudhoyono Sebagai Kogasma Demokrat untuk Pilpres 2019

Nasional 17/02/2018, 17:08 WIB Arsul Sani: PPP Tak Ingin 'Ge-er' Calonkan Ketum Jadi Cawapres Jokowi

Arsul Sani: PPP Tak Ingin "Ge-er" Calonkan Ketum Jadi Cawapres Jokowi

Nasional 17/02/2018, 17:06 WIB 'Long Weekend' di Batam, Hotel 'Full Booked', Pelabuhan Banjir Pendatang

"Long Weekend" di Batam, Hotel "Full Booked", Pelabuhan Banjir Pendatang

Regional 17/02/2018, 17:04 WIB Yusril: Masa gara-gara 6 Orang Terlambat ke KPU, PBB Tak Bisa Ikut Pemilu?

Yusril: Masa gara-gara 6 Orang Terlambat ke KPU, PBB Tak Bisa Ikut Pemilu?

Nasional 17/02/2018, 16:38 WIB Kenapa Ada 17 Jenis Jenang pada Peringatan Ulang Tahun Solo?

Kenapa Ada 17 Jenis Jenang pada Peringatan Ulang Tahun Solo?

Regional 17/02/2018, 16:31 WIB Hasil Verifikasi KPU Dianggap Kuatkan Legitimasi Kepemimpinan Oesman Sapta < h3>Hasil Verifikasi KPU Dianggap Kuatkan Legitimasi Kepemimpinan Oesman Sapta Nasional 17/02/2018, 16:30 WIB Salahgunakan Izin, Sabung Ayam di Kantor Pemda Polman Dibubarkan Polisi

Salahgunakan Izin, Sabung Ayam di Kantor Pemda Polman Dibubarkan Polisi

Regional 17/02/2018, 16:25 WIB Tidak Diberangkatkan Umrah, Calon Jemaah Abu Tours Lapor Polisi

Tidak Diberangkatkan Umrah, Calon Jemaah Abu Tours Lapor Polisi

Regional 17/02/2018, 16:18 WIB Dua Ibu Rumah Tangga Selundupkan 37 Jeriken Miras

Dua Ibu Rumah Tangga Selundup kan 37 Jeriken Miras

Regional 17/02/2018, 16:15 WIB Bawaslu Terima Permohonan Sengketa Pemilu Paling Lambat Rabu Pekan Depan

Bawaslu Terima Permohonan Sengketa Pemilu Paling Lambat Rabu Pekan Depan

Nasional 17/02/2018, 16:10 WIB Rising Star Challenge, Buka NBA All Star 2018

Rising Star Challenge, Buka NBA All Star 2018

Olahraga 17/02/2018, 16:09 WIB KPU Siap Hadapi Gugatan PBB dan PKPI yang Tak Lolos Jadi Peserta Pemilu 2019

KPU Siap Hadapi Gugatan PBB dan PKPI yang Tak Lolos Jadi Peserta Pemilu 2019

Nasional 17/02/2018, 16:05 WIB Dituduh Jadi Penyihir, Dua Perempuan Dipaksa Makan Kotoran Manusia

Dituduh Jadi Penyihir, Dua Perempuan Dipaksa Makan Kotoran Manusia

Internasional 17/02/2018, 16:05 WIB Kakak Beradik Berkelahi di Kebun Cokelat gara-gara Warisan, Sang Adik Tewas

Kakak Beradik Berkelahi di Kebun Cokelat gara-gara Warisan, Sang Adik Tewas

Regional 17/02/2018, 16:05 WIB Formappi: Pasal Panggil Paksa di UU MD3 Bisa Mengarah ke Pemerasan dan Korupsi

Formappi: Pasal Panggil Paksa di UU MD3 Bisa Me ngarah ke Pemerasan dan Korupsi

Nasional 17/02/2018, 16:00 WIB Load MoreSumber: Google News Parlemen

Tidak ada komentar

Latest Articles